(5).IBU KUNTI

61 5 16
                                    

HAPPY READING

Afan kini terlihat frustasi,ia bingung harus mencari Lea hantu lucu itu kemana lagi? Apa perkataan Lea waktu itu benar? Apa afan tak akan pernah lagi melihat Lea?

Sekarang posisi afan berada di depan halte tempat dia menurunkan Lea,afan tak sadar dirinya menangis,jika boleh jujur,afan itu sudah sayang pada hantu lucu itu

Kunti dan pocong yang tadi melihat Lea menangis darah pun kasian pada laki-laki yang ada di bawah mereka "bantu gak?" Tanya Kunti pada si pocong "nanti si hantu lucu nya marah kita kasih tau dia di mana" jawab si pocong "tapi kasian Cong" ujar Kunti tersebut

Si pocong hanya menghela nafas pasrah "yaudah kalo gitu,kita kasih tau aja" si Kunti pun mengangguk antusias

Tap

Dalam sekejap mata,pasangan ponti alias pocong Kunti itu pun turun di samping afan,afan tau ada 2 hantu itu di sampingnya,tapi dia tetap diam

"Adek tampan,kalo mau nyari hantu lucu yang tadi,tinggal datang ke ibu Kunti" jawab Kunti itu membuat afan melirik dan menatap pocong dan kunti tersebut

"Ibu Kunti?" Tanya afan,Kunti dan pocong pun mengangguk kompak "iya,ibu Kunti,dia itu Kunti baik yang selalu nampung hantu yang tersesat atau lagi sedih,dia di sebut ibu Kunti,bahkan kita berdua salah satu hantu yang di tampung sama ibu Kunti" jawab Kunti itu

Afan mengangguk "di mana gw bisa nemuin ibu Kunti?" Tanya afan "ikut sini sama kita" ujar Kunti tersebut

Kunti itupun berjalan mendahului pocong yang loncat-loncat dan afan.

Mereka terus berjalan hingga akhirnya sampai di depan sebuah rumah besar yang terbengkalai,rumah ber-chat putih,bertingkat 3

"Di sini?" Tanya afan dan Kunti tersebut mengangguk "masuk aja,tanyain ke hantu lain di mana kamar ibu Kunti,hantu lucu tadi pasti lagi di tenangin sama ibu Kunti di kamarnya karna tadi dia nangis terus,mana nangisnya nangis darah lagi" jawab Kunti tersebut sembari bergidik ngeri

"Kita ke tinggalin ya? Dadah adek tampan" pamit Kunti tersebut dan pergi bersama pocong tadi,afan hanya mengangguk dan mulai masuk ke dalam rumah penampungan hantu tersebut

Saat afan memasuki rumah tua tersebut,ia sudah di suguhi oleh beberapa hantu yang sedang mengobrol,hantu itu acuh dengan kedatangan afan,Karna mereka tau afan akan datang

Afan terus masuk hingga ia melihat 1 hantu anak kecil,yang pasti jika di tanya akan menjawabnya dan tidak akan menggangu karna anak kecil ini sangat lucu

"Hai adek" sapa afan seraya berjongkok di depan hantu anak kecil itu,si hantu anak kecil itu tersenyum seraya menatap afan "hai kaka ganteng" sapa hantu anak kecil itu balik

"Kaka boleh nanya?" Tanya afan dan hantu anak kecil itu pun mengangguk "adek tau gak kamar ibu Kunti?" Tanya afan "tau" jawab hantu anak kecil itu seraya mengangguk

"Di mana?" Tanya afan dan hantu anak kecil itu pun menunjuk ke arah kamar yang ada di pojok,kamar itu adalah kamar utama

Afan mengangguk,dia merogoh sakunya lalu mengeluarkan permen milkita,afan pun memberikannya pada si hantu anak kecil itu "terimakasih,ini untuk kamu" ujar Afan dan menyodorkan permen rasa strawberry tersebut

Hantu anak kecil itu pun senang dan mengangguk "sama-sama Kaka ganteng" jawab Hantu anak kecil itu dan dia pun langsung pergi bermain

Afan pun berdiri dan berjalan menuju kamar paling pojok,saat afan sudah berada di depan pintu tersebut afan mengangkat tangannya untuk membuka pintu kamar itu

Tapi,belum sempat afan membuka pintu kamar itu dengan tangannya sendiri,pintu itu malah terbuka dengan sendirinya lebar-lebar, menunjukkan seorang kuntilanak yang tengah berdiri menghadap afan dengan wajah datar

"Masuk" titah Kunti itu dan afan pun menurut,dia melangkahkan kakinya ke dalam kamar yang luas dan seram itu

Afan mengikuti kemana Kunti itu pergi,saat sudah sampai,dia melihat seorang hantu perempuan berbaju merah yang sedang duduk di tepi ranjang membelakanginya seraya menatap ke arah jendela luar

Ibu Kunti tersebut menghampiri hantu berbaju merah itu dan mengusap pucuk kepala nya "dia sudah datang, berbicaralah padanya" ujar ibu Kunti tersebut dengan nada lembut dan tatapan sendu membuat afan terkejut,padahal tadi wajahnya datar dan tatapan nya tajam

Sekarang 180 derajat berbeda.

Saat hantu berbaju merah itu berbalik,nampak lah wajah cantik dan lucunya,afan yang melihat wajah Lea yang cemberut itupun merasa bersalah

"Ngapain ke sini!" Tanya Lea dengan nada marah "gw mau minta maaf Lea,maafin gw ya? Gw nyesel,balik yuk ke rumah Apan?" Ajak afan dengan tatapan menyesal

Lea melengkungkan bibirnya ke bawah "kenapa gak sama si cewek gatel itu aja? Gak usah ke sini!,ini rumah Lea" bentak Lea

"Maaf.." lirih afan dan menarik lengan Lea untuk masuk kedalam dekapannya "jangan nangis.." ucap afan lembut

Lea tak memberontak di dalam pelukan afan,dia diam dengan isakan tangisnya "kenapa bisa benci banget sama kayna?" Tanya afan lembut "bukan cuman Lea yang benci sama kayna,tapi Naura sama Adara juga" ujar Lea dan tak menjawab pertanyaan afan tadi

"Terus kenapa kalian bisa benci sama kayna?" Tanya afan lagi "nanti juga tau" jawab Lea seadanya,afan menghela nafas panjang lalu mengangguk "kalo gitu pulang ke ruang Apan ya?" Tanya afan,Lea melepaskan pelukannya dari afan dengan perlahan lalu mendongak menatap afan

"Oke,tapi apan janji gak akan ngelukain perasaan Lea lagi" setuju Lea seraya mengangkat tangannya lalu memberikan jari kelingking nya

Afan tersenyum dan mengangguk,dia pun menautkan jari kelingking nya pada jari kelingking Lea,ibu Kunti yang melihat itupun tersenyum haru

"Pergilah,ini sudah mau malam" ucap ibu Kunti membuat afan dan Lea mengangguk dan segera berjalan ke arah luar rumah tua itu

Setelah di luar,mereka pun berjalan lagi untuk kembali ke halte bis karna motor afan ada di sana

Saat sudah sampai mereka pun mendekat ke motor afan,tapi suara seseorang dari arah atas pohon membuat mereka berdua mendongak "waduuuj,udah baikan nih ya" goda di Kunti pada Lea dan afan

Lea dan afan hanya bisa tersenyum lalu mengangguk "makasih yang mba Kun,bang poc,langgeng terus,kita pamit ya,mau pulang" ujar Afan dengan senyuman ramah nya

Mba Kun dan bang poc mengangguk "sama-sama, makasih doanya, hati-hati di jalan kalian" jawab mba Kun sama ramahnya

Afan mengangguk lalu menjalankan motornya.

"Apan" panggil Lea dan afan pun menjawabnya dengan deheman saja "janji ya jangan deket-deket kayna lagi" ujar Lea pada afan

Afan tersenyum tanpa laa ketahui "iya,gw janji Lea cantik" jawab Afan membuat Lea senang

Bersambung...

LENARA S2 "LEA,NAURA,ADARA" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang