5

11 3 0
                                    

Razky membuka matanya perlahan, ia sekarang sudah ada di kamarnya sesekali ia meringis pelan karna luka tadi malam.

Razky memutuskan untuk tidak sekolah hari ini, mengingat kondisi tubuhnya yang sedang tidak baik.

Apa ia lelah, tentu siapa yang tak lelah selalu di sakiti bahkan oleh orang tuanya sendiri.

Razky tak sekuat itu hanya saja, ntah kapan Ayahnya akan mulai menyayangi nya, bahkan di belakang nama Razky tak terdapat marga milik  Ayahnya.

"Ayah Razky nyerah" Ucap Razky secara lirih.

Ia berjanji akan mencoba untuk membuang semua harapan untuk ayahnya, ia ingin bahagia sekali aja apa itu egois, tapi sekarang ia sudah tak peduli, sudah cukup dirinya di sakiti, sudah cukup tubuhnya terluka, ia ingin berhenti berharap saat ini.

Sementara di SMA Startligt, sahabat-sahabat Razky sedang mengkhawatirkan dirinya saat ini, bahkan ada Elvano yang turut bergabung dengan mereka.

"Razky kemana dah?," Tanya Ravin.

"Apa dia masih di kelas?" Mereka saat ini berada di kantin.

Netra mereka tak sengaja melihat Devano yang baru saja memasuki kantin sendirian.

"DEVANO!" Panggil Ravin, Devano menatap Ravin dan menghampirinya.

"Ada apa?" Tanya Devano.

"Hari ini Razky masuk gak?" Devano mengangkat satu alisnya bingung, kemudian menggeleng pelan.

"Apa terjadi sesuatu?" Devano menatap mereka satu persatu.

"Ini pasti ulah si tua Bangka itu" Ucap Elvano.

"El udah" Tegur Daren, mengingat saat ini masih ada Devano di dekat mereka.

"Kalau gitu gue permisi dulu" Ucap Devano. Namun saat ia hendak pergi tangannya di cekal oleh Daren.

"Ada apa?" Devano menatap Daren bingung.

"Duduk"

"Gak usah, gue nyari tempat duduk lain aja" Tolak Devano dengan halus.

"Loh kenapa Lo gak gabung sama kita aja Dev?" Tanya Revin.

"Gue belum pesen makanan" Ucap Devano.

"Biar gue aja yang pesenin kita juga belum pesen ko" Ucap Elvano.

"Gak usah, gue bisa sendiri" Tolak Devano.

"Lo beneran gak mau duduk bareng kita yah" Ucap Ravin dengan raut yang di sedih-sedihkan.

"E-eh gak gitu maksudnya" Ucap Devano tak enak.

"Santai aja Dev, sekarang Lo duduk anteng aja" Ucap pemuda yang Devano yakini kembaran Ravin.

"Ah iya, Lo belum tau gue, gue Revandra Nareswara, kembarannya Ravin" Ucap Revan mengenalkan dirinya.

"Duduk" Ucap Daren lagi, namun tak ayal Devano akhirnya duduk di samping Daren.

"Mau pesen apa?, biar gue pesenin sekalian" Ucap Elvano.

"Samain semua aja El" Ucap Ravin, kemudian Elvano pergi memesan makanan.

Kini tersisa Devano dan 3 anggota geng Draco, Devano menghela nafasnya pelan, ini sungguh suasana yang canggung pikirannya.

"Dev, Gue gak pernah liat Lo, Lo murid baru?" Tanya Revan.

REVAGE : NEXT VERSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang