Chapter 6 - Ilmuan Jenius

34 24 3
                                    

Arc 2 - Diamond

Di pagi harinya Charlotte, Kai, dan Alexander dengan panik menggoyangkan tubuh Loki. Mereka bertiga khawatir dengan keadaan Loki yang seketika penuh luka dan darah padahal kemarin malam dia biasa-biasa saja.

"Loki! Bangun! Hey!" Kai yang panik menggunakan beberapa cara untuk membangunkan Loki. Karena tidak berhasil, dia menggunakan cara terakhir yaitu menampar wajah loki.

Suara tamparan yang begitu nyaring seketika memenuhi ruangan kelas. "Akh! WOI! MAKSUDNYA APA?!" Loki yang dibangunkan dengan cara itu pun kesal. Dia langsung duduk dari posisi tidurnya. 

Ketika Loki bangun dengan keadaan biasa-biasa saja, membuat mereka bertiga menghela napas bahagia. "Kau tahu, aku mengira kamu ada apa-apa. Lagian, kenapa badan kamu penuh dengan luka, sih?"

Loki melihat sekujur tubuhnya, dia baru saja teringat, setelah kejadian semalam karena pertarungan antara dirinya dengan "The King of Heart" membuatnya terluka cukup parah walau hanya bekas sayatan pisau. 

"Ah..." Loki terdiam, mencari segala alasan yang dapat terdengar logis walau di posisinya sekarang sudah tidak logis.

"SIAL! CEROBOH BANGET SIH! SEKARANG AKU TIDAK DAPAT MEMANFAATKAN KEPERCAYAAN MEREKA UNTUK KUMANIPULASI!" Loki teriak dengan amarah di dalam hatinya.

Walau, ya... Raut wajahnya menunjukkan ekspresinya yang biasa saja.

"Sialan, sekarang aku harus bertaruh lagi. Tidak mungkin aku menggunakan kepercayaan mereka sekarang. Tempat ku berada adalah tempat paling sial, sekarang..." Loki menoleh ke seluruh ruangan kelas. Semuanya sudah bangun, hanya Loki saja yang bangun dengan keadaan penuh luka. "Tidak mungkin mereka masih percaya denganku." Gumam Loki dalam hatinya karena dia sedang menyusun rencana.

Walau di dalam hatinya Loki berbicara dengan cepat, namun, di pandangan aslinya, hanya baru saja berlalu sekitar 1 detik saat dia masih diam.

"Ya, walau bisa dibilang, kepercayaan mereka kepadaku akan berkurang. Dengan begini aku harus membangkitkan kepercayaan mereka dengan satu hal. Aku harus bagaimana pun membangun kepercayaan." Saat Loki masih termenung, dia teringat satu hal.

"The King of Heart, Heart... Jika di dalam kartu poker maka terdapat 'Spade, Heart, Diamond, dan Clover'. Lalu juga ada 'King, Queen, dan Jack'. Jika perempuan itu mengaku dirinya adalah King maka ada yang aneh."

"Mengapa dirinya yang mengaku sebagai seorang raja memiliki kemampuan sebagai seorang murder? Itu cukup aneh... Maka... Hanya ada 1 kemungkinan."

Loki menatap mata semua orang di kelas ini. "Terdapat 'The King of Diamond', 'The King of Spade', dan 'The King of Clover' tepat di kelas ini. Maka, Heart juga berada di kelas ini. Yang harus kulakukan adalah mengungkapkan mereka satu persatu..."

"Yang tergampang adalah Diamond. Aku harus mengungkapkan siapa itu Diamond sebenarnya... Dan, aku akan mengeluarkan si sialan itu dari tempat nyamannya!" Loki kemudian menghela napas lelah.

Waktu sudah berjalan 2 detik, pada akhirnya Loki membalas pertanyaan teman-temannya. "Aku.. Juga tidak tahu. Aku tidak merasakan apapun selama tidurku."

"Hmm... Bagaimana mungkin, Loki?" Charlotte bertanya. "Bukankah sudah jelas kamu akan merasakan rasa sakit jika kamu terluka seperti itu?" memang apa yang dikatakan Charlotte benar.

Tidak masuk akal jika Loki tidak merasakan rasa sakit.

"Tapi... Akan masuk akal jika dia diberikan sebuah obat bius, bukan?" Suara perempuan misterius menyahut pembicaraan mereka berempat.

King GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang