menunggu

16 6 0
                                    

"Senyuman itu mampu mengalakah lelahku dan berhasil membuat ku kembali bersemangat untuk menjalani hari-hari ku yang awalnya suram kini kembali berwarna, terimakasih telah hadir"

                Arzegas alion verro

6. Menunggu

Kalana menghela napas legah keren ia sudah selesai belajar dan waktunya ia pulang, kalana membereskan buku-buku nya dan memasukan kedalam tasnya

"Udah semua?"

Kalana mengangguk

Anggara memakaikan jaketnya kepada kalana, gadis itu menerimanya toh ia memang tidak kuat dingin dirumah aja ia tidur tampa AC di kamar nya

Setelah mengantar kalana dengan selamat anggara juga memberikan penjelasan kepada kedua orang tua kalana, walau pun kedua orang tua gadis itu sudah tau, tapi tetap aja biar bagaimana pun anggara harus memberitahu orang tua kalana

"Ngk masuk dulu nga?"

"Ngk om, mau langsung pulang aja"

"Ya udah hati-hati"

"Permisi om" pamitnya

Dady kalana memang sudah lama kenal dengan anggara, karena ia teman karlen dulu, mereka juga sering main ditempatnya bekerja dulu, bukan anggara saja, arzegas, atalas, langkara, arrasya, aska, dan juga sean, ia juga mengelana mereka, kadang jika mereka tidak sengaja bertemu mereka sering bercanda dan bercerita satu sama lain

*****

Arzegas masuk kedalam rumahnya hal pertama yang ia lihat sang mama sedang duduk di kursi, sambil menjahit sesuatu

"Mama" sapa nya dan langsung duduk disamping mamanya dan merebahkan kepalanya diatas paha mamanya

Julia tersenyum hangat " kok baru pulang kemana aja?"

Arzegas menatap mata mamanya sambil tersenyum "lapar" rengeknya

Mama mengusap sayang rambut lebat arzegas "mama udah masak makanan kesukaan kamu, ayo mama temenin makan"

Arzegas dengan semangat bangkit dari duduknya "ayo mah, lapar bangat ini" sambil memegang perutnya

Melihat itu mama terkekeh geli, mencium singkat kepala putranya

"Papa belum pulang ma?" sambil mengunyah makanan

"Makan dulu, ntar keselak makanan kalau ngomong terus"

Arzegas mengangguk patuh "maap" ucapnya

"Punya papa masih ada kah?" tanya alion langsung duduk disamping julia

"Udah habis semua" jawab arzegas mulus tanpa beban

Alion memasang wajahnya seolah-olah sedang sedih berat, melihat itu mengundang gelak tawa di rumah besar itu, tepatnya diruangan makan

"Papa ngambek ni" acam alion bercanda

"Pintunya terbuka lebar pa" gelak tawa arzegas pecah saat itu juga

"Eh makan yang benar" julia menegur arzegas

"Maap ibu ratu" ucapnya patuh

Arzegas rindu masa-masa ini, ia ingin kembali dimasa dimana bunda dan ayahnya selalu meperioritas kan dirinya, tapi apa lah daya dia tidak mempunyai kekuatan akan hal itu

"Mama arzegas rindu" lirihnya menatap mejah yang menjadi saksi bisu kebahagian keluarnya dulu, semenjak mamanya meninggal ia tidak lagi merasakan apa itu bahagia, papanya berubah setelah mama julia meninggal tidak banyak bicara, laki-laki parubaya itu selalu saja menyibukkan diri dengan bekerja, samapai melupakan dirinya,

ARZEGAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang