02 : About Verstappen

313 20 0
                                    

Victoria Hills sahabat sedari kecil Charles Leclerc sekaligus seorang model, walaupun ia tak terlalu terkenal tetapi Charles percaya jika suatu saat temannya akan menjadi model terkenal seperti Hadid siblings dan Kendal Jenner.

Sebuah Mercedes C300 2022 berwarna hitam sudah menunggu Charles di depan rumahnya. Charles yang sudah hafal dengan pemiliknya pun langsung masuk ke mobil tanpa mengetuk jendelanya.

"Hi─ Victoria." Sapa Charles lalu mencium pipi sahabatnya.

"Hi char─ you look cute tonight." Ujar Victoria sambil melihat penampilan Charles dari atas kebawah.

"Maybe if i wasn't a lesbian i would ask you out." Goda Victoria.

"Vic." Ucap Charles dengan sedikit malu.

"And you look gorgeous as always, Victoria." Puji Charles.

Malam ini Victoria mengenakan off shoulder top berwarna hitam dipadukan celana jeans model cutbray dan heels berwarna hitam.

Jika disandingkan dengan Charles ia terlihat seperti sugar mommy yang sedang menemani sugar babynya.

Perempuan itu memang berasal dari keluarga yang lebih berada daripada Charles tetapi itu tidak membuatnya menjadi pribadi yang sombong.

Mobil Mercedes C300 itu melesat membelah gemerlap nya jalan di Monaco, lalu menepi di sebuah restoran Italia yang cukup ramai.

Restoran itu terlihat fancy yang pastinya harga makanannya juga mahal dan Charles tidak suka itu. Ia lebih senang jika Victoria mentraktirnya di tempat yang biasa saja.

"Come on, mon chéri." Ujar Victoria yang melihat tatapan Charles yang masih terpaku ke depan, bengong.

"Vic, isn't this restaurant too expensive?"

"Charles, you should enjoy life once in a while. Lagian gua yang traktir lu, udah jangan khawatir."

Inilah yang Victoria kurang sukai dari Charles. Charles itu orangnya pemikir dan kurang bisa menghargai dirinya sendiri. Tipe orang yang pelit kepada diri sendiri dan lebih mementingkan orang lain. Charles itu terlalu lugu bagi Victoria, makannya ia menjadi begitu posesif berusaha untuk menghalau seluruh lalat yang berusaha mendapatkan buah manis ini.

🏎₊ ⊹

Akhirnya dekat sedikit paksaan Victoria berhasil menyeret Charles untuk masuk, agak sedikit lebay memang tetapi jika tidak sahabatnya itu akan terus berada di mobil dan tidak turun-turun.

Mereka pun memesan makanan and Charles being the basic bitch, he ordered pasta and Victoria she ordered risotto with a plate of tiramisu for the dessert and bruschetta for appetizer.

Victoria sedang diet makannya ia hanya memesan sepiring dessert dan appetizer karena dia akan memakannya bersama Charles sedangkan Charles ia bukanlah tipe orang yang suka mencoba makanan baru.

"So? What are you going to talk about Charles?" Ujar Victoria di selah kegiatan makannya, mengingatkan Charles tentang percakapan mereka tadi di handphone.

"Oh itu─ sebenarnya, gue coba buat melamar sebagai Aero engineer di Red Bull Racing. Ya─ walaupun posisinya cuma sementara menggantikan Aero engineer mereka yang kecelakaan." Jelas Charles.

"Oh─ apakah itu menjadi awal mula Charlesku bertemu dengan pangerannya." Goda Victoria yang tahu jika Charles sangat tergila-gila dengan salah satu pembalap di Red Bull. Ya, walaupun ia tak terlalu tahu dengan dunia F1 tetapi ia tahu sahabatnya itu sangat suka sekali dengan seseorang yang bermarga Verstappen itu.

"Come on Victoria, gue bahkan gk tau kalau gue diterima atau enggak." Potong Charles agak sedikit malu.

"Charles you have to be optimistic that so you can achieve one of your goals. And maybe you can hook him too?!"

"Vic! Itu gk mungkin lagian dia sudah punya pacar. He's straight." Jelas Charles.

"Who knows? Mungkin dia bixesual, like you dan siapa yang bisa menolak pesona seorang Charles Leclerc, my cutie. I doubt he can resist that." Goda Victoria sekali lagi.

🏎₊ ⊹

Charles sudah mengetahui ini sejak lama. Ia bukan hanya menyukai perempuan namun juga laki-laki. Ini semua karena semasa high school ia merasa tertarik dengan seorang murid baru di sekolahnya yang merupakan seorang laki-laki dan ternyata kakak kelasnya.

Seperti halnya seseorang yang baru menemukan jati dirinya yang sesungguhnya, Charles merasa denial. Ia merasa tidak mungkin jika dirinya merasa tertarik dengan laki-laki, namun akhirnya lambat laun ia bisa menerima jika dirinya seorang bixesual dan itu juga karena campur tangan Victoria, sahabat tercintanya.

Bahkan setelah merasa yakin ia come out kepada keluarganya dan untung saja orangtuanya tak mempermasalahkan tentang orientasi seksualnya. Mereka yakin Charles sudah dewasa dan bisa mempertanggungkan konsekuensi atas keputusannya sendiri. Mereka hanya ingin anaknya bahagia.

"Vic, itu salah walaupun gue bixesual itu bukan sebuah alasan agar gue menjadi seorang perusak hubungan orang." Jelas Charles.

"What is his girlfriend's name?  Kelly?  Oh yeah Kelly Piquet, I remember about a video you showed me.  A video clip where Kelly and Max look at each other. Max terlihat tidak mencintai Kelly. Ia terlihat seperti seseorang yang sedang terpaksa untuk mencintai." Ucap Victoria mengutarakan pendapatnya.

"And more over to be honest, Kelly is more suitable to be his mother. Gua tau Max sayang sama P tapi with Kelly? Dunno."

"Vic, tidak baik menilai hubungan seseorang hanya dengan sebuah video pendek. Mungkin max beneran mencintainya dan ia hanya terlihat lelah di video itu." Jelas Charles sekali lagi, ia tidak suka sahabatnya menilai hubungan seseorang berdasarkan sebuah cuplikan video yang pernah ia pertontonkan itu.

"Yeah whatever, but that's my oponion, and once again which 27 years old woman experienced a magical night with an 18 years old teenager. Gross. Dia bahkan baru masuk usia legal." Cerca Victoria sekali lagi.

Beneran deh Charles sudah kehabisan kata-kata dengan sahabatnya itu. Siapa sangka jika sahabatnya itu sampai mengetahui gosip-gosip tak sedap mengenai pacar max itu.

🏎₊ ⊹

Note :
I'm using rumors/gossip about Kelly to spice up this story, but honestly she's quite controversial among the other wags.



@Ncxtinezz_

Love In Pit [Lestappen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang