Mertua

1.3K 147 17
                                    

Jam istirahat, Gugun dan Yawi sedang berada di rooftop sekolah. Gugun hari ini membawa bekal, jadi dia tidak pergi kekantin.

"Mau dong" Gugun menoleh ke arah Yawi yang melihat bekalnya. Gugun segera menyuapi pacarnya itu.

"Enak, masak sendiri cil?" Gugun mengangguk, dia tak berbicara karena mulutnya penuh dengan makanan.

"Nanti pulang sekolah aku mau mampir ke rumah Mama, mau ikut ga? Mama suruh aku buat ngajak kamu" Yawi menyenderkan kepalanya ke pundak Gugun.

"Boleh, Mama Kakak tau aku darimana? Perasaan ga pernah ketemu" Gugun menoleh ke arah Yawi yang mencoba memejamkan matanya.

"Aku sering ceritain tentang kamu ke Mama cil, mau lagi dong, enak masakan kamu" Gugun memutar bola mata malas lalu segera menyuapi pacarnya.

• • •

Saat ini Yawi dan Gugun sudah berada didepan rumah Mama dan Papa Yawi. Gugun sangat kagum saat pertama kali melihat rumah iru, sangat besar dari dugaan Gugun.

Yawi dengan tidak sabar memencet bel rumah itu secara berkali-kali.

"Sabar kak, astaga" Gugun yang sedari tadi melihat Yawi memencet bel itu pun akhirnya menyuruh Yawi untuk sabar dan diam. Yawi hanya tersenyum tak berdosa.

"Eh Mas Yawi, silahkan masuk mas" Tak lama pintu itu terbuka dan memperlihatkan wanita paruh baya.

"Iya bi, Mama dimana ya?" Yawi segera masuk kedalam rumahnya dan Gugun hanya mengikuti Yawi dari belakang, seperti anak ayam yang mengikuti langkah induknya.

"Nyonya sedang ada dihalaman belakang Mas, mau saya panggilkan?" Ucap pelayan rumah Yawi sebut saja Bi Imah.

"Ga usah bi, biar aku aja yang kesana, Ayo cil" Yawi menggandeng tangan mungil Gugun lalu berjalan ke arah taman belakang rumah.

Sepanjang perjalanan Gugun menatap kagum setiap sudut ruangan yang ada dirumah Yawi, ternyata didalam lebih luas daripada yang terlihat dari luar.

Yawi dan Gugun sudah sampai ditaman belakang, disini lebih luas lagi. Di tengah-tengah taman ada meja, dan terlihat ada wanita sedang membaca buku sambil sesekali menyeruput teh hangat.

"Mama!" Yawi memeluk Mamanya dari belakang, Mama Yawi terlihat terkejut.

"Astaga Yawi, you surprised me, Mama kaget sayang"  Mama Yawi berdiri memeluk tubuh anaknya dan mengelus rambut Yawi.

"Eh, ini Gugun yang biasanya kamu ceritain ke Mama?" Mama Yawi melepas pelukannya.

"Iya Ma" Yawi merangkul Gugun dan memasang wajah bangga.

"Wow you're so beautiful, kok mau sama Yawi sih?" Tangan Mama Yawi bergerak mengelus pipi Gugun. Sedang Gugun hanya tertawa mendengar perkataan Mama Yawi.

"Mamaaa!" Yawi merengek seperti anak kecil saat mendengar perkataan Mama nya.

"Udah ayo masuk kedalem, bantuin Mama masak mau ga?" Mama Yawi mengelus rambut halus Gugun.

"Boleh tante" Gugun mengangguk.

"Panggil Mama aja sayang.." Gugun hanya tersenyum.

"Aku ga diajak?" Yawi menatap sok sedih ke arah pacar dan Mamanya yang langsung akur, padahal baru bertemu.

"Ga usah, kamu kerjaannya berantakin dapur doang, ayo Gugun" Mama Yawi menggandeng tangan Gugun, mereka berdua berjalan masuk ke arah dalam rumah.

Sedangkan Yawi mengikuti langkah keduanya sambil tersenyum melihat dua kesayangannya itu sangat akur.

• • •

"Bi, biar saya sama Gugun aja yang masak, Bi Imah istirahat aja" Ucap Mama Yawi.

"Baik nyonya" Bi Imah segera pergi dari dapur.

"Sini sayang, kamu bisanya masak apa?" Mama Yawi mengajak Gugun masuk ke daerah dapur.

"Banyak Ma" Gugun tersenyum bangga ke arah Mama Yawi.

"Yaudah, bantuin Mama masak ayam mentega sama nasi goreng kesukaan Yawi yuk" Gugun menganggukkan kepalanya semangat.

Mama Yawi dan Gugun memulai aktivitas mereka, yaitu memasak bersama. Sedangkan Yawi dibiarkan menunggu sendirian diruang keluarga dekat dapur.

Mungkin sekitar 1 jam, Mama Yawi dan Gugun sibuk memasak didapur. Mereka berdua tak hanya memasak tapi juga berbincang.

Gugun kira Mama Yawi tak akan suka pada dirinya. Namun itu hanya pikiran negatif Gugun saja. Buktinya Gugun dan Mama Yawi sekarang terlihat sudah lama bertemu. Padahal baru bertumu beberapa jam lalu.

Saat makanan sudah jadi Gugun berjalan ke arah meja makan, meletakkan makanan yang barusan ia dan Mama Uawi buat diatas sana.

"Gun, boleh minta tolong panggilin Yawi?" Gugun menganggukkan kepalanya, lalu segera berjalan ke arah ruang keluarga.

Disana terlihat Yawi sedang fokus menonton film di TV. Gugun segera duduk disebelah Yawi.

"Eh babe, udah selesai masaknya?" Yawi yang mulai sadar dengan keberadaan Gugun pun merangkul pundak Gugun dan mencium pipi gembul Gugun.

"Udahh, Ayo ke sana, ditungguin Mama tuh" Gugun dan Yawi segera berdiri lalu berjalan menuju meja makan yang berada didekat dapur.

Dimeja makan terlihat Mama Yawi yang terduduk sambil melihat HP. Mama Yawi yang sadat dengan keberadaan keduanya pun menoleh ke arah Yawi dan Gugun

"Wow, enak tuh kayaknya" Yawi segera mendudukkan dirinya disalah satu kursi, diikuti oleh Gugun.

"Pasti, si Gugun tuh yang masak" Mama Yawi tersenyum ke arah Gugun, sedangkan Gugun hanya tersipu malu.

Mereka mulai memakan masakan Mama Yawi dan Gugun. Ruangan makan yang biasanya sunyi hening, kini terdengar suara canda tawaan. Mereka terlihat seperti keluarga cemara saat ini.

Makanan sudah habis, Gugun memutuskan untuk kembali pulang. Karena sudah sore menjelang malam, Gugun juga takut Bunda dan Ayahnya mencari. Apalagi Gugun saat ini tidak membawa HP. Jadi Gugun tidak mengabari orang tua.

"Gugun pamit dulu ya Ma" Gugun tak lupa salim ke Mama Yawi sebelum pulang.

"Iya sayang, hati-hati ya, lain kali mampir kesini ya? Ajak Bunda kamu juga" Tangan Mama Yawi bergerak mengelus rambut halus Gugun.

"Iya Ma, Gugun pulang dulu" Mama Yawi melambaikan tangannya ke arah Gugun dan Yawi yang berjalan menuju mobil.

Mama Yawi menunggu diteras rumah, sampai mobil Yawi tak terlihat lagi dari pandangannya.

• • •

TBC

Hi guysss i'm back:D how's you're day?? So sorry jarang update, karena sibuk ngerjain tugas sekolah yang numpukkk, dan juga aku lagi kena writer blockk wkwkwk. Maaf juga kalo ada typo, karena males revisi:" Hope you guys like it ya..

Jangan lupa vote dan comment! love you guyss<333

'quintaa'

You're The First One. [Yawi x Gugun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang