I

334 19 0
                                    

Warning & Disclaimer : 

Don't Like Don't Read!!

All character belongs themself. Nama karakter hanya untuk kebutuhan cerita. 

This Fanfiction just for fun. Enjoy ceritanya aja ya.

.

.

.

Happy Reading^^ 

.

.

.

"Iya Bun iya. Nita pulang sekarang kok. Sudah dulu ya, nanti Nita kabarin kalau jalan."

Setelah sambungan telpon itu diputuskan, napas panjang dihela wanita dengan balutan sneli dokternya.

Nita Paramitha hanya bisa mengelus dada sambil berusaha menambah stok sabarnya yang semakin lama semakin tergerus.

Harinya sudah berat dijalani karena banyaknya pasien sekarang ditambah beban keinginan orang tuanya untuk menjodohkannya.

Ingin ditolak tapi sudah terlalu sering. Ingin beralasan lagi tapi sudah kehabisan bahan alasan.

Mau tak mau Nita akan mengiyakan yang kali ini. Mungkin nanti bisa dibicarakan dengan calonnya untuk menyabotase perjodohan mereka.

Bukan bermaksud durhaka. Tapi Nita memang tak sanggup jika harus menikah dengan orang asing yang tak dia cintai.

Sebab cintanya sudah dia curahkan pada kakak kelasnya sewaktu SMA. Kakak kelas yang mampu membuatnya jatuh cinta sepenuhnya hingga kelu tak berani mengungkapkan dan memendam asmaranya bertahun-tahun.

Namanya Harris Caine.

Jangan suruh Nita menjelaskannya. Bisa habis dua buku diary untuk menjabarkan alasan menyukai -oh tidak- mencintai kakak kelasnya tersebut.

Kakak kelas yang awalnya ia kagumi namun lama-lama Nita cintai. Kakak kelas yang banyak mengubah pandangan juga pemikirannya. Kakak kelas yang juga mematahkan hatinya sebab sudah menjalin kasih dengan orang lain.

Namun anehnya Nita merasa dia tak bisa membuang cintanya begitu saja walaupun sudah tahu jika sang pujaan hati punya cinta lain dihidupnya. Maka bertahun-tahun dia bertahan dengan rasa cinta kepada Harris si kakak kelas.

Walaupun tahu hubungan asrama kakak kelasnya begitu langgeng dan awet. Walaupun tahu kakak kelasnya itu tak akan menoleh padanya.

Nita membuka media sosialnya dan mengecek akun yang setiap hari dia buka dan pelototi berjam-jam. Akun Harris masih menampilkan foto profil berdua dengan kekasihnya. Nita lantas menghela napasnya panjang.

Berusaha menghibur dirinya sedikit Nita bermonolog dengan ponselnya, "Kak Harris kapan putus ya? Awet bener perasaan. Gak niat jadi jodoh aku gitu, Kak? Hmmm."

"Eh.. Enggak doain jelek ya Tuhan, aku cuma bertanya tapi kalau dikabulin sih seneng." Nita masih asik bergumam sendiri. Tiba-tiba alarm shiftnya berbunyi nyaring.

Jam kerjanya telah usai. Sneli dilepas dan digantung. Meja kerja dirapikan, kemudian tas disampirkan. Setelah absen pulang, Nita berjalan menuju mobilnya.

Mobil Nita mulai meninggalkan parkiran dokter rumah sakit setelah mengatur rute tercepat pada GPS menuju rumah orang tuanya. Dirinya hanya bisa berharap orang yang nanti dijodohkan dengannya adalah orang yang baik dan bisa diajak bekerjasama.

[VTUBER / Harris Caine] Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang