HaPpY rEaDiNg📖
🖤🖤🖤
Sebuah mobil dengan warna putihnya yang sedikit kotor oleh tanah basah tampak melaju di jalanan pinggir hutan yang sepi malam ini, lampu penerang itu terus menemani seorang wanita paruh baya yang tengah mengemudikan setir mobil ditengah kegelapan.
"Iya aku tau! Tidak bisakah kau bersabar dan berhenti mengoceh?! Aku sedang mengusahakan berbagai cara agar model pria kita tidak mengakhiri kontrak!" marahnya pada orang yang tengah ia telfon, "Astaga bisa gila aku!"
Perempuan tersebut adalah menejer dari sebuah perusahaan brand pakaian, namun sekarang dirinya dibuat frustasi karena salah satu modelnya memilih tak memperpanjang kontrak dengan alasan bosan.
"Jim otakku rasanya ingin meledak sekarang juga berhentilah mengoceh!" geramnya meremat angin.
Ketidak fokusan wanita itu beralih pada injakan pedal gas yang mengencang namun dia masih sempat mengomel di telfon, "Jika begini maka usaha yang baru ku rintis akan hancur lagi, aku tidak mau gulung tikar hanya karena pria bodoh itu! Jim aku akan--AWAS!!!"
Tiba-tiba saja sesuatu melintas ditengah jalan hingga membuat ia menginjak rem mendadak, matanya membola terkejut dengan mulut terbuka lebar, "YaTuhan ... J--jim, sepertinya aku baru saja menabrak sesuatu, entah hewan atau manusia kau jangan mematikan telfon okay!"
Wanita itu keluar dari dalam mobil, kaki ber heels hitamnya berjinjit melangkah mendekati tubuh seorang pria yang terbaring diatas aspal.
Dia dibuat semakin terkejut melihat yang ditabraknya ternyata seorang pria tampan, "Jim gawat! Aku menabrak manusia! Baiklah sepertinya aku harus bertanggungjawab kali ini, akan kubawa pria ini kerumah sakit kau jagalah butik."
Disakuinya ponsel itu lantas berjongkok mengecek nafas pria yang tengah memejam tak berdaya itu, "Syukurlah masih hidup. Ini aneh, darimana asalnya pria ini hingga berani melintasi di jalan hutan yang gelap?
Sedetik ia terdiam menatap penuh kagum wajah pria itu dengan senyuman miring, "Tapi dia memiliki paras yang menawan dan tubuh yang sempurna, itu membuatku memiliki ide bagus."
____________________🖤
Melody mencoba memejamkan matanya untuk tidur, ia berulang kali berganti posisi hingga membuatnya frustasi sendiri memilih terduduk mengacak rambutnya.
"Aku tidak bisa tidur dikamar seperti ini, bagaimana ini Ki. Aku juga mengkhawatirkan Jack," Melody menyisir rambut hitamnya kebelakang lantas menatap Kiki yang tengah mengisi daya diatas meja lampu nakasnya.
"Nona anda terlalu mengkhawatirkan hal yang tak perlu, Jack mungkin sekarang bisa lebih leluasa membunuh orang-orang setelah kepergian anda," jawab Kiki dengan mata terpejam dan tubuh melayang nya yang berputar pelan bak tengah bersemedi.
"Kau ada benarnya, dia sangat menyebalkan! Kupikir aku bisa merubah takdir kita yang sama-sama antagonis disini," cibir Melody menukik alisnya kesal mengingat wajah Jack, "Tapi dia sangat tampan! Aku sudah terbiasa tidur dengan memeluk tubuh itu!"
"Nona darimana Nona menyimpulkan jika Jack adalah antagonis?" Kiki membuka sebelah matanya menyipit pada Melody.
"Dia kan memang antagonis, dia jahat dan setiap pemeran jahat itu pasti antagonis!"
"Yaampun tidak seperti ini Nona, Jack bahkan tidak memiliki dialog bersama protagonis wanita jadi mana mungkin dia di cap sebagai antagonis olehmu," geleng Kiki memilih abai.
"Tapi kan--"
Tok ... Tok ...
"Pengganggu, siapa lagi kali ini," dengan kesal Melody menyibak selimutnya berjalan membuka pintu, "Oh, kau. Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mello And Robotik System [Hiatus]
Fantasia(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ________________🖤 Karena pesawat yang ditumpangi Amora Calista mengalami kesalahan yang menyebabkan pesawat berisi puluhan penumpang itu terjat...