holla amigos 🤍
-
-
-
-
-happy reading🤍
***
Minggu pagi, tepat pukul 3 dini hari tadi vano terbangun. ia berjalan melewati semuanya yang tertidur diruang tamu. ia mengambil sebotol air mineral yang ada dikulkas dan membawa nya ke rooftop basecamp tempat yang mereka tinggali.
dia duduk ditepian sambil menatap indahnya langit dini hari dengan udara dingin yang begitu segar.
"huft, kamu datang lagi?" tanya nya pada seorang wanita cantik yang menggunakan gaun serba putih.
"saya tau kamu bisa melihat saya dikala saya tidak dalam tubuh vanya gadis lemah itu." ucapnya dengan nada merendahkan vanya.
vano mengeraskan rahangnya, "she's mine! jangan ganggu dia!" ucapnya dengan tegas sambil menekan kata 'mine' dihadapan gadis tersebut.
"ah kurasa kau memang tak pernah melihatku, he's mine! kau hanya milik ku! jangan pernah melihat gadis lemah itu, apa yang kau lihat? parasnya yang lugu? atau otaknya yang cerdas? ah kau menyebalkan boy! i want you! kau hanya milik ku!" monolog gadis itu sambil menekan setiap katanya.
"aku tak akan pernah main-main dengan ucapan ku jadilah pria yang nurut maka gadis lemah itu akan aman" pintanya pada vano.
"kau pikir kau siapa?" tanya nya dengan wajah datar nya dan tatapan miliknya yang siap memakan siapa pun.
dengan enteng gadis itu menjawab, "aku milik mu! dan akan ku lenyapkan gadis mu itu!"
"TAK SEMUDAH ITU BADJINGAN!" ucapnya sambil berteriak pada gadis didepannya.
anak-anak amigostars terbangun dikala mendengar keributan dari rooftop yang begitu keras. "bos cek ke atas?" tanya salah satu anak amigostars kepada wafi, yang diberi anggukan.
begitu juga dengan gio dan leona kedanya terbangun dan segera keluar.
"keributan apa itu?" tanya gio kepada wafi dan yang lain.
"sebagian jaga leona dan sekitaran kamar vanya. gue takut vano ngamuk." pinta gio kepada anak anak amigostars semua nurut sebagian dibawah bersama leona dan sebagian lagi disekitaran kamar vanya dan athar.
jangan lupakan Athar! kamarnya tepat berada disebelah kamar vanya. dan sebagian lagi pergi mengikuti gio dan wafi.
mereka telah sampai dirooftop dan benar saja yang mereka lihat vano sedang berdebat dengan seseorang yang entah wujudnya bagaimana hanya vano, author dan tuhan yang tau.
"akhh!! pergi lo anjing! she's mine jangan lo ganggu! sekali lo ganggu gue obrak Abrik makam lo anjing!" ucap vano sambil menjambak-jambak rambutnya sendiri.
"she's mine! dia milik gue! gue milik dia, lo pergi badjingan!" umpatannya pada gadis didepannya.
mendengar ada keributan vanya terbangun ia melihat keluar banyak anak amigostars didepan kamarnya.
"ngapain?" tanya nya pada salah satu anak amigostars.
menyadari kedatangan vanya salah satunya menjawab, "kami ditugaskan bos gio menjaga neng vanya dan neng leona."
Vanya melangkah pergi meninggalkan mereka, awalnya Vanya ditahan agar tidak keatas sesuai perintah agar Vanya dan Leona aman dari amukan vano. namun siapa sangka bahkan leona tak bisa menahan Vanya. sekarang semuanya berada rooftop melihat vano yang histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tanpa Jendela (REVISI)
Novela Juvenil"RUMAH TANPA JENDELA" adalah istilah yang menggambarkan seorang anak yang tidak memiliki tempat untuk menceritakan kisahnya. Saya menggunakan kata ini karena menjadi kunci utama dalam cerita yang saya angkat. Persahabatan tidak selalu menjamin segal...