Hari ini Yogyakarta 23- Agustus -1992 tepat nanti pukul 09:00 Pandu dan Serayu akan melaksanakan ijab kabul yang akan di laksanakan di masjid di desa itu. Kini Serayu masih berada dirumahnya untuk di dandani dengan menggunakan paes Yogyakarta an. Semua orang terpanah akan kecantikan Serayu tanpa riasan pun dia sudah cantik apalagi kini dia memakai riasan diwajah nya.
"Yaallah, nduk ayu ne awakmu" Ucap ibu Serayu dengan mengelus muka anak nya itu. "Ser, yaampun pangkling aku" Tambah ibu Pandu yang tiba tiba sekali masuk ke dalam kamar nya.Tepat pukul 08:30 Pandu sudah berada di masjid bersama dengan penghulu 2 wali nikah dan beberapa sanak saudara dari kedua belah pihak. Disisi lain Serayu khawatir karena ayah nya sudah tiada tetapi ibu nya menyuruh adik kandung ayah nya sebagai wali nikah anak gadis nya itu.
09:50 pagi Serayu sudah berada di tepat ijab kabul dan sebentar lagi mereka akan melaksanakan ijab kabul tersebut. Sembari menunggu semuanya siapa pak ustadz membaca surat ar-Rum ayat 21.
"Siap mas Pandu?" Ucap penghulu itu.
"Bismillah siap pak" Jawab pandu sembari sedikit melirik ke arah Serayu.
"Saya kawin kan engkau saudara Pandu Abimanyu dengan engkau saudara Serayu Prawija binti Abu Prawija dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya Serayu Prawija binti Abu Prawija dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”
Pandu dengan lantang menyuarakan ijab kabul nya."Para saksi sah?"
"SAHH" Jawab kedua wali itu dengan serentak.
"ALHAMDULILLAH" Ucap semua orang yang menyaksikan langsung pernikahan itu. Acara selanjutnya akan membacakan doa kepada kedua pengantin, setelah itu Serayu mencium tangan Pandu Sabahat kecilnya itu yang sekarang telah menjadi suaminya. Pandu dan Serayu pun lalu menandatangani buku kawin mereka.
Tepat hari ini detik ini menit ini Pandu sudah mengucapkan janji nya untuk semua tanggung jawab atas Serayu jiwa raga nya dan nafkah lahir batin nya. Mereka berdua sudah terikat dalam ikatan suci pernikahan, Tuhan baik mempertemukan kalian kembali.Setelah mereka berdua selesai dengan itu semua pak penghulu lalu berpamitan untuk segera pulang tidak lupa pak penghulu itu juga kedua mempelai itu. "Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah nggih mas Pandu mbak Serayu" Ucap penghulu itu dengan bersalam salaman dengan mereka berdua
"Nggih pakk matursuwun nggih" Ucap pandu
"Aamiin pak" Tambah Serayu.
Mereka berdua pun bersalam salaman dengan para tamu yang datang. Setelah mereka selesai dengan acaranya hari ini Serayu dan pandu pun langsung pulang ke rumah Serayu .
kenapa tidak kerumah pandu aja ra?? suka suka aku lah😈🙏🏻
Pandu memilih untuk pulang ke rumah Serayu karena Pandu takut terjadi hal sesuatu dengan ibu mertua nya itu. Setelah sampai dirumah Serayu ternyata rembulan sudah berada di rumah dan sudah berada di depan TV.
"Ciee udah nikah ciee" Ejek rembulan kepada sang kakak.
"Bulan, wis gede ae awakmu mbien wae iseh bayi" Sahut pandu pada rembulan
"Mosok Yo gak gede cilik terus, sana sana pengantin baru" Ucap rembulan
Serayu dan pandu pun langsung masuk ke dalam kamar mereka, Serayu hanya berani duduk di tepi kasur mereka berdua benar benar canggung akan suasan saat itu.
"Ra" Ucap Pandu membuka topik obralan
"Dalem" Jawab Serayu tanpa melihat wajah Pandu sedikit pun
"Isen ya?? gakpopo raa aku paham, gek kene tak ewangi hapus riasan mu bar iku langsung mandi Yo" Ucap Pandu sembari berjalan kearah Serayu.
Setelah mereka selesai menghilang paes itu Serayu pun meminta tolong membukakan baju nya, walaupun Pandu terlihat ragu akan hal itu tetapi Serayu mengatakan bahwa semenjak pandu mengucapkan ijab kabul itu semua yang ada didalam diri Serayu sudah menjadi milik pandu juga.
"Gakpopo ndu, Kowe Saiki bojo ku arep o piye meneh awak e wis rabi" Ucap serayu menyakinkan diri pandu.
Setelah mendengar ucapan Serayu itu pandu lalu membantu Serayu membuka bajunya itu. Setelah itu Serayu lalu mengambil baju dan di dalam lemari lalu pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri nya.
Malam pun tiba, pandu dan Serayu masih berada di teras rumah Serayu untuk melihat bulan dan bintang disanding dengan suara jangkrik dan kodok yang saling bersautan sautan. Banyak sekali yang mereka bicarakan malam itu, tak lama kemudian Pandu merasakan bahwa Serayu sudah mengantuk tetapi dia tidak enak untuk mengatakannya hal itu pada pandu.
"Melebu ae yo raa, aku reti kowe wis ngantuk. Iki wis luwih songkon jam turu mu raa" Ucap Pandu sembari membopong tubuh kecil Serayu masuk ke dalam rumah.
"Pandu Pandu mudun" Ucap Serayu memberontak
Setelah sampai dikamar Meraka pandu menurunkan Serayu dikasur itu dengan posisi Serayu dibawah dan pandu berada di atas tubuh Serayu itu. "Cantik" Ucap pandu dengan mencium dahi Serayu.
Dan mereka berdua...........
Kalian pasti tau deh.
Yogyakarta 20 Agustus 1992.
Pandu Abimanyu • Serayu PrawijaSee u next babb yaaa
Happy reading everyonee
Jangan lupaa votmen yaaa!
Follow juga gaisss bayy bayyy👋🏻👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Jogja [Terbit]
Teen FictionDISCLAIMER!⚠️ [Sebelum baca usahakan follow dan vote sebagai bentuk apresiasi pada author yang cape mikir alurr, walaupun mungkin ada yang gak nyambung. Cerita ini hanya karya fiski, dan murni dari pemikiran penulis sendiri] Jogyakarta memang seinda...