2. Pianis tampan

182 14 4
                                    

Sebuah bus terlihat berhenti di depan gerbang sekolah ZEROBASE High School. Kemudian, beberapa siswa-siswi turun dari bus, salah satunya seorang pemuda berwajah tampan yang juga ikut turun dari bus. Dan pada almamaternya, terdapat nametag yang merupakan nama siswa tampan tersebut yaitu "성한빈 (Sung Han Bin)"

Sung Han Bin atau biasa dipanggil Hanbin merupakan siswa ZEROBASE High School yang cukup populer karena ketampanan yang ia miliki. Bahkan beberapa siswa-siswi memberi Hanbin gelar sebagai siswa paling tampan di sekolah. Selain karena ketampanannya, Hanbin juga populer di sekolah karena memiliki kepribadian yang baik dan mudah berbaur dengan siapapun.

Hanbin :"Semoga hari ini menyenangkan dan tidak terjadi apa-apa"

Hanbin pun berjalan memasuki lingkungan sekolah menuju kelasnya. Selama ia berjalan, beberapa siswa-siswi menyapa padanya. Hanbin pun dengan senang hati membalas sapaan mereka dengan senyuman.

 Hanbin pun dengan senang hati membalas sapaan mereka dengan senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanbin sudah sampai di depan kelas. Ia melihat belum banyak siswa-siswi yang datang. Hanbin masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkunya. Hanbin saat ini masih duduk di kelas 11 dan ini baru awal tahun ajaran baru. Sama seperti Hao, Hanbin pun terkenal pintar di sekolah. Di setiap ujian, ia selalu berada di peringkat 9 besar dan selalu berhasil meraih peringkat pertama.

Saat sedang mengeluarkan buku-buku dari dalam tasnya, ia melihat teman-temannya masuk ke dalam kelas. Di sekolah, Hanbin memiliki beberapa siswa yang berteman baik dengannya sejak kelas 10, mereka diantaranya Lee Jeonghyeon, Yoo Seungeon, Ji Yunseo, dan Kim Gyuvin. Kim Gyuvin masih duduk di kelas 10, sehingga ia dianggap sebagai adik dalam pertemanan Hanbin.

Jeonghyeon :"Kau sudah sembuh dari sakit? Padahal kemarin kau tidak masuk sekolah. Kenapa kau memaksakan diri datang ke sekolah?"

Hanbin :"Aku sudah sembuh. Kalaupun nanti penyakit ku kambuh lagi, aku sudah menyiapkan obat untuk berjaga-jaga"

Seungeon :"Apa kau tidak ingin menjalani operasi agar penyakitmu bisa hilang. Pasti sangat menyiksa saat penyakit mu itu tiba-tiba kambuh"

Hanbin :"Kau benar. Ini sangat menyiksaku sebenarnya. Tapi, mau bagaimana lagi? Ini semua salahku karena tidak menjaga pola makan dengan baik"

Yunseo :"Aku dan yang lainnya berharap agar kau bisa segera sembuh. Agar kau bisa menjalani aktivitas seperti biasa"

Gyuvin :"Iya, hyung. Kau harus kuat dan yakin kalau kau akan segera sembuh"

Hanbin :"Terimakasih untuk doa kalian. Aku sangat beruntung bisa kenal dan menjadi teman kalian"

Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi tanda jam pelajaran pertama akan dimulai. Satu persatu siswa-siswi mulai masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku masing-masing, Jeonghyeon dan teman-temannya juga duduk di bangku mereka.

***Skip jam istirahat***

Hanbin saat ini sedang berada di ruang musik sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanbin saat ini sedang berada di ruang musik sekolah. Ia terlihat sedang memainkan sebuah lagu dengan menggunakan piano. Tangannya begitu lihai memainkan tuts piano yang ada di hadapannya. Sejak kecil, Hanbin memang sudah bermimpi untuk menjadi seorang pianis profesional dan bisa menggelar konser solo. Karena itu, sejak lulus sekolah menengah pertama, ia mulai mengikuti les piano untuk meningkatkan kemampuan bermain pianonya.

Setelah permainan pianonya selesai, Hanbin mengambil sesuatu dari dalam tas yang ia letakkan di atas piano. Rupanya ia mengambil pigura foto orang tuanya. Ia mengusap pigura foto yang sedikit berdebu itu, dan tak lama kemudian ia mulai menitikkan air matanya.

Hanbin :"Eomma... appa... Aku merindukan kalian"

Hanbin sendiri merupakan seorang anak yatim-piatu karena sedari ia masih kecil, orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan dan ia sempat tinggal di panti asuhan karena orang tuanya tidak memiliki kerabat dekat siapapun. Dan setelah menginjak usia remaja, ia memutuskan keluar dari panti dan tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang sederhana namun tetap nyaman untuk ditinggali.

Tiba-tiba, Hanbin merasakan sakit di bagian perutnya. Dengan cepat ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya berupa kotak obat kecil dan sebotol air mineral. Ia mengambil beberapa butir obat dan langsung menelannya. Setelah itu, ia meminum air sampai setengah botol. Beberapa saat kemudian, Hanbin merasakan sakit di perutnya sudah mulai mereda. Hanbin menghela nafas panjang dan menghapus air mata yang hampir jatuh ke pipinya.

Hanbin :"Aku sebenarnya tidak sanggup lagi untuk meminum obat-obatan ini. Tapi, aku juga tidak ingin membuat teman-temanku sedih"

Hanbin ternyata memiliki penyakit dalam tubuhnya yaitu kanker perut stadium dua. Ia mendapatkan penyakit ini dikarenakan saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia kurang memperhatikan kesehatannya dan selalu makan makanan ringan setiap harinya. Dan gejala awal yang ia rasakan adalah sakit' yang luar biasa di perutnya. Dan dokter menyatakan jika hidup Hanbin hanya akan berlangsung selama 12 bulan atau satu setengah tahun lagi.

Saat awal ia mengetahui penyakit yang ada dalam tubuhnya ini, Hanbin sempat mengurung diri di rumah dan tidak masuk sekolah beberapa hari. Ia juga sempat tidak berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Tapi teman-temannya selalu ada di sisinya dan meyakinkan Hanbin jika penyakit itu akan hilang dan Hanbin bisa hidup sehat lagi seperti dulu.

Setelah cukup lama terdiam, Hanbin kembali memainkan piano di depannya. Sampai ia tidak sadar jika ada seseorang yang sedang mengintip dari luar jendela. Dia terlihat memperhatikan Hanbin yang sedang fokus bermain piano, dan orang itu adalah Zhang Hao.

Saat bel masuk berbunyi, Hao langsung pergi dari ruang musik untuk kembali ke kelasnya dan juga agar tidak ketahuan oleh Hanbin. Tak lama kemudian, Hanbin keluar dari ruang musik sambil menggendong tasnya. Ia pun langsung berjalan menyusuri koridor sekolah yang sepi untuk kembali ke kelasnya. Kemudian, seseorang keluar dari persembunyian di balik semak-semak, dan orang itu adalah Hao. Hao tidak benar-benar pergi sebenarnya, ia justru bersembunyi di semak-semak agar tidak ketahuan oleh pujaan hatinya tersebut.

Hao :"Untung aku tidak ketahuan Hanbin... Semoga suatu hari nanti, aku bisa bertemu dengannya. Aku harus mencoba memberanikan diri jika tidak sengaja bertemu Hanbin nanti"


To be continued...

Karena ini masih perkenalkan karakter tokoh utama, jadi chapter nya agak pendek. Tapi besok, mungkin akan panjang alur ceritanya. Dan mohon maaf jika penyakit yang dialami Hanbin di cerita ini sedikit aneh karena aku tidak tahu banyak tentang penyakit kanker perut itu seperti apa. Tapi aku harap kalian suka dengan chapter kali ini. Dan tolong jangan kaitkan ini dengan real life ya. Karena ini cuma fiksi.

Jangan lupa untuk VOTE dan COMMENT kalian untuk book ini.

See you the next chapter.

Always Be With You | HaoBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang