Chapter 18

675 90 23
                                    

Beberapa hari kemudian, (Name) baru bisa berjalan dengan normal seperti sedia kala. Tidak lagi ada drama encok, drama lumpuh, dan lain sebagainya.

Seperti biasanya juga, (Name) bekerja dari jam pagi. Sekarang sudah siang dan sedang disambili dengan menunggu jam pulang. Katanya cafe akan tutup lebih awal, jadi pekerja pagi dipulangkan pada pukul satu siang.

Kebetulan saat ini cafe sedang tidak begitu ramai. Kalaupun ramai, mereka sedang duduk di ruang makan dan tidak mengantri di kasir. (Name) pun jadi bisa lebih santai. Saat ini ia juga sedang mengobrol dengan suaminya.

Montor Bapak 💗

Sup iga
12.02 √√

Nanti gua pulang lebih awal
12.02 √√

Terus? Pulangnya apakah ngasih kejutan?
12.02

Gak, lo kan gak lg ulang tahun
12.02 √√

Habis dari cafe gua mau ke rumah ortu bentar.. kangen
12.03 √√

Paling pulangnya sore
12.03 √√

Bentar katanya
12.03

Iya iya, lama
12.03 √√

Udah sih itu aja yg mau gua bilang
12.03 √√

Gimana coolyeah nya? Gak ada yg bully di situ kan?
12.04 √√

Ngawur lo
12.04

Awokawokawok
12.04 √√

Usai dengan chattingan, Supra meletakkan handphone-nya dengan muka datar seperti biasa tapi sekilas tampak tak sedap hati.

"Kenapa? Kayak hilang segala semangatnya," celetuk Kai

"Kangen bini kali, dari pagi dia di sini." sahut Feng

Kai menggeleng sambil berdecak. "Ternyata Supra yang kita kenal bisa alay juga, ya? Lagian, lo sama bini lo kagak pisah rumah, biasa aja lah."

"Emang dia mau ke rumah orang tuanya." ucap Supra

"Hah? Ngapain? Wah, pasti istri lo kena KDRT, makanya kabur ke rumah gadis." ucap Kai

"Ngawur."

"Chill aja lah. Palingan pulang nanti tiba-tiba aja udah disambut istri. Soalnya gak mungkin main ke rumah gadis lama-lama. Entar sama tetangga dikira kenapa-kenapa." ucap Feng

"Pasti lo tetangganya itu, ya?"

"Iya kayaknya, deh."

"Kira-kira habis wisuda, kita ngapain ya?" ujar Kai tiba-tiba.

Kedua temannya itu seketika menoleh ke arahnya.

"Ngelanjutin kerjaan minuman lah." sahut Feng

"Iya juga sih, gua hampir lupa."

"Gak nikah, lo?" ucap Supra pada Kai.

"... Nanti deh, gua masih dalam proses membesarkan burung gua yang imut. Calon belum ada sih." sahut Kai

Feng cuma bisa menatapnya dengan datar. "Iya, imutt banget tuh. Pengen gua jual aja itu burung."

"Jangan dong, anjim. Mahal ini, gak ada yang bisa beli."

Perforce [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang