Charles
Suara alarm yang kencang membangunkan ku dari tidur panjang ini. Aku terbangun di kamarku dengan perasaan kepala yang ingin pecah. Kepalaku terasa sangat berat, inderaku menjadi berantakan terutama penglihatan ku semuanya terasa seperti dunia berputar menjadi lingkaran-lingkaran aneh dan juga aku merasa mual. Kulihat ke arah alarm ku dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Hah ini gila, ini adalah hangover terparah yang pernah ku alami. Salah ku sendiri kenapa aku dengan nekat meminum banyak alkohol semalam. Aku tak bisa mengingat mengapa aku sudah berada di kamar ku dengan siapa dan apa aku pulang, semuanya tidak bisa kuingat.
'SHIT!' sebuah ingatan memalukan menghantam ku seperti kereta. Aku mengingat jika aku berciuman dengan orang asing yang sialnya sangat mirip dengan Max Verstappen. Ah rasanya aku ingin mengubur diriku hidup-hidup.
Aku segera melangkahkan kaki ku ke kamar mandi berniat untuk membasuh mukaku dan berharap itu bisa menyegarkan diriku dan sedikit mengurangi rasa hangover yang tak nyaman.
Splash
Begitu air mengenai wajahku aku terasa sedikit hidup, segarnya air membantuku untuk merasa lebih baik, setelah itu aku menggosok gigiku. Aku turun ke bawah menuju ke arah dapur berharap menemukan sesuatu untuk mengurangi rasa pengar ini.
"Damn, Charles you looks wasted." Ujar Arthur yang ku lihat sedang membawa semangkuk cereal dan kemudian duduk di sofa ruang tamu.
"Yah─ semalam aku minum terlalu banyak dan aku menyesalinya sekarang, kepalaku terasa mau pecah."
"Where is maman?" Tanyaku karena tidak melihat ibuku di pagi ini.
"Oh─ she was out shopping for groceries." Jawab arthur lalu menyendokkan sesendok cereal ke dalam mulutnya sambil mengotak-atik siaran di televisi.
Aku berjalan masuk kearah dapur mencari sesuatu yang bisa dibuat dengan cepat dan meredakan pengar ini dan aku menemukan se-sachet sup cream instan. Aku pun segera membuatnya. Ku isi panci dengan air lalu menuangkannya bubuk instan itu dan mengaduknya, menyalakan api dan menunggu itu mendidih.
"Butuh bantuan?" Tanya Arthur yang sudah menyelesaikan cerealnya dan sekarang ia sedang mencuci mangkuk bekas ia makan.
"Ah iya─ tolong aduk sup itu terus sampai mendidih. Rasanya aku tak kuat untuk berdiri lagi." Ujar ku lalu duduk di meja makan dan menelungkup wajahku di sana dengan kedua lenganku sebagai penyangga. Tak lama setelah itu Arthur memberikan semangkuk sup cream yang sudah jadi ke hadapanku.
"Ini makanlah aku menambahkan suwiran ayam tadi kedalamnya supaya sedikit berisi dan sedikit lada hitam, karena aku tau kau menyukainya."
"Terimakasih." Sesendok sup cream masuk ke mulutku dan menghangatkan tenggorokanku, rasanya sangat luar biasa. Sensasi saat memakan sup setelah mabuk itu memang sangat menyenangkan. Aku dengan cepat menghabiskan semangkuk sup itu lalu mencuci mangkuknya.
Aku kembali ke atas menuju kamarku. Aku ingin kembali tidur berkencan dengan kasurku sampai sesaat sebelum aku merebahkan diriku ke kasur Victoria meneleponku.
🏎₊ ⊹
'💞😻 is calling'
"Hello, charliee how are you? Last night you looked really drunk."
"It's suck, my head is spinning like a fucking swing carousel."
"Tapi lu udah kerasa sedikit baikkan gk?"
"Yah lumayan, tadi gue habis makan sup soalnya."
"Oh ya semalam gue gimana pulangnya? Gue gk ingat apa-apa. Literally blackout."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Pit [Lestappen]
FanfictionCharles Leclerc seorang engineer baru di Red Bull Racing. Ia menjadi sangat populer dengan cepat berkat wajahnya yang tampan dan memiliki beberapa fans girl. Max Verstappen seorang pembalap andalan Red Bull Racing yang tengah naik daun. Seorang Worl...