BAB (7) layang layang

57 42 0
                                    

Pagi ini matahari sangat indah tidak terlalu panas dan tidak terlalu redup, cahayanya yang selalu di tunggu semua umat bumi cahaya yang mendatangkan kebahagiaan untuk semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini matahari sangat indah tidak terlalu panas dan tidak terlalu redup, cahayanya yang selalu di tunggu semua umat bumi cahaya yang mendatangkan kebahagiaan untuk semua orang.
Pagi ini Jonathan ingin mengajak keponakan nya untuk membuat layang layang.

"Lylyana sini aku akan ajarkan kamu membuat layang layang" Ucap Jonathan

"Bagaimana uncle joo? Kamu yakin kamu bisa?" Jawab lyly dengan nada mengejek

"Jangan menganggap ku sepele ya ly, uncel mu ini serba bisa" Jawab Jonathan

Lyly tertawa mendengar jawaban Jonathan karena lyly tau Jonathan tidak bisa membuat layang layang terakhir kali waktu dia masih di Belanda dia membuat nya tapi tidak bisa terbang. Jonathan pun dengan yakin membuat layang layang itu sedikit demi sedikit sudah mulai terbentuk.

*KREK*
Bambu yang digunakan Jonathan pun patah karena di pijak oleh lyly.

"Ohhh sorry uncle Joo" Ucap Lyly

"Yahh, bagaimana dong ini" Jawab Jonathan

"Uumm apakah kita bisa mencari bambu yang lain?" Ucap lyly

"Bisaa ly tapi kemana kita mencari nya?" Jawab Jonathan

"Kita jalan saja dulu siapa tau ada, atau mungkin kamu bisa meminta bantuan teman mu uncle" Ucap lyly

"Oke pamit dulu dengan mama mu" Ucap Jonathan

"Waittt uncel" Jawab lyly

Tak lama berselang lyly keluar dari rumah dan tidak lupa dia membawa boneka kelinci kesayangannya. Jonathan tersenyum melihat lyly selalu membawa boneka pemberian nya itu. Jonathan pun menggandeng tangan kecil lyly itu lalu berjalan menyusuri desa untuk mencari bambu. Ditengah jalan dia bertemu ayah Serayu yang sedang berada dikebun samping rumah serayu.

"Permisi paman, apakah saya boleh meminta sedikit bambu nya??" Ucap Jonathan

"Eh mas Joo, angsal mas" Jawab ayah Serayu

"Wah terimakasihh paman" Ucap Jonathan

Ayah Serayu pun membalas nya dengan senyuman, Jonathan pun lalu mengambil sedikit bambu yang sudah di potong potong oleh ayah Serayu itu karena membuat layang layang tidak perlu menggunakan banyak bambu disaat di sedang membersihkan bambu itu tak sengaja jari Jonathan terkena rambut rambut halus bambu itu.

"AAKHH!"

Jerit Jonathan kesakitan, suara teriakan Jonathan itu membuat Serayu yang berada di dalam rumah lalu keluar tergesa gesa, ayah Serayu yang kaget mendengarnya nya pun langsung menghampiri Jonathan.

"Enten nopo nikii" Ucap Serayu dengan panik

"Iku mas Joo kenek keno serabut pring, digowo neng omah nduk" Jawab ayah Serayu

Serayu pun membawa Jonathan untuk ke rumah nya untuk membantu dia mengeluarkan serabut bambu itu, lyly yang dari tadi hanya diam saja membuat Jonathan panik karena dia takut keponakan kesayangannya itu takut.

Cinta Di Jogja [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang