Chapter 8 - Mawar dan Kebodohan

30 24 8
                                    

"Sekarang adalah hari keempat, untuk setiap hari kelima kalian akan diberikan akses untuk pergi ke luar kelas selama seharian." hal itu adalah hal yang ingin didengarkan oleh semuanya, semua murid-murid di kelas Hermes.

"Yang bener?" Tanya Emma dan Lyra bersamaan. 

Setidaknya, untuk pertama kali dalam 5 hari, mereka semua dapat pergi ke luar dari sini. Kebebasan tentunya akan ada di hadapan mereka semua.

"Kesempatan ini! Akan kugunakan!" Seru Loki dalam hatinya.

Ketika semua orang sudah senang ketika mendengar kabar itu, Lucas menghentikan kesenangan mereka semua. "Tapi... Tunggu dulu. Kita memang bilang kalian dapat dibebaskan untuk sehari. Namun, tentu saja akan ada konsekuensinya."

"Konsekuensinya?" Tanya Kai penasaran.

"Ya, tepatnya 1 menit lagi hingga sekarang. Kalian akan menerima sebuah pengumuman dari gelang kalian. Pengumuman setiap orang berbeda-beda tentunya. Tidak akan ada yang sama."

"Pengumuman tersebut berfungsi untuk memberikan mereka semua sebuah tugas untuk dilaksanakan ketika besok hari tiba. Namun, sebaliknya." Lucas tersenyum mengerikan. "Jikalau kalian tidak berhasil menyelesaikan tugas itu, kalian ada didiskualifikasi."

Ketika mereka semua mau protes kepada Michael dan Lucas, lidah mereka terhenti oleh getaran yang dihasilkan oleh gelang digital mereka.

Semua orang mengecek gelang digital mereka untuk mengecek pengumaman itu, begitu pula dengan Loki dan Charlotte. Ketika Loki membuka pengumuman itu, hal yang dia lihat hanya membuatnya semakin bersemangat.

[Vero]

[Tugas besok hari: Bunuhlah satu orang, atau menjadi kambing hitam lagi.
Batas waktu: Hingga matahari terbenam.
Jika tidak berhasil: Didiskualifikasi.]

"Haaha..." Loki tertawa tidak percaya ketika melihat itu.

"Kenapa, Loki? Kamu dapat tugas apa?" tanya Charlotte yang duduk di sebelahnya.

"Ah, aku dapat tugas yang lucu. Seperti..." Loki terdiam. Dia hampir saja tanpa sengaja membocorkan tugasnya. "Mencari suatu benda, intinya."

"Eh? Mudah juga." Charlotte termenung lagi melihat gelang digital miliknya.

"Memangnya tugasmu, apa?" Loki kembali bertanya.

Mungkin saja Loki dapat meminta bantuannya Charlotte.

Charlotte menatap mata Loki dan tersenyum halus. "Tugasku sebenarnya cukup aneh. Peroleh setangkai bunga merah di putihnya salju. Aku sejujurnya tidak paham banget soal ini, sih... Duh..." Charlotte mengucapkan itu dengan nada polos seperti anak kecil.

Namun berbeda dengan Loki yang langsung paham apa maksud dari itu. "Tangkai merah di putihnya salju... Jika membicarakan maksud langsung dari kalimat itu maka tidak akan mungkin, musim salju masih lama." Loki melamun lama hanya untuk memikirkan lebih jelas maksud itu.

"Merah... Putih..." pupil mata Loki membesar ketika dia sadar maksud tugas dari Charlotte. "Sialan, dia berhubungan namun akan semakin rumit. Setangkai bunga mawar di lautan merahnya darah manusia yang tergenang di putihnya lantai koridor."

"Loki? Kamu melamun?" tanya Charlotte kebingungan. Sudah 2 menit Loki termenung diam untuk memikirkan maksud dari tugas Charlotte.

"Ah." Loki tersadarkan. "Entahlah. Aku juga tidak terlalu mengerti. Namun, sepertinya ada maksud lain..." jawabnya untuk menutupi dugaanya.

"Eh... Baiklah..."

Pada hari keempat itu semuanya menjadi canggung. Kini, Loki hanya bersama dengan Charlotte. Semuanya menjauhi Loki karena yang mereka ketahui adalah Loki seorang pembunuh.

King GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang