Chapter 3

235 19 1
                                    

pagi hari di apartemen zee
"hia bangun nu sudah buat sarapan untuk hia" ujar nunew membangunkan zee pelan
"5 menit nu" ujar zee
"oh yasudah berarti tidak ada morning kiss" ujar nunew
"iya iya hia bangun tapi kiss" ujar zee
"hihi iya sini" ujar nunew
chup
chup
chup
"sudah, sekarang mau mandi atau makan dulu" ujar nunew
"makan"ujar zee

pagi hari di apartemen zee "hia bangun nu sudah buat sarapan untuk hia" ujar nunew membangunkan zee pelan"5 menit nu" ujar zee"oh yasudah berarti tidak ada morning kiss" ujar nunew "iya iya hia bangun tapi kiss" ujar zee"hihi iya sini" ujar nunewc...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hia mau minum apa" tanya nunew
"teh aja" ujar zee
skip
"ini hia teh nya" ujar nu
"makasih nu"
"sama sana hia"

di sisi lain max tengah melihat zee dan nunew sedang lakukan dari layar laptop nya
"cih dasar manja" ujar max
"sebal sekali aku melihatnya" sambungnya
(sebal apa sebal)
di tengah keasikannya menonton zeenunew tiba' ada seseorang yang masuk

"dadddyyyyy"
"hey sayang nya daddy kok tumben kesini" ujar max
(ini max gak lagi di markas mafia ya)
"kanapa memang gak boleh zen ketemu daddy" ujar anak tersebut aka zen
"gak gitu jagoan, daddy hanya terkejut,kamu kesini sama siapa" ujar max
"sama phi nat dad" ujar zen
"oh terus phi nat nya mana" ujar max
"lagi beli makan buat zen" ujar nya
"eh anak daddy belum makan kah" ujar max
"belum dad" ujar nya
"kenapa belum boy" tanya max
"iya soalnya mau makan sama daddy" ujar zen
"huh ya udah makan sama daddy ya,yang banyak biar cepat besar" ujar max
"iya biar bisa ketemu papa kan dad" ujar zen, membuat max terdiam
"hm iya sayang" ujar max

tok tok tok
"permisi phi max" ujar nat dari luar
"ya masuk nat" ujar max
"iya phi,zen ini makanan nya" ujar nat
"makasih phi nat,ayo makan bareng" ujar zen
"iya"

"pinter banget zen makannya seneng deh phi liatnya" ujar nat sambil mengusap halus kepala zen
"iya biar zen cepat besar" ujar nya
"loh memang kenapa kalo zen udah besar hm" tanya nat
"kata daddy kemarin kalo nat sudah besar bisa ketemu papa" ujar zen nat diam seketika

ya dia menyukai max,tapi max hanya menggapnya adik saja

zen sendiri sebenarnya tidak tau siapa sosok yang zen panggil dengan sebutan papa
bahkan foto pun tidak,max tidak pernah menunjukkan nya

"ah ya cepat makan yang banyak agar bisa bertemu papa oke" ujar nat dengan senyuman palsu
"sayang jangan banyak bicara nanti tersedak" ujar max
"iya dad" jawab zen
"daddy tidak makan" sambungnya
"nanti sayang daddy selesai kan ini dulu" ujar max
"no daddy harus makan sekarang,daddy boleh tidak makan siang/malam tapi daddy harus sarapan titik zen tidak terima penolakan" ujar nya
"baiklah boy kemari dan suapi daddy mu ini" ujar max,zen dengan senang hati menyuapi daddynya ini
nat hanya bisa tersenyum melihat interaksi anak dan ayah itu

sementara di apartemen zee lagi
"nu dasi ku mana" tanya zee
"di meja hia" jawab nunew
"tidak ada nu" ujar zee
"huh,ini apa namanya kalo bukan dasi" ujar nunew
"tadi tidak ada kok"  ujar zee
"sudah sini nu pasang kan" ujar nya, memasang dasi untuk zee
"terimakasih nu" ujar zee

skip,kantor zee

" ohm kirim surat ini pada tuan Rujeetanavorapan" ujar zee
"baik pak" ujar ohm

"huh,tu orang dua kek lagi pdkt surat surat an mulu" ujar ohm
"paw" panggil nanon, datang bersama chimon
"kenapa cemberut gitu muka mu" sambungnya
"ini di suruh kirim surat lagi ke Mxs" ujar ohm lesu
"ya elah cuman kirim surat doang" ujar chimon
"lo kagak tau anjir,gw harus ke hutan cuman buat kirim surat kagak bisa pake post" ujar ohm
"ehh yang benar aja serem anjir,tapi keknya seru sini biar gw aja yang kirim" ujar chimon
"kagak usah aneh aneh lu pikachu" ujar ohm
"iya chi gak usah mengada-ada" ujar nanon
"beneran gw aja yang kirim" ujar chimon
"tap-"
"udah sini in surat nya biar gw yang kirim sharelock ya paw" ujar chimon berlari ke luar kantor
"bener' tu anak emang ya" ujar nanon
"udah paw biarin kirim aja lokasi nya" sambungnya
"ok"

di sisi lain

"pon" panggil boss pada perth
"ya phi kenapa" ujar perth
"kamu tolong jaga depan yang biasa buat kirim terima surah soalnya si puht gak bisa lagi sakit" ujar boss panjang
"ah iya phi" ujar perth
"makasih ya pon phi duluan" ujar boss
"sama sama phi" ujar perth

"ini di sini kan" ujar chimon sambil melihat lokasi yang di kirim ohm
"iya kok di sini,trus masuk" ujar nya
"ini kemana anjir kanan apa kiri" ujar chimon
"si ohm ngasih petunjuk kagak bener anjir belok doang, belok kemana anjir" sambungnya
"kesini aja lah" ujar nya,belok ke kiri dan malah ketemu sama harimau
"Aaaaa anjir lah kenapa pake ketemu ni hewan si, jangan ngedeket " ujar chimon
"Aaaaaaa"

"huh,kaya suara teriak" ujar perth yang sedang berjaga
"samperin gak ya, udah lah samperin aja" ujar nya lalu pergi ke sumber suara

"tolongin gw bangst,tau gini gw kagak mau nganterin ajirtt" ujarnya
raorrr
RAORRRR
"AAAAAAaaaa papi tolong chi pi chi blom nikah masih jomblo" ujar chimon

dor
dor

suara tembakan yang entah dari mana tapi itu berhasil membuat hewan didepannya pergi menjauh
"hah pergi,gara' suara itu ya tapi dari mana" ujar nya bingung
"kamu gak papa" ujar orang itu dari belakang
"eh kayak gak asing suara" ujar chimon lalu membalikkan tumbuh nya
"PERTH/Chimon" ujar mereka

BERSAMBUNG

THE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang