Seorang pemuda tampan berlari dengan tergesa-gesa dari bandara, setelah berada dengan salah satu anak buahnya ia berhenti sejenak.
"Ambil barangku dan letakan di Mansion, aku akan pergi ke rumah sakit sendiri" Setelah mengatakan nya Pemuda itu masuk dan mulai mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
•
•
•
•
•
•
•
•
Sementara itu di Rumah Sakit Grifin Medica, Razky dan teman-temannya menatap cemas Devano yang tak kunjung membuka matanya.
"Dev Lo kenapa?, jangan buat khawatir, cepet bangun" Razky berucap lirih.
"Ky, Bang Jax kemana?" Tanya Revin ketika pandangannya tidak melihat bodyguard temannya.
"Bang Jax pamit mau keluar sebentar tadi" Jawab Razky. Revin menganggukkan kepalanya pelan.
"Ughh....." Rungis Devano yang perlahan membuka matanya.
"Dev mana yang sakit?" Tanya Revan khawatir.
"Ha-us"
Razky mengambilkan air dan membantu Devano minum, sedangkan Daren pergi untuk memanggil Dokter.
Cklek
Pintu terbuka menampilkan seorang Dokter dan Daren di belakangnya, Dokter tersebut mendekati Devano untuk memeriksanya.
"Apa yang Tuan Muda rasakan?" Tanya sang Dokter.
"Hanya sedikit pusing saja" Dokter tersebut mengangguk pelan.
"Baiklah Tuan Muda, Anda sudah di perbolehkan pulang saat cairan infus Anda habis"
"Kedepannya jangan memikirkan sesuatu dengan berlebihan dan jaga pola makan anda, kalau begitu Saya izin pamit untuk memeriksa Pasien yang lain, jika terjadi sesuatu Anda bisa memanggil saya" Lanjut Dokter tersebut, Ia tersenyum ramah dan pergi meninggalkan ruangan.
"Sebenernya Lo kenapa tadi Dev?" Tanya Elvano yang sudah penasaran.
"Itu Gue-"
BRAK!!
Pintu ruangan itu terbuka dengan kasar, menampilkan seorang pemuda dengan penampilan yang berantakan.
"VANO!" Pemuda itu berjalan mendekati Devano, Razky dan teman-temannya menggeser posisi mereka.
Pemuda itu memeluk Devano ketika mendapat akses untuk mendekati Devano.
"A-bang" Devano berucap dengan nada bergetar.
"Yes it's me, I'm sorry, are you okay?" Bisik Pemuda yang bernama Alfian Grifen N. Abang pertama dari Devano.
"Yes, I'm fine" Jawab Devano. Alfian melepaskan pelukannya kemudian menatap Devano dengan tajam.
"Bodoh!, apa yang kau lakukan Sampai bisa masuk Rumah Sakit begini Hah!" Devano menunduk ketika melihat tatapan tajam Abangnya.
"Itu, Vano kecapean, iya kecapean makannya pingsan" Devano menjawab dengan gugup, sungguh Abangnya sangat menyeramkan ketika sedang marah.
"Berani berbohong hmm" Devano menegang mendengarnya, seketika ruangan itu menjadi mencekam.
"Sudahlah, aku akan menemui Dave terlebih dahulu" Ucap Alfian, Devano menghela nafasnya ketika sang Abang telah menarik aura menakutkan miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVAGE : NEXT VERSION
Teen FictionRazky Arasyka, Seorang anak yang di benci oleh ayahnya sendiri, karna ibunya meninggal pada saat melahirkannya. "PEMBUNUH SIALAN!!" PLAK PLAK "Dengarkan saya, KAMU ITU HANYA ANAK PEMBAWA SIAL!!" Razky hanya menginginkan kasih sayang Ayah nya nam...