Secara sangat kebetulan, Supra datang dan langsung melihat istrinya yang sedang kesakitan. Supra pun langsung mendekatinya dengan handphone yang siap.
"Astaga, tahan bentar, (Name)!"
Beberapa menit kemudian, dokter datang ke rumah mereka untuk memeriksa (Name). Supra menunggu di sana. Ia bisa saja tau kalau (Name) sedang kontraksi rahim, tapi yang kali ini kelihatannya bukan kontraksi biasa yang cuma bisa didiamkan.
"Bagaimana, dok? Istri saya gak kenapa-kenapa kan?"
"Dari yang saya periksa, istri bapak tidak bermasalah serius. Ada kandungan yang tidak seharusnya masuk yang membuatnya kontraksi, walau begitu janinnya baik-baik saja. Ada beberapa obat penetralisir yang harus diminum rutin, jangan lupa juga dengan obat yang biasanya."
"Baiklah, dokter."
Setelah periksa dan bertransaksi, dokter itu pun pulang. Kemudian Supra kembali mendekati istrinya yang masih di atas kasur.
"Gimana perasaan kamu sekarang, (Name)?"
"Masih ada sakit-sakitnya, Sup."
"Ya udah, minum obatnya dulu ya." Supra pun membantunya duduk. "Kira-kira, apa penyebab kamu begini?"
"... Aku minum rumput fatimah."
Supra pun menghela napas. "Astaga, (Name) ... kenapa diminum? Kamu gak tau kalau tanaman itu bisa mempercepat proses persalinan? Kalau diminum sekarang bisa bahaya."
"Aku baru tau ... sehabis gak sengaja nelen dikit. Nenek aku tadi dateng dan ngasih itu. Nenek terus aja bilang itu bagus buat janin, tapi aku kurang yakin sama katanya itu. Karena pengen tau dikit, aku cobain sedikit, sedikit banget, ternyata ngaruh."
"Lain kali jangan lagi ya, buang aja kalau dikasih minuman ataupun rumputnya. Aku masih sayang kalian."
"... Kalau udah gak sayang, berarti aku boleh minum itu?"
"Gak gitu konsepnya, (Name). Nih obatnya, sama air,"
(Name) pun menerima dua benda itu dan segera menelannya.
"Eh iya, Sup, kok tiba-tiba kamu pulang?"
"Ada yang ketinggalan, makanya aku pulang, nanti balik lagi sih. Gak bakal lama deh."
(Name) menatapnya dengan mata menyipit. "Beneran gak bakal lama tuh?"
"Iya dong, kan udah ada dua babu."
"Jahat, ya."
"Yang penting bisa nemenin kamu."
"Gak jadi jahat, deh."
Karena keadaannya begini, (Name) pun tak bisa pergi bekerja, membuatnya harus mengirim surat keterangan tidak hadir bekerja. Membuat temannya itu nge-full.
"Duh, Supra, masih gak enak di perut," keluh (Name)
"Relax dulu, (Name). Elus-elus perut biar lebih tenang. Apa mau dielus."
"Gak ah, katanya mau balik ke tempat kerja lagi."
"Gak usah dah, biarin temanku yang datang ke sini."
"Ampun dah."
=====
Beberapa hari kemudian, kondisi (Name) sudah membaik dan sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala. Hari ini ia kembali bekerja jadi kasir cafe seperti biasanya, dan pada jam ini sudah waktunya ia pulang.
Setibanya di parkiran pegawai, (Name) langsung menduduki motornya tapi tangannya sedang meng-chat seseorang.
Montor Bapak 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Perforce [✓]
Romance୨⎯ BoBoiBoy Supra w/ Female!Readers ⎯୧ Siapa yang habis nikah, malam pertamanya adu urat leher? Siapa lagi kalau bukan pasangan yang dinikahkan secara paksa. Pokoknya, tiada hari tanpa ribut! "Idih? Gua tidur di lantai?" "Iya, kenapa? Mau protes? Ga...