Hari ini, tiba hari graduation bagi Mia. Mungkin, bagi sebagian besar siswa kelas dua belas, pada nungguin hari ini. Mia juga menunggu hari graduation ini, alasannya ia jadi bisa berias dan dapat buket.
Acara tersebut berlangsung di sekolah. Tidak pakai sewa gedung, soalnya sekolahnya segede istana.
Anggota keluarganya sudah ada di sini, mereka datang saat acara-acara hampir selesai. Sekarang pun sudah selesai dan waktunya santai-santai.
"Cie, udah sah jadi pengangguran nih."
Mia senyumin doang. "Biar pengangguran, aku kaya berkat abang."
(Name) yang tadi berkata begitu pun terkekeh. "Habis ini rencananya kemana?"
"Kuliah dulu, sih. Mungkin bisa disambilin nyari duit."
"Ohh, mengikuti jejak abangnya toh."
"Hehe, btw kakak hari ini tumben cantik begini, feminim pula."
Melihat tampilan (Name) yang memakai baju langsung rok berwarna hitam yang panjangnya hingga menutupi betis, sedikit polesan di muka serta rambut dicepol, membuat orang-orang sempat melongo. Biasanya Istri Supra ini cuma memakai kaos oblong dan celana pendek biasa. Awalnya saja Supra tak menyangka (Name) akan berpenampilan begini ke acara graduation Mia.
"Umm, iya sih, gak salah itu. Lagi pengen cobain penampilan beda aja."
"Bagus tauu, keren. Elegan pula."
"Halah, bisa aja kamu, dek." ucap (Name) sambil tersenyum.
Mereka di situ lebih banyak mengobrol keluarga, dengan mengelilingi salah satu meja taman. Daripada berdiri terus.
(Name) di situ awalnya terlarut dalam obrolan dan tampak senang-senang, tapi kalau diperhatikan perlahan-lahan ia berhenti nimbrung dengan muka ketekuk, lebih tepatnya sedang menahan sesuatu.
"Mia, toilet sekolah dimana?" tanya (Name) pada Mia.
"Eh, biar aku antar aja, kak. Sendiri nanti malah nyasar."
Melihat interaksi antara adik dan istrinya, Supra menyeletuk, "Biar aku aja yang antar, Mia diam aja di sini dengan mama papa."
"Oh ya udah lah, abang masih tau dimana itu 'kan?" tanya Mia. Begitu tanyanya, sebab Supra memang merupakan alumni di sini juga.
"Tentu. Ayo, (Name)."
(Name) pun mengikuti Supra dari belakang. Tangannya memeluk dirinya sendiri di sepanjang perjalanan dengan perasaan tak enak.
'Ish, kenapa harus sekarang juga, sih? Jelek banget rasanyaaa.'
Setibanya di toilet perempuan, (Name) pun memasuki salah satu bilik di situ. Sementara itu Supra menunggu di luar.
Yang dari tadi ia tahan pun ia keluarkan di kloset. Tangannya makin erat memeluk dirinya sendiri, mulutnya yang jadi sedikit basah pun bergemetar. Tak lama kemudian, keluar lagi.
'Huh, adekk ... jangan demo dulu, menderita ini. Kita gak lagi di rumah tau. Jaim-lah dikit.'
Satu minggu lebih pasca *(sensored)*, (Name) mulai merasakan gejala yang mengganggu di tubuhnya. Itu berlangsung selama berhari-hari. Karena tak kuat dan juga penasaran dengan kesehatan dirinya, akhirnya (Name) periksa. Yang ia dapat, ya sesuatu yang tak pernah (Name) duga.
Dua garis.
Namun, sampai sekarang (Name) masih menyembunyikannya dari keluarganya, termasuk Supra yang ia ajak sekamar setiap hari, sekaligus pelaku yang membuat dirinya begini. Entahlah (Name), kapan ia akan mengumumkan kabar kehamilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perforce [✓]
Romance୨⎯ BoBoiBoy Supra w/ Female!Readers ⎯୧ Siapa yang habis nikah, malam pertamanya adu urat leher? Siapa lagi kalau bukan pasangan yang dinikahkan secara paksa. Pokoknya, tiada hari tanpa ribut! "Idih? Gua tidur di lantai?" "Iya, kenapa? Mau protes? Ga...