sex

1.3K 91 1
                                    

Jeongguk yang mendengar itu urung langsung mengembalikan emosinya dan menarik tubuh untuk duduk di mejanya. Kedua tangannya mengukung taehyung, taehyung terkejut dan menatap mata pamannya.

"Kenapa meminta maaf" ucap jeongguk yang kali ini nadanya tidak seperti tadi, lembut dan juga pelan. Jeongguk meminta penjelasan. Posisi mereka membuat taehyung salah tingkah.

"Emmm..  itu.. itu" taehyung gagap.

"Paman. maaf, aku membuatmu khawatir dan juga membohongimu. Sebenarnya seminggu lebih ini aku dan juga tetangga disamping mansion berteman dan kami menghabiskan waktu bersama. Dan kemarin adalah hari terakhir kami bersama karena ia akan pindah dari rumahnya. Aku lupa jika paman sudah kembali" jelas taehyung. Jujur ia malu menatap mata pamannya jadi ia menunduk.

"Dan..?" Ucap jeongguk.

Taehyung menjadi bingung dan? Dan apa? Ia tidak mengerti, rasanya ia sudah menjelaskan semuanya. Berpikir dan berpikir taehyung tidak menemukan lanjutannya.

Dengan keberanian kecilnya taehyung mengangkat kepalanya dan menatap jeongguk.

"Maksudnya..," ucap taehyung memiringkan kepalanya. Itu terlihat lucu.

"Dan... sebagai hukumannya kau tidak boleh pergi kemana-mana besok" lanjut jeongguk. Melangkah pergi meninggalkan taehyung.

"Apaa!" tolak taehyung tak terima.

"Tidak... aku tidak bisa. besok adalah acara pertandingan voly putri. aku harus menghadirinya. Ada hyena disana"

"Hyena? Hyena siapa" tanya jungkook.

"Dia adalah pemain voly kesukaanku dan besok adalah acara pertandingannya. Aku harus kesana untuk melihatnya, jadi bisakah..."

"Tidak" tolak jeongguk.

Jeongguk kembali menatap taehyung dan memberinya isyarat untuk meninggalkan ruangannya. Taehyung memohon namun permohonannya ditolak. Dengan langkah dihentak-hentakan ia meninggalkan ruangan jeongguk.

"Paman sialan" teriak taehyung dan itu terdengar ditelinga jeongguk.

Jeongguk tersenyum puas, keponakannya ini sesekali harus diberi pelajaran.










"Ahh ...." Taehyung mengerang pelan ketika merasakan sentuhan basah di lehernya. Deru napas seorang pria menggelitik indra pendengarannya.

‘Siapa …?’ batin taehyung seiring matanya terbuka untuk mencari tahu identitas sosok di sisinya. Namun, pandangannya buyar akibat efek alkohol yang mendera.

"Ah!"
Lenguhan keras terlontar dari bibir taehyung, merasakan sesuatu milik sang pria mulai mendorong dari bawah.

"Tidak ... jangan …," rintihnya, tahu bahwa hal ini tidak boleh terjadi. Pria itu sempat menghentikan gerakan, seolah ragu. Namun, desakan gairah yang tak tertahankan menuntutnya untuk kembali beraksi.

"Hentikan ...." taehyung mendorong dada pria itu. Akan tetapi, tenaganya terlalu lemah. Penolakan taehyung membuat pria itu mengunci kedua tangannya di atas kepala.

"Maaf ... aku tidak bisa menahannya lagi." Suara berat dan dalam pria itu begitu menggoda, membuat bulu kuduk taehyung meremang.

"Ahh ...." Mata taehyung membesar saat inti tubuhnya menerima serangan yang begitu menyakitkan. Manik biru indah milik pemuda itu berair

''Tidak … tidak boleh seperti ini ….''
Bulir bening mengalir menuruni wajah taehyung. Dia tidak tahu siapa pria di hadapan ini, suara yang familiar itu seperti suara pamannya, paman? Akan tetapi, pertanyaan itu tidak bisa terjawab karena otak taehyung langsung kosong kala pria itu mulai memacu gerakannya.

"Ah!" erangan kesakitan tak bisa taehyung tahan untuk kabur dari bibirnya. "Tidak … tidak!" Perlahan erangan kesakitan itu menjadi lenguhan kenikmatan yang saling beradu, terus sampai akhirnya puncak kepuasan tercapai. Saat itu juga, taehyung merasakan sentuhan lembut pada wajahnya, sebuah tangan penuh kehangatan mengusap air matanya yang luruh.

"aku …," bisikan pria itu mulai terdengar, "... akan bertanggung jawab tae…."







"Astaga..." teriak taehyung terkejut.

Taehyung meraba seluruh tubuhnya kemudian ia menghela napas lega. Ini hanyalah mimpi buruk namun terasa begitu nyata. Disampingnya ada jeongguk pamannya yang masih tertidur lelap. Ia tampak tenang ditidurnya, terlihat dari ia senyumannya. Mimpi baik apa yang pamannya itu alami. Berbeda dengannya,

taehyung langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dibalik selimut sesuatu terlihat menonjol jeongguk terbangun dari tidurnya menghela napas frustasi.

"Ini pagi yang indah tidak ada salahnya" ucapnya.

Dilihatnya ke samping tak ada keponakannya disana. Gemericik air membuat jeongguk mengerti, Keponakannya itu sedang mandi.

"Aku harus menidurkannya terlebih dahulu" ucap jeongguk.

Jeongguk turun ke bawah dan masuk ke kamar mandi satunya lagi.

{END} UNCLE JEON || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang