Aroma obat-obatan menyengat indra penciuman sekarang.
Dua gadis yang terlihat sibuk dengan ramuannya masing-masing terus menuangkan sedikit demi sedikit cairan yang pernah mereka racik, diikuti oleh buku panduan yang mereka pegang masing-masing.
"Gimana? Kamu udah nemu belum bahan yang pas buat ramuan kak Alice?" Tanya Clara yang masih sibuk menuangkan cairan miliknya.
"Huft.. Belum.. Kamu gimana?" Tanya Annie pada Clara yang sedang mencoba-coba beberapa cairan.
"Kayaknya aku akan mencari bahan yang terakhir yaitu lidah buaya..
"Maksudmu lidah buaya tanaman itu?" Tanya Annie.
"Bukan.. Maksudku lidah sang buaya yang ada di sungai Narnia" Sahutnya membuat Annie menganga dengan wajah terkejut sekarang.
"Tapi Clara.. Sungai itu kan..
"Iya aku tahu, sungainya para hewan buas.. Tapi aku sangat membutuhkannya, karena dari racikan yang pernah kita buat itu hanya bahan sampingan, yang ku maksud ini, adalah bahan inti dari semuanya.. Dengan bahan itu, aku bisa mengubah ramuan ini menjadi seperti apa yang ku inginkan" jelasnya sambil membaca buku yang ia ambil dari mejanya.
"Benarkah? Kalau begitu.. Kenapa kau tidak ambil untukku sekalian, mungkin aku akan membutuhkannya untuk ramuanku" sarannya, lebih tepatnya ia sedang meminta agar dibawakan bahan tersebut.
"Hm.. Kau tidak terdenger seperti orang yang memberi saran" kesal Clara.
"Hahaha memang aku sedang meminta, tak ada yang memberimu saran Clara" ledeknya.
"Cih terserah saja..
"Kalau begitu kau tak akan mendapatkan jatahmu satu bulan Clara" potong Annie dengan ancaman demikian membuat Clara tertegun.
"M-maksudmu jatah makan kan?" Tanyanya.
"Hm menurutmu, apa yang kau lakukan padaku jika menginginkannya?" Tanya Annie, sedikit menggigit bibir bawahnya guna menggoda Clara agar mengiyakan permintaannya.
Clara menelan salivanya kasar. Ia benar-benar dibuat tak berdaya jika sudah tentang hal itu.
"Huft.. Baiklah.. Baiklah, akan ku ambilkan sekalian untukmu, tapi cabut ancamanmu itu" pasrahnya.
"Tentu saja.. Terimakasih yaa Angelina Clara cintaku" ucapnya sambil melayangkan flying kiss pada Clara. Membuat Clara mau tak mau menangkapnya walaupun wajahnya masih terlihat kesal.
"Jangan marah.. Sepulangnya aku akan memuaskanmu"
Helaan nafas kembali terdengar, Clara pun mulai membereskan bekas eksperimennya. Ia cepat mengerjakannya karena mereka sudah punya bahan-bahan dasar yang dibutuhkan oleh ramuan yang ia kerjakan sedangkan Annie masih banyak yang diperlukan.
Setelah selesai membereskan ramuan miliknya. Ia berjalan menggendong tas coklat miliknya.
"Mau pergi sekarang?" Tanya Annie, namun lagi-lagi Clara tak menjawabnya. Ia berjalan melewati Annie membuat Annie berpikir 'apa dia keterlaluan?'
Annie pun berbalik, menahan tangan Clara untuk kembali menghadapnya.
"Maaf Clara.." lirihnya dengan wajah bersalahnya, takut-takut ia salah berucap.
Cengkraman Clara rasakan, namun ia tak mengarahkan tubuhnya ke arah Annie. Ia menahan senyum sekarang.
"Clara.. Kamu denger gak sih?" Tanya Annie sedikit menggoyangkan tangannya agar Clara mau menghadapnya. Sampai ia merasa kesal sendiri..
"CLAR..
Brukk
"Lucu banget sih gadisku" ucap Clara terkekeh sambil memeluk Annie erat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Hour
FantasyMenceritakan tentang perjalanan 2 insan yang berjuang untuk mencapai level Alpha di sekolah sihir Evermore. Namun.. sampai tujuan itu tercapai.. sesuatu yang tidak terduga terjadi. Penasaran? Just check it out. "Apa kau akan membunuhku?" _Fl "Kita l...