8

386 32 3
                                    

Warning Typo Bertebaran

🥀"Cemburu 2"🥀
_________________________________________

Entah karena terbawa suasana, atau apa, Kun dan Chenle tiba-tiba saja berciuman. Dan semuanya itu tidak luput dari penglihatan Jisung.





.......





"Kami pulang" Chenle pulang, ketika waktu telah menunjukan pukul 3 sore.

Chenle menghampiri ibunya yang sedang berada di dapur. Ibu Chenle, Seo Haechan, ternyata sedang sibuk mencuci piring.

Chenle kemudian menaruh keranjang yang dia bawa tadi, di atas meja makan.

"Oohh, sudah pulang. Bagaimana dengan pikniknya?" Tanya Seo Haechan. Masih sibuk dengan kegiatan, mencuci piring.

"Pikniknya berjalan baik. Cuacanya sangat mendukung, dan sangat seru" Chenle dengan antusias menceritakannya kepada ibunya.

"Ibu, mobil siapa yang terparkir di halaman depan?" Tiba-tiba Chenle bertanya kepada ibunya. Dia penasaran, siapa tamu yang datang ke rumahnya.

"Kau tidak tau! Bukannya itu mobil suamimu, Park Jisung?" Haechan merasa heran dengan anaknya ini. Bisa-bisa nya mobil yang di pakai oleh suaminya sendiri, dia tidak tau.

"Apa?! Jadi maksud ibu, Jisung berkunjung ke sini?" Chenle syok. Setaunya, Jisung itu kurang suka dengan area pedesaan seperti ini.

"Hmm, benar" Haechan menganggukan kepalanya, menganggap anaknya.

"Tidak mungkin" batin Chenle.

Chenle lantas bertanya kepada ibunya.

"Lalu, dimana Jisung?"

"Jisung ada dikamarmu. Katanya dia ingin istirahat" Chenle lantas pergi ke kamarnya, untuk memastikan keberadaan Jisung.

Saat masuk ke dalam kamarnya, chenle, mendapati Jisung yang sedang melihat-lihat album foto masa kecilnya.

Chenle marah. Namun, coba ditahannya.

Mengapa Jisung tiba-tiba datang ke sini? Dan untuk apa dia berkunjung ke sini.

"Apa maksudmu? Kenapa kau datang ke sini tanpa memberitahuku"

"Aku tidak punya maksud apa-apa. Aku datang, karena aku ingin. Dan, bukannya aku telah meneleponmu?" Ucap Jisung. Tanpa mengalihkan pandangannya, dari album foto.

Chenle lantas segera mengecek ponselnya. 40x panggilan telepon tidak terjawab, dan 20 pemberitahuan pesan, dari Jisung.

"Tapi tetap saja, kau tidak bisa datang secara tiba-tiba"

"Mengapa? Apakah tidak boleh?" Kini mata Jisung beralih ke arah Chenle.

"Ooo, atau kau merasa aku telah mengganggumu. Mengganggu waktumu dengan pacar baru mu" Ucap Jisung dengan Seringainya.

"Apa maksud mu?"

"Chenle, tidak perlu berpura-pura. Kau senang berada disini, karena kau bisa selingkuh sesukamu kan?!" Jisung menutup kasar album yang dibacanya.

Dia kemudian berjalan mendekat, hingga langkahnya terhenti di hadapan Chenle.

"Selingkuh, tanpa harus diketahui olehku"

"Aku tidak ingin berdebat dengan mu Jisung. Aku tidak tau, masalah apa yang tengah kau hadapi. Tapi kau, tidak bisa menuduh ku seperti itu?"

"Menuduhmu? Kau yakin, aku menuduhmu?"

"The End Our Story" Teos [JICHEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang