{\__/}
( • - •)
/つ🍭🍭HAPPY READING
•
•
•🐥💛🐥
Bocah empat tahun itu kini tengah fokus pada animasi kartun didepannya. Kartun bus biru yang dapat bicara dengan sekawanan nya.
Matanya menyorot fokus ditemani dengan cookies berkarakter panda. Mulut kecil itu tak berhenti mengunyah sembari menyaksikan tayangan kartun yang ada.
Cio, tampak tak perduli akan kehadiran anggota keluarganya yang kini ikut serta duduk diruang keluarga.
"Apa kau sakit?" Pertanyaan dari sang kakak ketiga pada akhirnya mengudara. Hayes terlampau penasaran akan perubahan aneh adiknya.
Apalagi suasana Mansion minggu siang ini terasa begitu sepi, mereka tak mendengar suara berisik akibat celotehan si bungsu dan lagi adiknya ini terlampau tenang tidak merusuh guna menarik perhatian. Kebiasaan sehari-harinya yang usil dengan segala tingkah random nya seketika hilang.
Membuat Hayes merasakan keanehan akan perubahan mendadak dari adiknya.
"Tidak tuh." Cio menjawab dengan ogah-ogahan, netra nya fokus pada layar tv besar tanpa memperdulikan kakaknya ini.
"Lalu, kenapa kau bersikap tenang hari ini? Apa ada yang salah dengan otak kecil mu itu?" Tanya Hayes lagi.
Cio mencibikan bibirnya seperti bebek, tangannya dengan tidak sopan memasukkan cookies kedalam mulut kakaknya.
"Yayes belisik, Cio mau nonton Tayo nya! Tanyanya nanti-nanti saja!!" Semprot si kecil, kesal sebab acara nontonnya di ganggu sang kakak.
Kenapa juga kakaknya repot-repot bertanya seperti itu padanya biasanya kan juga tidak perduli pada dirinya.
Hayes hanya tersenyum kecut tidak marah akan tindakan adiknya namun cukup terhibur melihat wajah kesal dari adiknya ini.
Dengan gerakan cepat, Hayes mengangkat tubuh adiknya agar duduk dipangkuan nya. Tangan besarnya memeluk pinggang kecil adiknya dengan posesif.
Cio yang mendapatkan perlakuan seperti ini hanya bisa cengo dengan mata bulat yang menggerjap beberapa kali. Dirinya terlampau kaget dengan tindakan kakaknya yang terbilang baru untuk dirinya.
"Jadi katakan yang sebenarnya kenapa sikap mu tiba-tiba berubah menjadi pendiam seperti ini. Biasanya mulut bau susu mu itu akan mengoceh berisik tentang ini dan itu. Terus kenapa kau seperti orang bisu sekarang?" Tanpa memperdulikan wajah kaget adiknya, Hayes langsung bertanya ke intinya.
"U-uhh.... Yayes kan memang tidak suka punya adik yang belisik." Cio memiringkan kepalanya tak mengerti, kakaknya sendiri yang bilang jika tidak suka dengan orang yang berisik jadi Cio berpikir untuk berubah menjadi orang yang pendiam.
"Tidak! aku lebih suka kau yang berisik." Ucap Hayes dengan cepat.
"Jadi Cio harus belisik supaya Yayes suka?" Pertanyaan polos itu nyata nya membuat senyuman tipis milik Hayes terbit.
"Ya!"
Cio mengangguk-angguk mengerti, kemudian netra biru nya menatap anggota keluarganya yang lain. Jari telunjuk mungilnya menunjuk ke arah mereka semua yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACIO NATALOUI
Genç KurguAcio Nataloui Van Herhardt- Si gembul menggemaskan dengan suara cadelnya itu, baru saja mendapatkan mimpi akan masa depannya. Walaupun sulit diterima, namun Cio tak menyangkal segala bentuk fakta yang mimpi itu hadirkan bak episode dalam drama. Cio...