BXB ONE SHOOT 🔞 ✓ | [SLOW UPDATE]-!

11. Sebasta x Nolan 🔞

Wassap, gua kembali lagi.
Dengan image baru semoga bisa memuaskan hasrat kalian yaa awokawokawok.

Enjoy reading !

Jadi Nolan bekerja sebagai maid yang berada di mansion besar milik pemiliknya, ia baru mulai bekerja, sekitar 2/3 mingguan dan dia sudah akrab para maid lainnya yang lebih lama bekerja dari dirinya. Nolan ini tipikal anak yang aktif dan hiperaktif, tapi sekalinya diajak serius dia bakalan nurut dan ga bakal ngelawan, tenang dia kerja di mansion mewah ini punya tujuan yaitu untuk kehidupannya karena dirinya sudah dipanti asuhan sejak kecil.

Nolan sekarang sedang membereskan ruang tamu karena tadi ada clien dari tuanya, dia mem bersihkan sendiri. Tanpa dibantu siapapun. Dirasa sudah bersih ia membawa sisa sisa wadah makanan kering untuk dicuci, oh tidak.. sekarang wajah Nolan tidak terlihat karena tertutup dengan wadah camilan kering, namun Nolan sanggup ia bisa membawa semua wadahnya. Tanpa diduga ketika ia sedang membawa wadahnya tak sengaja ia terpeleset dan wadahnya jatuh kemana mana. Dan saat itu.. tuan nya melihatnya.

Yap. Ia bernama Sebasta, orang dengan kepribadian dingin bak kulkas dengan 10 freezer, dia tidak peduli dengan apapun sampai pada akhirnya ia menerima Nolan untuk bekerja.

Nolan terkejut dan ia segera membersihkan wadah yang berserakan sekaligus sisa sisa camilan yang berjatuhan, ia melihat sekilas kedepan dan perlahan menuju keatas, betapa terkejutnya saat tuanya ternyata tepat didepannya, namun yang berbeda dia sedang dibawah untuk membersihkan kekacauan.

Deg..

"T-tuan?" Kedua mata Nolan membulat sekejap karena kedatangan tuanya yang tanpa permisi langsung dihadapanya. Ia segera membersihkan kekacauan dan segera berdiri. Dan.. Sebasta hanya acuh terhadap Nolan.

"Sudah mau bekerja ya?" Ucap Nolan dengan senyum manisnya, tidak seperti pekerja lain, ia cukup berani untuk berbicara santai kepada tuanya padahal dia tau konsekuensinya tapi ia tetap berbicara santai karena ia diterima bekerja disini tanpa basa basi.

"Berbicaralah dengan sopan kepada pemilikmu."
Cakap Sebasta tanpa sadar.

"Ha? Pemilik? Aku bekerja disini sebagai pembantu bukan budak mu tau! Jangan sembarangan menge cap sesuatu" ucap panjang lebar Nolan.

Sebasta tersadar dan langsung membenarkan ucapannya.

"Maksudku, berbicara dengan norma yang tertera bahwa saya ini atasanmu bukan teman sebayamu." Balas Sebasta.

Nolan memutar kedua bola matanya malas dan ia mengambil wadah wadah yang berserakan dan segera menuju dapur untuk membersihkan semuanya. Sebasta yang melihat wajah kesal Nolan hanya tertawa kering dengan senyuman andalannya, ia masih bingung kenapa ia bisa menerima pemuda yang masih muda seperti Nolan. Dia tidak habis pikir.

Sebasta yang ingin keluar ia sempatkan untuk menguntit Nolan dan berada disamping Nolan tepat Nolan sedang mencuci wadah bekas tersebut. Nolan belum sadar dan disaat ia mengambil lap untuk membersihkan mangkok seketika ia melihat tuannya dengan senyuman tipis yang terukir di bibirnya, ga bohong. Nolan terkesima dengan wajah sempurna milik tuanya itu. Mungkin ia akan membatin terus karena kesempurnaan wajah tuanya.

"Mau ngapain?, Bukanya tadi mau keluar? Kok malah ngikutin ? Mau bantuin cuci cuci ?" Tanya Nolan tanpa merasa bersalah sedikitpun. Senyuman yang berada dibibir Sebasta pun hilang seketika mendengar ucapan Nolan. Tujuannya mengikuti Nolan bukan itu, hanya menggodanya sedikit sebelum ia keluar untuk bekerja.

Sebasta menaikan tangan kanannya untuk bersandar kepada laci atas dapur, dan sekilas melihat wajah mulus Nolan, ga bohong juga, Sebasta kagum karena kemanisan bocah ini.

"Kenapa lihat lihat? Kalau ga ada urusan atau perintah mending pergi aja keluar kerja. Bukanya cuman diem doang, mampir iya bentuin engga." Ucap kesal Nolan karena atasnya ini sungguh tidak memiliki rasa empati. Sebasta hanya terdiam mendengar Omelan Nolan dan tersenyum manis karena Omelan Nolan 11 12 dengan mamanya. Ok balik ke poin Sebasta buat menggoda Nolan sebelum ia kerja.