Bab 2

99 13 6
                                    

Yechan menatap cup kopi yang tiba-tiba di letakkan di meja nya, lalu sedikit mendongak untuk melihat siapa yang memberikan nya.

"Hangyeom Nim..." Sapa Yechan sambil buru-buru berdiri dan membungkuk. Sebagai Seorang CEO, Hangyeom cukup di kenal baik dan ramah pada semua karyawan nya. Itu lah alasan mengapa Yechan tetap segan dengan nya meski cemburu dengan persahabatan nya dengan Jaehan.

"Untuk mu"

Yechan menatap kembali sebuah Cup yang berisi ice americano itu lalu kembali membungkuk.

"Khamsahamnida, sajangnim. "

Hangyeom menarik kembali kursi Yechan dan mengisyaratkan Yechan untuk duduk. Tentu saja Yechan tidak bisa membantah itu, kembali duduk setelah Hangyeom sendiri duduk di kursi sebelahnya.

Kepala Yechan terus tertunduk, dadanya terasa seperti mau meledak karna Jantung yang terus berdebar. Dia terus berpikir apa dia ada salah, hingga bos nya menghampirinya.

"Kenapa terus menunduk ? Aku ingin melihat wajah mu"

Yechan langsung mengangkat kepalanya dengan ragu dan mulai bisa menatap mata Hangyeom, Hangyeom tidak pernah terlihat letih tersenyum. Selelah apapun dia, senyumnya tidak pernah terlihat meninggalkan wajah nya.

"Ada apa sajang nim ? Ada yang bisa saya bantu ?"

Hangyeom terkekeh melihat ketegangan di wajah Yechan.

"Aniyeyo, apa aku harus ada perlu untuk bicara dengan mu ? Aku hanya ingin memberikan kopi."

Yechan memperhatikan setiap sudut ruangan, beberapa karyawan yang sudah datang mulai berbisik membicarakan mereka. Entah untuk apa Hangyeom memberikan kopi, tapi kenapa dia tidak menyuruh nya untuk mengambil sendiri di ruangan nya. Malah memilih mengantarkan nya.

"Sekali lagi terima kasih, lain kali tidak perlu repot-repot."

"Aku tidak merasa repot."

Hangyeom mendekatkan wajahnya ke telinga Yechan, tentu itu membuat Yechan tidak nyaman dan sedikit memundurkan kepala. Namun Hangyeom menahannya dengan mencengkram bahunya lembut.

"Itu permintaan maaf ku, karna meminta Jaehan datang tadi pagi."

Merasa tidak enak hati, Yechan menatap Hangyeom lalu menunduk, dan meminta maaf.

"Jeosonghapnida"

Hangyeom mengerutkan kening nya

"Kenapa kamu yang meminta maaf, Jaehan cerita katanya kalian bertengkar karna aku. Aku benar-benar minta maaf."

"Aniyo. Aku juga ke kanak-kanakan. Hanya, itu terlalu mendadak."

"Aku mengerti, maka itu aku minta maaf pada mu. Jangan marah lagi pada nya."

"Arasseo, sajangnim."

Tak kuasa menahan gemas melihat keluguan Yechan yang berumur lebih muda dari nya, Hangyeom mengusak rambut Yechan.

"Aigoo...aku kembali ke ruangan ku dulu ya."

Yechan menganggukan kepalanya. Sepeninggalan Hangyeom, Jaehan datang dan menatap Hangyeom yang sudah menghilang masuk ke dalam ruangannya yang tidak jauh dari ruang karyawan.

 Sepeninggalan Hangyeom, Jaehan datang dan menatap Hangyeom yang sudah menghilang masuk ke dalam ruangannya yang tidak jauh dari ruang karyawan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FRIENDSHIP WITH BENEFITS 🔞Where stories live. Discover now