kajja kita lanjutkan yang perlu dilanjutkan,
*
Chaeyoung dapat kunjungan dari Bunda siang ini, wajah itu cerah ketika bertemu orang tersayangnya. Chaeyoung bisa lihat Bunda yang lagi duduk dan senyum ke arahnya yang masih berjalan memutari kaca besar— sampai akhirnya masuk ke dalam ruangan khusus tamu tahanan.
Chaeyoung peluk Bunda lama, "Kangen, Adek." suara Bunda bikin Chaeyoung senyum kecil.
"Kangen juga, Nda. Sehatkan?" setelah itu pelukan terlepas, Bunda pegang kedua bahu si Bungsu dan senyum lembut.
"Bunda bawain makanan, kita ngobrol sambil Bunda suapin ya." Chaeyoung ngangguk setuju, Petugas melirik sekilas.
"Nda, waktunya cuma 10 menit, gapapa kan?" Bunda ngangguk, "Kok sebentar? Kemarin boleh lama." sahutnya setelah itu.
"Ada tahanan yang melanggar waktu itu, Nda. Jadi semua nya harus disiplin." suapan pertama masuk setelah ucapan Chaeyoung, "Enaaaak, Nda." ketika kunyahan itu beneran terasa nikmat di lidahnya.
Bukan perihal makanan— melainkan dengan siapa yang ada disini sekarang. Chaeyoung benerin sedikit rambut Bunda yang nutupin dahinya, terlihat kantung mata juga di mata cantik itu. Mulut Chaeyoung terbuka lagi buat nerima suapan selanjutnya dari Bunda.
"Adek bakalan jadi Papa sebentar lagi." tatapan Bunda sedikit sendu terhadap Chaeyoung.
"Maksudnya, Nda?" bingung Chaeyoung— matanya melotot setelah paham, "Kak Jennie hamil, Nda?!" mencoba meredam suara, tapi ternyata suaranya sedikit bergetar.