12

300 35 3
                                    

Warning Typo Bertebaran

🥀"Puas" 🥀

________________________________________

"Jadi, siapa yang memulai pertengkaran?" Ucap Park Jiyeon, ibu Jisung.






.....







"Hahh~ aku yang memulainya" Aku Jisung. Chenle tidak berani mengatakan apapun. Sebab, ini kali ketiganya dia bertemu dengan ibu Jisung, ibu mertuanya.

"Ooo, kau yah, yang mulai pertengkaran lebih dulu" Ujar Park Jiyeon. Dia berucap dengan wajah yang berseri-seri, dia tersenyum bahkan sampai ke matanya pun ikut tersenyum.

Dia kemudian berjalan mendekat, ke arah Jisung dan berkata: "Ternyata bajingan ini, cukup berani juga yah~" ヾ(^-^)ノ






Plaaakkk~~
(Maknyuss😂)

Tamparan kuat, akhirnya diberikan oleh Jiyeon, kepada Jisung. Saking kerasnya tamparan itu, membuat Jisung sampai terjungkal kebelakang, dari kursi yang dia duduki.

Chenle bahkan sampai terkejut dibuatnya.

Tamparan tiba-tiba itu, membuat Jisung tidak siap, dan malah terjatuh dengan tidak elitnya.


Brukkk~~

Bunyi kursi, dan kepala Jisung yang berbenturan dengan lantai marmer, membuat mata Chenle sampai melotot horor.

"Dasar bajingan kurang ajar!! Kau pikir aku susah payah membesarkan mu untuk menjadi seorang bajingan seperti ini!!"

"Kau pikir aku menyekolahkanmu mahal-mahal, supaya kau berakhir menjadi seorang tukang selingkuh?HAH!!"

"Kau ini bodoh atau bagaimana? HHAH, JAWAB BODOH!! Jangan hanya diam saja" Jiyeon menendang kaki Jisung. Dia sungguh geram, ketika mendengar perbuatan anaknya ini, dari bibi Cuya.

"I-ibu tenanglah. Aku tidak apa-apa" Chenle dengan canggung mencoba untuk menenangkan ibu mertuanya.

Dia jadi ngeri sendiri, melihat betapa kuatnya, tamparan yang diberikan oleh ibu mertuanya ini.

"Hahhaha, Chenle, kau tenang saja. Ibu hanya mencoba untuk mengajari bajingan kecil ini, cara untuk bersikap"

Lain halnya dengan Jisung yang dimaki-maki, Jiyeon saat berbicara kepada Chenle, justru dengan nada yang lembut, dan baik.

Selama setengah jam, Jiyeon mengajari Jisung cara bersikap. Dan Chenle harus tahan melihat Jisung dianiaya oleh ibu mertuanya.

Mereka berdua diperintahkan untuk pindah ke ruang keluarga, karena area dapur yang sangat berantakan seperti kapal pecah.

"Duduk kau bajingan!!" Ucap Jiyeon mendorong Jisung, hingga dia terduduk disofa dengan paksa.

Chenle dengan canggung duduk disofa yang sama dengan Jisung. Chenle merasa prihatin dengan kondisi Jisung saat ini.

Pipi kirinya kini telah tercetak penuh telapak tangan milik sang ibu mertua.

"The End Our Story" Teos [JICHEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang