Warning Typo Bertebaran
🥀"Cerai?"🥀
_________________________________________"Aku istri-mu Jisung, kenapa kau perlakukan aku begini Hikss"
......
Pagi-pagi sekali Jisung telah berdiri di depan pintu yang bercat kan warna putih, mengetuk pintu kamar Chenle berulang-ulang kalinya.
Sudah 20 menit yang lalu, ketika dia berdiri di depan pintu ini, hanya untuk mengetuk pintu kamar yang tak juga kunjung di buka.
Tok~Tok~tok~
"Chenle, kau di dalam kan. Bisa kau buka pintunya sebentar? Aku ingin bicara"
"Chenle"
Cekklek [suara pintu dibuka]
"Chenl-" Ucapan Jisung terputus, ketika melihat Chenle keluar dengan koper besarnya.
"Apa ini? Kau mau pergi kemana?"
Chenle tidak menanggapi ucapan Jisung. Segera dia langkahkan kakinya, sambil menyeret kopernya.
Jisung panik. Jisung merebut koper yang ada di tangan Chenle. Lalu dia mendorong koper itu masuk kembali ke dalam kamar Chenle.
"Chenle, kita bisa bicara kan semua ini secara baik-baik" Jisung meraih kedua bahu Chenle, dia memegangnya dengan erat.
"Dengar, Sullyoon hanya bercanda soal itu. Dia tidak hamil, jadi percayalah"
Chenle menatap Jisung dalam diam. Dia sekarang sangat putus asa dengan pernikahannya. Chenle kemudian menepis kedua tangan Jisung yang berada di bahunya.
"Haa, bercanda kau bilang. Sejak awal menikah, kau meninggalkan ku sendiri dikamar, untuk tidur dengannya. Kau pikir aku tidak tau apa yang kalian berdua telah lakukan?!! Jisung, aku bukan orang bodoh yang bisa kau bodohi begitu mudahnya" Hati Chenle sangat pedih, ketika dia mengingat kembali masa-masa itu.
"Semuanya sangat jelas sekarang. Siapa yang menghianati siapa, dan siapa yang mengajari siapa" Chenle tersenyum remeh.
"Haah, kau tenang saja. Kau ingin kita bercerai kan? Maka aku akan mengabulkannya. Besok aku akan menelepon pengacara, untuk memberikan surat cerai kepadamu"
Jisung membelalakan kedua matanya. Dia tidak percaya dengan apa yang Chenle katakan. Bercerai? Siapa yang menginginkan perceraian.
"Chenle apa maksudmu?!Aku tidak pernah berpikir untuk menceraikanmu" Jisung berucap dengan keras.
"Hahahahha, kau bohong. Kalau kau memang tidak menginginkan perceraian, seharusnya kau tidak memilih untuk selingkuh! Kau tau, aku sudah muak dengan semua ini. Aku muak dengan drama ini. Aku muak harus terus diam melihat kau bermain dibelakangku, dan menjadikanku sebagai tempat pelampiasan mu"Chenle tertawa hampa. Dia muak menerima fakta bahwa Jisung tidak pernah mencintainya.
"Jisung aku ini apa dimatamu?" Tanpa sadar air mata Chenle mengalir begitu saja tanpa bisa dia tahan.
"Jangan hiraukan aku. Aku bukan siapa-siapa mu. Jadi jangan hiraukan aku" Chenle mengusap air matanya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
"The End Our Story" Teos [JICHEN]
Teen FictionChenle merupakan seorang yang ceria, dahulu, sebelum Park Jisung masuk ke dalam ke hidupannya. Chenle dibekali dengan hati yang tulus, dan penuh cinta. Namun sayang seribu sayang, semuanya rusak dalam genggaman seorang Park. Warning18+ cerita bl (C...