5

325 42 5
                                    

Jam kelas baru sudah dimulai sejak 5 menit yang lalu..

Semuanya terlihat sibuk dengan tabung dan pipetnya masing-masing, mengambil beberapa cairan, bahan yang sudah disiapkan dimeja mereka.

"Ramuan penyembuh luka.. Ramuan ini selain menyembuhkan, dia juga bisa membuat luka, kenapa dikatakan begitu? ..

"Karena jika penggunaannya dilakukan beberapa kali dalam takaran yang tidak sesuai, maka akan menyebabkan luka yang cukup serius seperti kulit yang mengelupas atau melepuh" potong Florania.

"Bagus Florania.. Jadi, apakah kau sudah menyelesaikan ramuanmu bersama teman sebangkumu?" Tanya Miss Emlyn.

"Sudah.." sahutnya.

"Benarkah? Cepat sekali, boleh kau tunjukkan bagaimana kau mengaplikasikannya?" Pinta Miss itu.

Florania menghela nafas, Freyella yang menyadari gadis di sampingnya ini gugup pun mengelus lembut lengannya sebelum ia maju.

Florania mengalihkan pandangannya pada Freyella, Freyella hanya tersenyum sambil mengangguk pelan, dengan maksud mengucapkan "kamu pasti bisa".

Helaan nafas ia hembuskan, sebelum akhirnya ia maju ke depan, membawa ramuan yang sudah ia racik sendiri.

"Baik miss Emlyn izinkan saya untuk menjelaskan kandungan yang saya masukkan ke dalam ramuan yang saya buat.." izin Florania.

"Silahkan, agar temanmu bisa mulai meracik milik mereka"

"Untuk yang pertama, tadi di meja sudah disediakan, semacam tumbuhan Bezoar, lendir siput bertanduk, air sungai Gerania, duri landak, taring ular, dan tangkai valerian, kalian bisa gunakan bahan-bahan tersebut dengan takaran 1 mililiter"

Di tengah penjelasannya..

Duarrr

"AAAA!!" Teriak salah seorang murid.

"Ada apa itu?!"

"Apa dia sudah meracik duluan?"

Para murid pun menatap tajam ke arah Florania..

"Hey? Kau berbohong ya?"

"Dia pasti sudah berbohong.."

Kelas itu mulai tak kondusif karena ledakan yang baru saja terdengar.

"Uhukk! Uhukk!" Murid yang baru saja terkejut karena ledakan dari ramuannya pun dibawa ke luar.

"Florania? Apa maksudnya ini?" Tanya Miss Emlyn.

"Aku belum menjelaskan, biarkan aku memperlihatkan hasilku dulu" tawarnya.

Semua murid mulai memandang tak suka pada Florania, begitupun Freyella yang terlihat khawatir sekarang.

Srettt

"Florania!!" Panik Freyella saat melihat Florania melukai dirinya sendiri menggunakan tongkat sihirnya, menusuknya kemudian membuat luka yang cukup lebar di sana.

"Apa yang kamu lakukan Florania!" Panik miss Emlyn.

Florania mengacuhkan kekhawatiran Freyella dan missnya itu, ia mulai menuangkan ramuan yang ia buat pada tangannya yang menganga sobek karena tusukan tongkatnya sendiri.

Dengan perlahan cairan berwarna ungu keabuan itu menetes, tetes demi tetes memunculkan ringisan dari mulut Florania.

"Sshh.." ia terus menggigit bibirnya guna menahan rasa sakit yang sangat amat perih sekarang.

Cairan yang ia teteskan sudah habis dari tabung ukurnya, ia pun meletakan tabung ukur itu dimeja miss Emlyn, tak memakan waktu lama..

Luka yang awalnya menganga, mulai menutup kembali, seperti daging baru yang menggantikan sel-sel yang hilang.

Golden HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang