part 12

244 0 0
                                    

***

Revi melihat ke arah jam dinding waktu telah menunjukan pukul 22.30 sambil sesekali ia mengecek ponselnya .

Sedari tadi ia hanya berdiam diri menatap kearah balkon , seketika lamunannyaa tersadar saat suara notifikasi pesan masuk ke ponselnya .

Om hans.

Disana tertera sebuah nama .

Dengan tersenyum simpul ia membalas pesan dari lelaki yang mengencani seminggu yang lalu .

Kamu sudah disana manis?

● Aku sudah didalam

●tunggu aku akan segera menemuimu

Rupanya saat ini Revi tengah menunggu kedatangan Om hans .

Tak beberapa lama pintu ruangan terbuka , dengan hangat Revi menyambutnya .

" selamat malam om hans "

" ouh selamat malam juga sayang " om hans membalas sambutan Revi sembari mencium lembut jari jemari manis milik Revi .

Mereka berdua berjalan menuju meja makan, disana telah tersedia dua buah gelas yang sudah terisi dengan Wine serta beberapa hidangan pelengkap lainnya .

" aku membuatmu menunggu yah Nona?" tanya om hans sembari menarik kursi .

" tidak juga lagi pula aku tau kau orang sibuk "

" yah begitulah diri  ini , selalu sibuk "

" tapi mengapa bisa-bisanya menyempatkan waktu untuk bertemu denganku? Dan mengajak  makan malam bersamamu ? "

" jika aku ingin kenapa aku harus tidak punya waktu? Lagi pula aku rindu sama kamu "

" artinya sibukmu itu sebenarnya kamu sendiri bisa kontrol kan? Kalo rindu kepadaku mengapa kamu tidak mengajaku makan malam diluar saja ? Sejujurnya aku bosan berada diruangan ini ! "

" ya bisa di bilang gitu , kamu bilang bosan berada di ruangan ini? Bukankah ini ruang kerjamu??" .

" ya kamu benar , ini memang ruangan tempatku bekerja dan saat ini aku sedang bekerja"

" itu kau paham nona manis "

"  jadi memang benar yah sibuk itu bohong selagi bukan prioritas "

" tau apa kamu tentang prioritas? Aku bisa saja mengajak kamu makan malam diluar sana di sebuah restoran mewah berbintang tapi sayang sekali saya terhalang reputasi "

" ya saya mengerti sekali maksud anda Om hans  btw chersss"

Obrolan mereka semakin larut semakin dalam . Mereka terbuai dengan percakapan hangat tentang kehidupan pribadi mereka masing-masing.

Revi menemukan sudut pandang baru tentang orang lain , disana ia mulai paham apa saja yang terjadi , ia paham mengapa mereka pria-pria mapan senang sekali mencari kepuasan diluar padahal mereka-mereka ini memilki pasangan dengan kategori yang hampir sempurna .

Ya begitulah kehidupan , bukan tentang materi saja namun tentang perasaan bahagia .

Mereka yang berkecukupan secara materi rupanya masih saja belum menemukan rasa bahagia . Padahal kalo kitq pikirkan mereka adalah orang yang paling bahagia karena bisa memiliki segalanya tetapi nyatanya opini kita semua salah .

Kebahagiaan itu tidak ternilai uang , kamu bisa saja meraih itu dengan segala harta yang kamu miliki namun percayalah semua itu tidak akan pernah bisa menghasilkan kebahagian karena apa? Karen cara mereka mendapatkannya sangat mudah .

Bukankah rasa nikmat dan rasa bahagia itu tercipta dari rasa sakit?

                                ***

Hari-hari berlalu begitu terasa cepat kehidupan ini sangat membosankan seorang wanita malam yang merasa lelah karena hasrat yang dia raih belum kunjung tercapai namun dia berusaha mencoba menikmatinya secara perlahan sabar sepanjang harinya .

Matahari pagi ini tidak bersinar cerah seperti biasanya awan tebal hitam  itu menutupi sebagian badan matahari dan menghalangi sinarnya jatuh .

Seorang janda cantik bernama Revi itu masih terlelap dari tidurnya dia mengira waktu masih gelap padahal jam dinding berwarna cokelat  itu menunjukan pukul 08.30 .

Tak beberapa lama seketika ia terbangunkan dari tidurnya karena suara ponsel yang berdering beberapa kali  .

"Dreett dreettt dreeett.."

Revi menggeliat sembari mengucek matanya dan dilihatnya kesamping sambil tangannya merogoh ponsel yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya.

" duh siapa sih pagi-pagi gini " 

Gumamnya dan dalam keadaan setengah sadar ia mengangkat panggilan tersebut .

" haloo siapaaa" jawabnya dengan nada suara yang masih parau

" halo Rev kamu baru bangun yah ? "

" astaga tante Lin , sorry tante aku baru banget bangun " sontaknya kaget ketika ia tahu siapa yang menelponnya .

dengan segera Revi bangkit dari tempat tidurnya dan tersentak kaget yang kedua kalinya ketika melihat ke arah jam dinding .

" mampus sialan kenapa udah tengah sembilan aja pantesan tante Lin nelpon " gumamnya dalam hati .

" eh iya tante aku hari ini ada janji yah sorry banget tante aku kesiangan "

" iyah udah saya tau kok alasan kamu kesiangan "

" maksud tante ? "

" hadeuh kamu ini masih ngigo apa beneran bingung ?  Saya tau semalam Om Hans datang kesitu kan ? "

" hehe iyah tante "

" Revi .. Revi.. yasudah saya tunggu di rumah saya saja , soalnya ada sesuatu yang banyak banget saya bahas sama kamu "

" yaudah tante , aku mau siap-siap "

" yaudah nanti saya suruh Asep buat jemput kamu "

" oke tante "

Panggilan pun berakhir .

Nona Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang