4. Memulai pendekatan

155 11 2
                                    

Sejak Hao bertemu dengan Hanbin di kafe beberapa hari yang lalu, Hao mulai berusaha untuk bisa lebih dekat dengan incaran hatinya itu. Sementara itu, Hanbin juga mulai merasakan perasaan yang aneh setelah pertemuan dengan Hao yang terjadi tidak sengaja sebanyak dua kali. Setiap ia melihat Hao di sekolah, ia sangat bahagia. Tapi ketika Hao sedang sibuk atau saat ia pulang ke rumah, ia selalu merasakan perasaan rindu kepada kakak kelasnya tersebut. Ini kali pertama ia merasakan perasaan ini kepada seseorang, karena meski ia populer di sekolah, ia tidak pernah sekalipun menerima pernyataan cinta dari orang-orang di sekolah, entah perempuan atau laki-laki, ada saja yang ingin menjadi kekasihnya tapi selalu Hanbin tolak. Itu karena ia takut jika pasangannya tahu tentang penyakitnya, pasangannya itu akan menjauhinya. Ia tidak ingin hal itu terjadi, karena ia hanya ingin mencintai satu pasangan saja sekali seumur hidup dan ia ingin pasangannya kelak bisa menerima dirinya apa adanya.

Hanbin saat ini berada di ruang musik. Seperti biasa, ia sedang bermain piano disana. Awalnya ia diajak teman-temannya untuk pergi bersama ke kantin, tapi Hanbin menolak karena ingin sendiri dulu untuk saat ini. Ia juga tidak ingin merepotkan teman-temannya jika sewaktu-waktu penyakitnya kambuh secara tiba-tiba.

Saat sedang fokus bermain piano, tiba-tiba ia teringat kejadian di kafe hari itu, ketika Hao datang ke tempat ia bekerja. Entah kenapa hanya dengan memikirkan hal itu, membuat Hanbin merasakan jantungnya berdegup kencang.

Hanbin :"Perasaan apa ini? Kenapa di setiap aku memikirkan Hao sunbae, jantungku berdetak tidak karuan seperti ini? Tidak. Tidak mungkin aku jatuh cinta kepada Hao sunbae secepat ini. Aku juga tidak yakin Hao sunbae akan mencintaiku mengingat diriku yang memiliki penyakit ini"

Saat bel jam pelajaran kedua berbunyi, Hanbin beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar ruangan. Kemudian, ia berjalan menuju kelasnya. Namun baru beberapa langkah, tiba-tiba ia merasakan sakit di perutnya. Hanbin pun dengan cepat berlari ke arah toilet terdekat.

Ketika sampai di sebuah toilet, Hanbin mengambil kotak obatnya dari dalam saku almamaternya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika sampai di sebuah toilet, Hanbin mengambil kotak obatnya dari dalam saku almamaternya. Ia mengambil beberapa butir obat dan langsung menelannya. Karena ia tidak membawa air minum, Hanbin terpaksa meneguk air dari keran wastafel. Setelah sakit di perutnya mulai mereda, Hanbin melihat pantulan dirinya di cermin.

Hanbin :"Aku sebenarnya tidak tahan lagi dengan apa yang ku alami saat ini. Tapi aku juga tidak punya banyak uang untuk menjalani operasi. Apa aku harus menerima takdir jika aku akan pergi selamanya dari dunia ini?"

Hanbin kemudian keluar dari toilet dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.


Ketika ia sampai di kelas, ia melihat Hao sedang duduk di kursi samping pintu kelasnya. Hanbin pun berjalan menghampiri Hao.

Hanbin :"Hao sunbae? Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau ada di depan kelasku?"

Hao :"Aku hanya ingin bertemu denganmu... Selain itu, aku ingin mengajakmu pergi nanti malam. Aku bosan sendirian di rumah, teman-temanku juga sibuk dengan urusan masing-masing. Dan aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi... Kau mau, kan?"

Always Be With You | HaoBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang