Happy reading !¡
•
•
•
•
——————––___——–—————–—Hari demi hari berlalu, Haruto dan Junkyu kembali berjarak dan jarang berkomunikasi, Dan sepertinya Haruto juga sudah tidak peduli dengan Junkyu, sekarang dia memilih menghabiskan waktu bersama mantannya itu.
Pada malam ini, Junkyu sedang berada disebuah kafe bersama dengan Doyoung, Doyoung yang mengajak Junkyu karena sudah lama Junkyu tidak main keluar.
" Kyu, ngelamun mulu " Sahut Doyoung yang sedari tadi melihat Junkyu hanya menatap jendela kafe bahkan makanan dan minumannya ia abaikan.
" gapapa " Jawab Junkyu singkat
" Kangen Haruto? " Ceplos Doyoung.
" Hah? engga kok.. " Junkyu mengucapkannya dengan lemas se akan itu adalah jawabannya bahwa Junkyu rindu Haruto.
" gua tau kyu, udahlah cowok brengsek itu cuma manis di awal doang, dia juga sekarang udah ga peduli sama lu kan? " Ucap Doyoung, Junkyu hanya diam sambil terus menatap jendela.
Lonceng kafe berbunyi menandakan ada seseorang yang memasuki kafe, Suara nya itu membuat Junkyu dan Doyoung melihat siapa yang memasuki kafe.
Mata Junkyu seketika melotot saat melihat seseorang yang layaknya kekasih itu, ternyata itu adalah Haruto dan wonyoung.
Doyoung memperhatikan pandangan mata Junkyu terus menatap mereka berdua.
" Kyu, gua tau perasaan lu, gua udah bilang lupain Haruto kyu " Sahut doyoung, Junkyu hanya tetap diam lalu setelah itu dia berdiri dan menarik tangan Doyoung keluar kafe, tenang saja makanan dan minumannya sudah mereka bayar.
" Eh eh eh!, santai dong " Junkyu melepaskan tangan Doyoung ketika sudah berada di luar kafe, Seketika mata Junkyu ber air dan taklama Junkyu mulai menangis, Junkyu berjongkok dan menangis sejadi - jadinya.
" Astaga.. " Doyoung berjongkok di depan Junkyu sembari mencoba menenangkan Junkyu.
" udah.. gausah nangis, gua yang malu anjir nangisnya nanti aja anjay!, tuh tuh lo diliatin om om " ledek Doyoung.
" hiks.. Haruto badjingan.. hiks.. "
" udah tau bajingan ngapain di tangisin?, gaada gunanya kyu, ayo bangun hapus air mata lu gausah tangisin orang kaya gitu kyu "
Junkyu masih terus menangis namun perlahan tangisannya mulai mereda, Junkyu mengelap sisa air matanya lalu berdiri.
" Lo bener ga seharusnya gue nangisin orang kaya dia "
" Nah! Akhirnya lo sadar "
Junkyu tak menjawab dan menarik tangan Doyoung menuju parkiran untuk pulang karena sudah mulai larut dan Junkyu juga sudah mulai mengantuk.
-----------------
Esok harinya Junkyu berangkat sekolah seperti biasa, Dia tak jalan kaki/naik bus tetapi dia menunggu Doyoung, karena Doyoung memakai motor tentu saja sebagai teman yang baik Junkyu minta nebeng.
Junkyu menunggu Doyoung di teras rumahnya sambil memainkan ponselnya.
TIN TIN!
Suara klakson motor, dan tentu saja itu adalah Suara klakson motor Doyoung, Junkyu berjalan menghampiri Doyoung.
" Naik cepetan ini udah mau jam delapan anjir! "
" elu yang lama goblok! " Junkyu naik ke jok motor Doyoung dan Doyoung langsung melaju secepat kilat.
" DOYOUNG! GUA KAGA MAU MATI! "
------------------
Junkyu dan Doyoung berlari di lorong menuju ke kelas mereka, mereka juga sempat menabrak seseorang namun mereka tak peduli, toh itu adalah murid bukan guru.
" SAMLEKOM! " Doyoung membuka pintu kelas dan ia bernafas lega karena guru belum masuk.
" hah.. hah.. anjir lo! gue ngos ngos an anjir.. " Junkyu berjalan menuju bangkunya, meletakkan tas nya dan bersandar di bangku nya sambil mengambil nafas yang banyak.
" gitu doang, cupu lu "
" Bacot! "
Taklama guru masuk dan duduk di kursi khusus guru, guru itu menatap murid muridnya dengan tajam sambil tersenyum.
" perasaan gue ga enak " Batin Junkyu.
" Selamat pagi anak anak, ohya jangan ada barang apa pun di atas mereka kecuali pulpen karena kita akan ulangan dadakan... " Ucap guru itu sambil tersenyum seperti tiada beban.
" HAH?! " Ucap semua murid bersamaan.
" kan bener " Ucap Junkyu dalam hati.
" Kyu! Gimana nih?! " Ucap Doyoung panik.
" Santai aja kali " Ucap Junkyu sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
" santai santai nanti ujung²nya lu nyontek gue! " Ucap Doyoung dan hanya di balas tawa oleh Junkyu.
Guru mulai membagikan kertas ulangan masing masing ke seluruh murid dan memberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan.
Dan sesuai apa yang di bilang Doyoung, Junkyu selalu menanyakan setiap jawaban kepada Doyoung dan hanya 2 soal yang dia pikirkan sendiri, sisanya dia bertanya atau lebih tepatnya menyontek ke Doyoung sampai waktu habis.
-----------------
" Anjing lo ya, nyontek terus lu anjir sampe puyeng gua " omel Doyoung saat mereka berdua berjalan menuju kantin.
" hehe, susah soalnya "
" SUSAH NDASMU!, LO AJA YANG MALES MIKIR "
" shuttt udah udah ah! Lo yang teriak gua yang malu "
" Elo juga buat gua malu kemarin, nangis kaya orang gila di depan kafe "
" gua masih waras, doy "
" Halah prettt, yang terakhir sampe kantin harus traktir! " Doyoung berlari sekuat kilat agar dia sampai lebih dulu.
" SIALAN! " Junkyu berlari mengejar Doyoung.
namun Doyoung sampai lebih dulu, Doyoung meledak Junkyu yang tertinggal di belakang.
" wle wle wle, traktir! " Doyoung pergi memesan makanan sementara Junkyu berjalan lemas sambil ngos ngosan kedua kalinya.
" hah.. hah.., gua kaga di pesenin? " Kata Junkyu menghampiri Doyoung uang sudah duduk di kursi sambil menyantap baksonya.
" kaga, sana pesen "
" Sialan banget lo " Junkyu pun akhirnya memesan baksonya serta taklupa membeli es teh.
-----------------
Tbc..Maap kalau ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil || Harukyu [ END ]
Teen FictionHaruto & Junkyu. Junkyu yang sering di panggil Bocil oleh Haruto , Karena Junkyu pendek dan tingginya hanya se bahu haruto. " Hai bocil , bocil gue" - Haruto. " Gue bukan bocil! " - Junkyu. DI BACA DONG QAQAAA ~~ Sad end.