13

40 4 0
                                    

___________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________

Heppy reading!
Typo bertebaran.

Mohon maaf ya, kalau cerita alurnya makin kesini makin kesana aja,
Dan yang sudah mampir dan memberikan vote serta dukungan nya. Terimakasih banyak sehat-sehat selalu kalian🥰🥰

Langsung saja yuk baca semoga suka'

"Selamat membaca"

________&_______

***

Lori laki-laki yang lebih sedikit muda dari nanase Riku, sedang mondar-mandir mencari keberadaan remaja berusia orenge kemerahan itu. bukan karena ia gabut atau apapun itu, tapi karena hari ini dirinya dan nanase Riku ada jadwal pemotretan untuk produk minyak wangi. tapi tiba-tiba saja remaja itu menghilang entah kemana.

"kau sedang mencari nanase Riku, Lori-san!?" ujar tsumugi, yang berjalan ke arah lori, sambil membawa beberapa berkas di tangan kanannya.

Lori pemuda bersurai hitam itu, menoleh ke arah manajer idolish7 itu, kemudian ia pun mengangguk untuk menjawab. Tsumugi yang melihat anggukan itu hanya tersenyum.

"tadi dia lari ke arah luar, seperti ada urusan mendadak, tunggu saja nanti juga ia kembali lagi." Lontar tsumugi. Kemudian kembali melangkah melewati lori yang masih terpaku di tempatnya nya. "kalau begitu aku permisi dulu." sambung nya, dan pergi dari sana. lori hanya mengangguk, sambil menatap ke arah pungung tsumugi yang semakin menghilang di ambang pintu.

"tidak biasanya, anak itu keluar dorm, apalagi sampai berlari-lari seperti itu." batin lori, kemudian ia pun langsung kembali ke ruangan nya, mungkin ia akan menunggu nya beberapa menit lagi di ruangan ganti saja.

____&___

kame, mata merah nya menatap kosong ke arah Niko yang tergeletak tak berdaya, kenapa ia kakak nya ini memiliki penyakit yang sama dengan temannya di dunia artis, yaitu nanase Riku.

"tidak! mungkin hanya perasaan ku saja, jadi baguslah kalau kau mati secepat itu karena penyakit mu, jadi aku tak perlu mengotori tangan ku lagi." Ketus kame, sambil menatap dingin ke arah raga Niko yang tak bergerak sedikitpun.

namun ketika ia hendak meninggalkan Niko/Riku, sebuah suara berat namun bergetar seperti bergumam Terdengar di sana.

"G-gomen,aku tak mengerti perasaan mu, tapi hontoni gomen." Lirih nya, mata kosong tanpa ada kehidupan itu menatap ke arah pungung kame, yang membelakanginya.

Dengan susah payah Niko banget dari tersungkurnya, waulaupun sebenarnya ia mati -matian menahan rasa sakit di bagian paru-paru nya, tapi kalau tidak seperti ini ia tidak akan. Mengerti apa yang sebenarnya terjadi di antara dua bersaudara ini, apa yang sebenarnya terjadi kenapa kame yang ia kenal  sebenarnya adalah saudara kembarnya dari Niko itu sendiri, dan kenapa Niko juga tidak menceritakan tentang hidup sendiri. dia memang pernah melihat dua foto anak laki-laki yang saling tersenyum satu sama lain,tapi yang dia tahu mungkin orang itu adalah Kenji dan juga Niko, waktu kecil.

Tapi apa? bagaikan di sambar petir di siang hari, tanpa adanya tanda-tanda akan turun hujan, kini ia menemukan terungkap nya rahasia, dengan susah payah ia mencoba bangun, namun waulaupun itu semua nihil karena kaki,serta tangan nya di ikat.

Kame menoleh menatap ke arah saudara kembar nya itu, Matanya seperti biasa menatap dingin, rasanya ia benar-benar muak jika terus menatap muka kakak laki-laki nya itu, ada rasa dendam di dalam hatinya, rasanya dendam itu benar-benar sudah memuncak menjadi sebuah tatapan benci, ingin membunuh.

"aku tidak tahu, apa yang kau rasakan selama ini. tapi apakah ini alasanmu membunuh saudara kembar mu sendiri."  lontar Niko/Riku yang masih tersungkur di atas lantai yang sudah di tutupi oleh tanah dan rumput liar itu.

Kame yang mendengar itu, hanya terdiam namun tatapannya kini berubah seperti ada sedikit rasa sesak di hatinya, ia memang membenci saudara kembar nya, tapi setelah kejadian 10 tahun itu ia jadi membenci kakak nya sendiri. dan sangat membencinya hingga timbul sebuah dendam dalam hati kame.

"iya, memang kau tidak mengetahui tentang apa yang selama ini ku rasakan, karena kau telah membunuh mereka, di saat aku masih membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu dan ayah. tapi kenapa? hah? kenapa kau membunuh mereka." Sentak kame, dengan tatapan yang kini tersurat dengan amarah di matanya. Niko atau Riku yang mendengar itu nampak syok berat, apakah benar yang di ucapkan oleh kame, bahwa Niko membunuh kedua orang tua sendiri. ini tidak dapat Riku percaya, dan semakin memikirkan nya dadanya semakin kumat kembali. nafasnya sudah benar-benar terasa sesak .

"tolong jawab pertanyaan aku onii-chan, kenapa kau membunuh mereka berdua. Kenapa." Lontar kame, Riku tidak bisa menjawab pertanyaan itu, karena ia juga tidak tahu harus jawab apa, apalagi paru-paru nya yang kini seperti tersendak oleh benda tazam sangat pedih dan juga sesak secara bersamaan.

"d-dia tidak mungkin seperti itu, N-niko-san tidak mungkin melakukan itu." rancau Riku, dadanya begitu sakit hingga ia hanya bisa menangis, apakah dirinya hanya jadi beban seperti ini, ia belum minta maaf kepada Ten-nii. mungkin sekarang ia mengerti betapa pentingnya berkomunikasi satu sama lain z agar tidak ada yang tersakiti untuk sekarang.

Deg!

kame yang mendengar itu nampak, sedikit tersentak, apa yang dimaksud kakaknya ini, bukannya ia adalah Niko, kenapa dirinya bilang seperti itu Kepada dirinya sendiri.

"RIKU-KUN!" teriak seseorang dari arah pintu gedung terbengkalai itu, remaja berusia merah keorenan itu, menatap ke arah dua orang di hadapan nya.

______________________________________

Jangan lupa tinggalkan jejak nya, sampai bertemu di bab selanjutnya terimakasih🥰🥰🥰

THE DAREVIL (NANASE RIKU X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang