"mari tetap bersama meski menjalani hidup dijalan masing masing. mari tetap meluangkan waktu untuk bertemu dan bercerita banyak hal. mari kita saling mengeluh dan terbuka untuk segala hal. mari tetap saling menyanyangi dan mendukung dalam segala hal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"huh, udah bikin gue bangun karna notif spam dia berisik banget.. ujung ujungnya chat gue ga di bales" decak Haekal menatap ponselnya.
"lagian bisa bisanya gue lupa silent ponsel"
"ngartis banget si marven marven itu, masa chat terakhir gue ga dibaca sama sekali?"
"au lah, mending tidur aja... udah jam 2.47 astaga"
tak lama kemudian, Haekal terlelap dalam tidurnya.
***
Marven baru saja selesai merapihkan beberapa pakaian ke dalam koper kecil dan beberapa barang yang sekiranya ia perlukan selama di korea. Marven tidak main main dengan ucapannya yang akan menyusul Haekal ke korea.
menyalakan ponselnya, disana terlihat jam sudah menunjukan pukul 04.08 pagi. setelah menyimpan kopernya disamping nakas, Marven langsung menaiki kasurnya segera tidur. ia telah memesan tiket pesawat jam 10 pagi.
pagi harinya, tepat jam 8 Marven keluar dari kamarnya dengan membawa satu koper yang sudah ia siapkan sejak malam.
"anak mami mau kemana pagi pagi udah ganteng? bawa tas lagi? tumben banget kak" ucap Mami Marven, Citra Samara.
"maaf mi, kakak lupa izin.. ini bener bener dadakan banget. kakak mau ke korea" cicit Marven pelan.
"ada keperluan apa kesana kak?" tanya Citra bingung.