Happy Reading
-----------------------------------------------------------
Marcell menatap Dika dengan tatapan mata yang terlihat sangat menakutkan.
"Bagaimana kamu ingin menjelaskannya padaku? Apakah yang dikatakan Kak Xenon benar?"
Karena Xenon lebih tua, dia meminta Marcel memanggilnya dengan sebutan 'Kakak'.
Dika menjadi gugup, dia berkata dengan sedikit terbata-bata, "B-Bagaimana aku menjelaskannya? Itu semua sudah jelas seperti yang dikatakan Daddy, A-Aku sekarang ... hamil putra Raja ..."
Marcel menatapnya dengan tidak percaya, "Kamu!"
Dia membuatnya sangat marah, putranya yang durhaka ini tidak pernah gagal membuatnya marah! Sekalipun tidak pernah gagal! Benar-benar seperti ayahnya!
Marcel tiba-tiba merasakan kepalanya terasa sakit, dia merasa sangat kesal dengan keadaan ini, belum selesai satu masalah dan masalah lainnya datang.
Dia menginjak kaki Xenon dengan keras, Xenon mengerang, dia menatap Marcel dengan wajah sedih, "Ugh! Kenapa kamu menginjak kakiku ...?"
Reaksi Xenon membuat semua orang memperhatikannya.
Marcel memelototinya, "Ini semua karenamu! Dia seperti ini karena itu menurun dari sifatmu!"
Dika menutup telinganya, dan memejamkan matanya.
Louiss melihat ini dengan mulut terbuka lebar.
Xenon merasa tidak berdaya, "Yah ... Bagaimanapun juga dia putraku ..."
Terresia memiringkan kepalanya, "Tunggu, nak kamu tidak terlihat terkejut sama sekali? Apakah kamu tahu kamu akan hamil? Kamu tidak keberatan sama sekali? Bukankah terkadang alpha memiliki harga diri yang tinggi? Dimasa lalu, aku memukuli Siregar karena dia menghamiliku."
Xenon tidak bisa berkata-kata dengan wanita gila didepannya, "..."
Marcel hanya merasa lelah, dia mengusap wajahnya, terlihat murung, dia tidak tahu harus senang atau sedih, karena disisi lain putranya hamil, tetapi disisi lain dia masih begitu muda.
Dia menghela nafas, Marcel tidak marah, Dika boleh memilih siapapun yang dia cintai, tetapi dia ingin tahu, berapa lama cinta mereka bertahan, benarkah mereka saling mencintai, bagaimana jika itu hanya sesaat, mereka masih muda, tidak ada hal mustahil didunia ini, perasaan manusia selalu berubah-ubah seperti musim, hubungan antara seseorang tidak semudah seperti membalikan kertas, dan terkadang itu seperti kain yang tercerai-berai dan tidak bertahan lama, "Lalu? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kalian benar-benar sudah memutuskannya?"
Dika menatap Marcel, "Benar kami telah memutuskan hal ini."
Marcel menatapnya dengan tenang, "Aku tidak melarangmu untuk mencintai siapapun, kamu boleh memilih siapapun yang kamu sukai, bukannya aku menentangmu, masa depanmu masih panjang, aku hanya mengkhawatirkanmu, kamu masih muda, bagaimana jika itu hanyalah tindakan implusif kalian dan nafsu sesaat, jika tiba-tiba sebuah konflik perasaan muncul, siapa yang akan menderita?"
Pupil mata Dika bergetar, kata-kata inilah hal yang paling dia takuti akan terjadi, karena itu saat dia tidak ingin memberitahu Raja tentang kehamilannya, apa yang dikatakan ayahnya benar ... Ini adalah ayahnya yang selalu menyayanginya, bagaimanapun dia orang yang selalu merawat dan menghiburnya ketika dia masih kecil, bahkan ketika dia sudah berkali-kali menghancurkan hati Marcel hanya karena wanita sialan itu, Marcel tetapi menyayanginya, bahkan jika dia sangat kejam terhadap orang lain, dia tidak pernah sekalipun bersikap kejam padanya, dia adalah orang yang paling mengerti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bxb]Kingdao🔞[END]
General FictionJafiz tiba-tiba dilecehkan oleh Enigma gila yang bahkan tidak akrab dengannya. Mengapa Alexander yang selalu tidak perduli dengan segala hal begitu perhatian terhadap dirinya? [Tidak banyak konflik] . . . Dari judul udah ada BXB jangan salah lapak! ...