“Ada baiknya kamu bersihkan dulu tubuhmu sebelum menginjakkan kakimu di tempat tidur ini taehyung”Taehyung membuka mata dan melirik sinis pria itu “Kenapa paman ngatur mulu sih? Kalau bukan karena kakek yang minta Mana mungkin taehyung tidur sama om-om tua” ucapnya dengan sinis.
“Oh ... om-om tua ya?”
Taehyung membulatkan matanya ketika pria itu mendekat ke arahnya dan bangun dari tidurnya. “Diam di situ! Deket-deket sama aku, paman bakalan tau akibatnya” ancamnya.
Jeongguk hanya tersenyum menyeringai. “Saya tidak takut dengan kamu. Lagian, kita sudah sepakat kamu akan menjadi keponakanku yang penurut bukan?”
“Emang! Kan kita sudah janji, Kalau ini cuma perjanjian diatas kertas! Lagian kalau bukan karena kakek juga yang minta. Taehyung nggak bakalan mau tinggal sama paman.” ulang taehyung lagi sambil mencebik mulutnya menampakkan raut wajah tak suka
Jeongguk mendesis pelan. “Lihat saja nanti, kamu pasti tidak akan mau pergi dari rumah ini.”
“Dih! Percaya diri banget sih paman? Paman itu sudah tua, mending fokus sama kesehatan paman sendiri,” ucap taehyung dengan nada polosnya namun sarkas.
Jeongguk meringis pelan. ia segera menghindar dari pemuda kecil ini, jika berlama-lama menghadapinya ia akan menjadi gila. sambil membuka kancing kemejanya sendiri dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya sendiri.
Taehyung menghela napas pelan. “Untung aja dia nggak macem-macem sama aku” gumamnya.
“Cepat tidur.” ujar jeongguk.
Taehyung membulatkan matanya ketika pria itu hanya memakai celana pendek dan juga duduk di tepi kasur. “Astaga, mataku?” batinnya kemudian menutup matanya pakai selimut. Lalu, mengintip dari sela selimutnya.
“Kenapa di sini, hah?” kata taehyung ketika melihat pria itu sudah duduk di tepi kasur
“Mau tidurlah.”
“Tidur di luar atau di sofa. Taehyung nggak mau ya kalau paman tidur di sini?!”
note:
{Lima hari yang lalu taehyung sudah berada di mansion jeongguk dan mengikutinya tanpa bantahan apapun. Yoongi meminta taehyung untuk tinggal dan menetap sementara waktu dengan jeongguk. Lagi pula jeongguk adalah adik dari ibunya. Jadi tidak apa-apa.awal-awalnya taehyung membantah tapi dengan bujukan dan rayuan dari kakek tersayangnya, taehyung mau tak mau menyetujui. sebelum itu taehyung juga mengajukan permintaan kepada yoongi. ia mau blackcard milik yoongi yang dicap sebagai kartu hitam limitid edition yang selama ini ia incar dan cari. yoongi menyetujui satu blackcard bukanlah apa-apa baginya.}
"Suka-suka, ini kamar saya"
"Ckk..menyebalkan"
Benar yang diucap oleh pamannya, kalau ini adalah kamar miliknya, mansion miliknya dan semua adalah miliknya. Ia hanya menumpang disini.
"Biarkan saja untuk kali ini, lagi pula lima hari ini paman juga tidak mengusik tidurku sama sekali" batin taehyung.
tak
tak
tak
tak
tak
tak ( suara jam)
# bener ga si suara jam itu gini. autor lupa. nanti kalo ingat baru diperbaiki.
pukul 00.00
Diam-diam jeongguk bangun dan menatap wajah keponakannya itu. Tanpa berkedip sama sekali. Ia terlihat begitu pulas dan dengan gerakan halus jeongguk mendekatkan tubuhnya sekaligus membuang pembatas bantal diantara keduanya, membawa tubuh taehyung ke sampingnya. Jeongguk mengelus rambut taehyung, ditangannya rambut taehyung benar-benar halus, jeongguk mengagumi ketampanan keponakannya ini. Wajahnya tampan tapi lebih menjerumus ke cantik.
Bibir semerah ceri itu menarik perhatiannya. Jeongguk mendekatkan wajahnya ke arah taehyung Ciuman halus mendarat dibibirnya. Terlepas dari itu, Jeongguk tersenyum.
"Kamu adalah milikku taehyung" ucapnya.
jeongguk mengulas senyum disudut bibirnya, ia tak menyangka. ia telah jatuh cinta dengan keponakannya sendiri."aku akan menagih janji eomma mu dan merebutmu darinya, sungguh kau menarik dimataku. tae cepatlah sadar, paman menunggu mu sayang"
akhir jeongguk dengan memberikan kecupan dikepala taehyung.
