HaPpY rEaDiNg📖
🖤🖤🖤
Bukan hanya Melody yang terkejut akan kedatangan Jack tapi Kiki juga, ia sampai menggigit jarinya takut menatap mereka bergiliran.
Nona hati-hati saya takut Jack melukai Nona! Kiki mundur saat pria itu berjalan mendekati Melody.
"J--jack, Jack kau harus berhenti membunuh orang yang tidak bersalah!" dengan kepalan tangan disisi roknya Melody mencoba mengenyampingkan rasa takut itu, "Kau ingin membunuh pria tidak berdosa itu kan?! Kau harus berhenti bermain dengan darah Jack!"
Selanjutnya Melody tersentak kala Jack mencengkram kuat rahangnya, lalu pria itu mendesisi dalam penuh penekanan diwajah Melody, "Kau, kau sama saja."
Belum sempat bereaksi Jack segera menghempaskan wajah Melody lalu berjalan masuk dengan langkah lebar penuh amarah, "Jack, Jack kau harus mendengar ucapanku!"
"Nona, Nona sudah Jack tidak akan mempan oleh ucapan Nona," Kiki mengikuti langkah Melody yang tampak ikut masuk.
"Jack! Jack stop!" Ia berdiri menghalangi pria itu yang hendak meraih benda tajam diatas dinding, "Kau ingin mengejar pria itu dan membunuhnya lagi kan?! Berhenti melakukan hal gila itu Jack! Aku minta kau untuk berhenti membunuh mereka!"
Jack mengepalkan tangannya dengan geraman rendah, ia segera menarik pergelangan tangan Melody dengan kasar kaluar pintu lalu menghempaskannya hingga terjatuh ke tanah, setelah itu ia tutup pintu dengan kasar.
"Jack! Jack dengarkan aku!" Melody berdiri mengetuk pintunya.
"Pergi!!! Pergi kau dari hidupku!!!" bentak Jack dari dalam bahkan melempar benda tajam itu hingga menembus pintu.
Melody dibuat mundur tak percaya, "Apa aku salah Ki? Aku ingin dia normal, bahkan kukira dia memang tidak bisa berbicara nyatanya dia begitu fasih."
"Maafkan saya Nona, Jack penuh tipu. Sebaiknya Nona tinggalkan dahulu dia sementara ini," sesal Kiki menyatukan tangannya dibawah dengan kepala tertunduk lesu.
Melody pandangi pintu yang terkunci itu sebelum berlalu dengan perasaan kacau, "Maafkan aku Jack, maafkan aku."
___________________🖤
"Marlon! Marlon kau dimana?!" teriak Chelsea.
Mereka kini tengah berpencar mencari pemuda itu yang tidak kembali berjam-jam.
"Astaga kemana anak itu, tidak mungkin kan dia dimangsa hewan buas saat tengah buang air kecil?" Rosalie menyingkan tangannya.
"Berhentilah mengeluh dan tetap cari Marlon, kita harus pulang dengan utuh dan lengkap," ucap Petter yang tengah memegang lampu batrai.
Mereka lanjut menyerukan nama Marlon, sampai diantara kabut hutan bayangan Marlon yang berjalan tertatih-tatih kearah mereka membuat para manusia itu berlari mendekat.
"Marlon! Kau kenapa?! Kakimu kenapa bisa seperti ini?!" Agathias merangkul lengannya cepat begitupun Arzhel disebelah kirinya.
"Apa yang terjadi padamu? Kau menghilang berjam-jam dan kembali dalam keadaan seperti ini?!" Tanya Arzhel ikut panik melihat luka terbuka dikaki Marlon.
"Sebaiknya kita bawa Marlon terlebih dulu kearea kemah, dia kesakitan jika terus kalian tanya seperti ini," Marcus berjongkok, "Ayo naik, biar kugendong kau kesana."
"Benar agar lebih cepat," angguk Anna.
Marlon benar-benar menurutinya, mereka lantas kembali bersama-sama ke perkemahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mello And Robotik System [Hiatus]
Fantasy(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ________________🖤 Karena pesawat yang ditumpangi Amora Calista mengalami kesalahan yang menyebabkan pesawat berisi puluhan penumpang itu terjat...