9

142 21 7
                                    

"Clara sebenernya kamu kenapa? Kok bisa jadi babak belur begini sih? Apa ada hewan buas yang menerkammu? Apa buaya itu yang mau makan kamu?" Tanya Annie bertubi-tubi.

"Pelan-pelan sayang.. berikan pertanyaannya satu persatu" peringat Clara.

"Yaudah kamu jelasin, kenapa bisa sampe kayak gini? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Annie dengan nada pelan sekarang.

"Aku cerita gak ya.. Kalo Florania berubah jadi Naga? Tapi.. Masa sih itu dia? Perawakannya aku tahu betul dia seperti apa postur tubuhnya, aku pasti gak salah, apa aku tanyakan saja secara langsung? Yah sebaiknya jangan diceritakan, akan ku pastikan terlebih dahulu" Batinnya.

"Clara?!" Panggil Annie.

"Eh? I-iya Annie, sebentar"

"Ck, kamu ini mau menjelaskan tidak? Malah bengong" kesal Annie.

"Iya sayang, Aku tadi ketemu Naga"

"HAH?" Kaget Annie.

"Sudah kuduga kamu akan terkejut, aku juga begitu, Tadi aku sedang mengintai buaya di tempat persembunyianku agar keberadaanku tidak diketahui oleh hewan buas, saat sedang fokus memperhatikan.. Tiba-tiba Naga itu muncul dari bawah air, membuatku terkejut setengah mati, namun ia muncul bersamaan dengan banyaknya buaya yang sudah ia buru, dia melemparkannya ke tepian tepat di pinggir sungai, tak jauh dari tempatku bersembunyi" jelasnya.

"Kalau begitu, bukannya dia memudahkan kamu mengambil lidahnya?" Tanya Annie.

"Iya tentu, itu sangat membantu, aku meminum ramuan untuk membuat tubuhku transparan guna memudahkanku menyembunyikan keberadaanku, saat aku selesai, aku bergegas hendak pergi, namun entah kenapa dia seperti dapat melihatku.. Dan dia pun meraung padaku seolah tak terima jika aku mengambil sesuatu dari hasil buruannya. Berakhir membuat tubuhku terpental jauh dari tempatku berdiri, dan jadilah seperti ini"

"Pantas saja kamu begini" simpul Annie membuat Clara menaikkan sebelah alisnya dengan wajahnya yang kebingungan.

"Maksud kamu?" Tanya Clara.

"Naga itu makhluk spiritual tingkat tinggi Clara! Mereka tidak akan mudah tertipu dengan ramuan-ramuan buatan manusia, karena mereka sudah lama hidup sebelum kita lahir.. Aku tidak tahu jelasnya, tapi kakekku pernah menceritakan hal ini "Jangan coba-coba menipu Naga dengan tipu daya manusia, karena itu tidak akan berpengaruh apapun terhadap makhluk spiritual tingkat tinggi itu" begitulah kata beliau.. Gak heran kamu begini.. Ternyata karena kamu muncul dengan tipu dayamu sendiri untuk mengelabui sang Naga, sekarang kamu sudah tahu maksudku, jadi lainkali jika kamu melihatnya lagi, ku harap kamu pergi sejauh mungkin dari sana, kamu mengerti?"

Clara mengangguk mengerti sekarang, "ternyata begitu, ah terimakasih sayang.. Kamu.. Memang yang terbaik" senangnya sambil menarik lengan Annie untuk ia dekap.

"Lalu di mana lidah buayanya?" Tanya Annie.

"Di dalam tas, ambil saja.. Aku ambil banyak, untunglah sang Naga tidak menyerangku sebelum aku mengambilnya" leganya mengingat bagaimana paniknya saat kejadian hari ini terjadi padanya.

"Baiklah, terimakasih cintaku, kamu bisa istirahat saja malam ini.. Biarkan aku mengolah lidah buaya ini untuk dapat kita gunakan" titahnya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh Clara.

"Kamu gak akan ikut tidur? Peluk aku? Jadi bantalku? Gulingku? Buah hatiku?"

"Heh! Kamu kira aku anak kamu? Nanti aku nyusul.. Aku kan udah bilang, mau mengolah lidah buayanya, atau mau kamu aja yang kerjain?" Tanya Annie dengan wajahnya yang terlihat kesal.

"Eh? Nggak-nggak.. Aku kan udah kerja hehehe" cengirnya membuat Annie menghela nafas kasar, terlihat sangat pasrah dengan kelakuan kekasihnya itu.

"Yaudah tidur sana.. Jangan tanya aku kalo kamu aja gak mau ngerjain, dasar aneh"

Golden HourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang