6. Malam yang indah 🔞

320 13 0
                                    

Hanbin mulai membuka matanya saat mendengar alarm handphonenya berdering. Ia mengambil handphonenya dari atas nakas dan mematikan alarm handphone. Kemudian, Hanbin bangun dari posisi berbaring nya dan meregangkan otot-ototnya yang sedikit pegal karena ia tidur sangat pulas tadi malam.

Seketika ia teringat kejadian tadi malam, saat Hao menyatakan cinta kepadanya. Itu artinya, kini ia dan Hao telah resmi menjadi pasangan kekasih. Hanbin merasakan pipinya memerah merona karena tadi malam, ia pertama kalinya berciuman dengan seseorang.

Hanbin :"Aku merasa ini seperti mimpi"

Kemudian, ia melihat ada pesan masuk dari Hao. Hanbin pun membaca isi pesan dari kakak kelasnya tersebut.

("Aku akan segera datang ke rumahmu. Kau bisa bersiap-siap dan sarapan dulu")

Hanbin yang melihat pesan tersebut langsung beranjak dari tempat tidur dan merapikan tempat tidurnya. Kemudian, ia membuka lemari pakaian dan mengambil seragam sekolah serta handuk. Hanbin berjalan masuk ke kamar mandi dengan membawa handuk lalu menutup pintu kamar mandi.

***Beberapa menit kemudian***

Hanbin sudah siap untuk berangkat sekolah bersama Hao. Ia sudah tampil rapi dengan seragam sekolahnya. Ia memegang dadanya sendiri, merasakan jantungnya berdetak kencang karena ini adalah hari yang istimewa mengingat ia dan Hao telah resmi berpacaran. Tentu akan sangat berbeda ketika mereka berangkat sekolah nanti.

Saat sedang merapikan seragamnya, ia mendengar handphonenya berdering. Hanbin mengambil handphonenya di atas meja belajar dan melihat ada pesan masuk dari Hao.

("Aku sebentar lagi sampai ke rumahmu. Tunggulah sebentar lagi")

Setelah membaca pesan tersebut, Hanbin mengambil tasnya di atas tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Ia akan membawa bekal saja agar Hao tidak lama menunggu ia sarapan terlebih dahulu.

***Beberapa menit kemudian***

Mobil Hao baru saja sampai di depan rumah Hanbin. Kemudian ia keluar dari mobil dan berjalan menghampiri pintu depan rumah. Hao mengetuk pintu rumah Hanbin.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan Hanbin keluar dari rumah dan sudah tampil rapi dengan seragam sekolahnya.

Hanbin :"Kau sudah lama menunggu, hyung?"

Hao :"Tidak. Aku baru saja sampai di depan rumahmu. Apa kau sudah sarapan?"

Hanbin :"Aku akan sarapan di sekolah saja, takutnya kau lama menunggu jika aku sarapan dulu"

Hao :"Baiklah. Kalau begitu, bagaimana kalau kita berangkat sekarang sebelum kita terlambat?"

Hanbin menganggukkan kepalanya. Ia kemudian menutup pintu dan menguncinya. Kemudian, mereka masuk ke dalam mobil. Setelah memasang sabuk pengaman, Hao mulai melajukan mobilnya menuju sekolah.

***Satu jam kemudian***

Mobil Hao sudah sampai di ZEROBASE High School. Ia kemudian memarkirkan mobilnya di halaman parkiran. Setelahnya, ia dan Hanbin keluar dari mobil.

Hao :"Aku akan mengantarmu ke kelas. Boleh, kan?"

Hanbin :"Entahlah, hyung. Aku takut siswa-siswi sekolah ini membicarakan kita saat tahu kau mengantarku ke kelas"

Hao :"Tidak usah pedulikan pendapat orang lain. Mereka tidak berhak ikut campur urusan percintaan kita"

Tanpa ragu, Hao menggandeng tangan Hanbin dan mereka berjalan bersama menuju gedung sekolah. Dan selama mereka berjalan, tatapan para siswa-siswi tak luput mereka terima. Namun, Hao meyakinkan Hanbin agar kekasihnya itu jangan terlalu peduli dengan tatapan mereka semua.

Always Be With You | HaoBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang