Harsya

32 3 5
                                    

"Udah jam segini, ke kelas yok!"

Juandra yang sedang sibuk melengkapi proposalnya langsung menoleh kearah Lucas yang sudah mulai mengemasi buku-bukunya kedalam tas ranselnya. Bersiap untuk kembali ke kelas yang berada sedikit jauh dari perpustakaan fakultas hukum.

Juandra melirik jam tangan yang melingkar ditangannya. Benar, sudah pukul 09.45 yang artinya 15 menit lagi mata kuliah ampuan Pak Johnny akan segera di mulai. Langsung saja Juandra memasukkan semua bukunya. Mematikan laptop yang selalu ia bawa dan bergegas beranjak dari duduknya.

Bagaimana dengan Lucas? Pria itu bahkan sudah sejak tadi berdiri bersandar pada rak buku. Masih berusaha mengumpulkan semua nyawanya didalam tubuhnya.

Oh apa kalian berfikir Lucas juga belajar diperpustakaan? Jawabannya salah besar! Dia memang datang ke perpustakaan, namun bukan untuk belajar melainkan untuk tidur dan Juan sudah memaklumi kebiasaan sahabatnya itu.

"Nanti gue nyontek lo ya? Tadi malem gue lupa belajar." ucap Lucas memohon.

Juandra hanya memutar matanya malas. Sungguh sebenarnya dia tidak suka kebiasaan Lucas yang satu ini. Selalu saja mengandalkan contekan dari Juandra ketika kuis dan tugas.

Bukannya Juan pelit, hanya saja justru jika Juan terus memberikan Lucas contekan, bukankah dia lebih buruk? Sebab secara otomatis Lucas akan bergantung padanya dan tidak akan pernah mau belajar.

"Kerjain sendiri."

Juandra berjalan mendahului Lucas yang masih mematung ditempatnya. Ah gagal lagi dia membujuk Juandra untuk memberinya contekan. Apa iya dia harus menggunakan jurus mengarang indahnya lagi?

"Woy Juan tunggu!"

Lucas berlari menyusul Juandra yang sudah lumayan jauh didepannya. Namun mendadak pria itu menghentikan langkahnya karena Juandra ternyata juga berhenti tak juah darinya. Untung saja dia memiliki rem yang pakem. Jika tidak, jangan salahkan Lucas jika dia menabrak Juandra.

"Si anjir. Berhenti gak bilang-bilang." omelnya kesal. Namun Juandra sama sekali tidak menggubrisnya. Pria itu justru menatap kearah lain. Lebih tepatnya koridor fakultas ekonomi yang memiliki gedung bersebelahan dengan gedung fakultas hukum.

"Dih dikacangin. Lo lihatin apa sih?"

Pandangan Lucas mengedar mengikuti arah dimana Juandra menatap. Sesekali mata pria itu memicing kearah dua pasang muda mudi yang tengah bercakap-cakap seru disana. Memastikan bahwa orang yang sedang berada tak jauh dari mereka itu memanglah orang yang ia kenal dekat.

"Lah Alisha?" cletuk Lucas yang langsung direspon tatapan datar oleh Juandra.

Lucas melirik kecil kearah Juandra dengan wajah tanpa dosanya. Sedetik kemudian ia kembali menatap kearah gadis itu.

"Alisha sama siapa tuh? Anak baru? Cakep bener."

Satu fakta menyebalkan seorang Lucas adalah asal berbicara tanpa dicermati terlebih dahulu. Sangat percis dengan kebiasaan Kayla yang selalu gamblang mengatakan suatu hal.

"Sudahlah!"

Juandra berjalan cepat memasuki ruang kelasnya yang hanya tinggal beberapa langkah dari mereka. Lucas yang masih tidak sadarpun langsung berlari mengikuti Juandra masuk kedalam ruangan.

"Kebiasaan ye! Suka bener ninggalin orang. Ditinggalin balik tau rasa lo!" gerutunya tepat disamping Juandra. Namun seperti biasa, Juandra tidak merespon omelannya.

Selama pelajaran Juandra sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Bahkan beberapa kali dia tertangkap basah tengah malamun oleh Pak Johnny. Beruntung Pak Johnny adalah tipe dosen yang tidak suka menghukum mahasiswanya. Dan lebih beruntung lagi karena hari ini kuis ditiadakan karena pak Johnny lupa membawa soalnya yang tertinggal dirumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kolase Waktu || MarkgiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang