chapter 10

65 7 0
                                    

Author ingatkan sekali lagi bahwa ini hanya cerita fiksi/karangan author semata. Tidak untuk menyinggung negara/organisasi manapun, jikapun ada kata-kata yang menyinggung author minta maaf
.
✨Terimakasih✨
~Happy Reading 📖 ~

###

"Tapi sebelum itu apa kau baik-baik saja? Ku dengar kau tak masuk sekolah hari ini. Apa yang terjadi padamu?" tanya rusia sambil menatap Indonesia dengan intens. Ia menyatukan kedua tangannya sembari menaruh dagunya di atas jemarinya.

"Aku hanya mimisan dan kemudian jatuh pingsan."

"Kenapa bisa?" tanya rusia sambil menaikkan satu alisnya.

"Mungkin efek samping dari obatnya dan ditambah dengan mimpi buruk yang ku alami" balas Indonesia sambil mendongakkan kepalanya untuk sekedar menatap langit

"Mimpi buruk? Ceritakan padaku." pinta rusia kepada Indonesia yang masih menatap langit malam. "Baik"

Indonesia mulai berbicara panjang kali lebar, rusia sama sekali tak memotong cerita Indonesia, rusia juga sesekali tersenyum ke arah Indonesia, entah kenapa ia tersenyum padahal tak ada hal yang menarik untuk di senyum-in

Indonesia mulai berbicara panjang kali lebar, rusia sama sekali tak memotong cerita Indonesia, rusia juga sesekali tersenyum ke arah Indonesia, entah kenapa ia tersenyum padahal tak ada hal yang menarik untuk di senyum-in

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indonesia seketika menghentikan ceritanya, ia mengerutkan keningnya sambil berkata dengan nada heran.
"Kenapa senyam-senyum? Apa ada yang lucu diceritaku?" tanya Indonesia sambil terus menatap rusia dengan aneh, rusia seketika sadar dan
Langsung menggelengkan kepalanya, sembari berkata. "Maafkan aku, aku kurang fokus tapi aku tetap mendengarkanmu berbicara."

"Apa yang membuatmu tidak fokus, heh?" tanya Indonesia lagi

"sekilas aku melihat dirimu seperti  Petrus, itu saja" seketika mereka berdua terdiam, rusia tak lagi tersenyum dengan cepat mengalihkan topik pembicaraan "astaga maksudku-"

Belum selesai rusia menyelesaikan kalimatnya, Indonesia sudah lebih dulu memotongnya. "Tak apa, aku paham. Fokuslah kak."

"Baiklah"

Indonesia mengela nafas sejenak kemudian ia kembali melanjutkan ceritanya, rusia pun juga sudah kembali fokus mendengarkan.

###

Sudah lebih satu jam mereka saling mengobrol, akhirnya rusia pun mengatakan pada Indonesia bahwa ia harus segera pulang ke rumahnya, Indonesia pun mengangguk. Rusia berdiri dari tempat duduknya begitupun dengan Indonesia, tepat sebelum rusia membalikkan badan ia lebih dulu mengelus surai merah putih milik Indonesia sembari mengatakan. "Semoga mimpi indah" ucap rusia sambil terus mengelus kepala Indonesia.

Indonesia sendiri tak meresponnya, entah kenapa elusan kepalanya terasa nyaman, Indonesia menatap ke arah rusia yang sedang tersenyum ke arahnya, mata Indonesia sekilas sedikit berbinar. Sekilas wajahnya rusia jadi sangat mirip dengan kak Petrus. "Mirip" ucap Indonesia tanpa sadar.

The broken mental//CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang