Bab 10

78 10 7
                                    

Beragam lauk pauk sudah tersedia di atas meja. Tertata rapih dan tentu melimpah ruah, siang itu Yechan yang baru saja mengunjungi rumah orang tua nya langsung di perlakukan bak pangeran.

Jutaan rindu di luapkan sang ibu dengan menyajikan makanan yang di masaknya dengan penuh cinta, tak lupa kue-kue sebagai teman minum teh selama mereka akan menghabis kan waktu sepanjang hari.

Tak ketinggalan, keributan kecil saudara yang menjadikan rumah tidak pernah senyap.

"Kenapa kamu baru berkunjung ?" Tanya Eomma Yechan kepada putra bungsu nya yang sedang asyik menyantap masakan sang ibu dengan lahap.

Menunggu makanan nya turun, Yechan mengunyah sambil tersenyum.

"Aku sibuk Eomma" Jawab Yechan

"Kesibukkan mu tidak membuat mu kaya. Setidaknya jika kamu tidak bisa pulang, kamu bisa kirimkan noona mu ini uang jajan." Celetuk sang Noona

"Apa tidak salah, gaji Noona bahkan lebih besar dari ku. Harus nya Noona yang mengirimkan ku Pizza setiap hari libur." Balas Yechan

Sang Eomma hanya mampu tersenyum bahagia melihat pertengkaran kakak adik yang sudah lama tidak terdengar di rumah itu.

Semenjak Appa nya meninggal dan Yechan memutuskan untuk menyewa kamar kos dekat kantornya. Rumah itu terasa sepi sehari-hari, karna kakak perempuan Yechan. Shin Na ra juga harus bekerja dan memenuhi kebutuhan nya juga Eomma nya.

"Cih...jangan mimpi. Katakan padaku, Pizza apa yang paling kamu sukai, nanti aku pesan antar ke tempat mu." Ujar Na ra, yang meski bersikap menyebalkan namun tetap saja memenuhi seluruh permintaan adik satu-satunya itu.

"Ini...tambah lagi. Makan yang banyak !!"

Eomma Yechan kembali menaruh lauk pauk di mangkuk nasi Yechan maupun Sebin.

Sebin menundukkan kepalanya dan mengucapkan terima kasih.

"Gomawo eommonim..." Ucap Sebin

"Bagaimana, enak ?" Tanya Eomma Yechan

"Tentu, tidak berubah sejak dulu." Jawab Sebin. Makan di rumah Yechan bukan lah kali pertama untuk nya, sudah sejak dulu menjadi keharusan jika Sebin sedang main ke rumah Yechan maka dia harus makan apa yang di masak eomma Yechan. Dan tentu selalu enak.

"Ya...Jang Sebin. Kenapa hanya kamu yang selalu kesini, sejak sekolah dasar . Aku bosan melihat mu, apa Yechan tidak punya teman, tidak punya pacar ? " Tanya Na ra pada Sebin

Tertawa Sejenak sambil menatap Yechan. Sebelum menjawab pertanyaan itu.

"Yaa...Noona, tanyakan dongsaeng mu itu. Kenapa dia selalu bersama ku meski dia sudah punya pacar !" Jawab Sebin

"Oooh...kamu sudah punya pacar ?" Tanya sang Eomma sedikit kaget

"Jinjja ? Yeochin, Namchin ?" Tanya Noona nya antusias

Melihat Sebin sejenak, bagaimana harus mengatakan di hadapan nya. Itu tentu akan menyakitkan Sebin Juga. Dan mengapa Sebin harus mengatakan itu pada Noona nya, sedang Jaehan belum benar-benar siap di kenalkan pada mereka.

"Namchin... Namanya Jaehan." Jawab Yechan

Kembali menatap Sebin yang akhirnya harus kehilangan senyum tulusnya dan membuatnya harus berpura-pura senang mendengar itu.

Bukan cuma Yechan, tapi Noona bahkan Eomma Yechan langsung menatap Sebin bingung.

"Ooo...oh..aku kira kalian pacaran. Apa ini bercanda ?" Tanya Na ra heran

"Eung...Eomma kira kalian akan berhubungan Serius." Tambah Eomma Shin

Seketika suasana menjadi begitu hening dan kaku. Yechan bingung harus menjelaskan apa, dan Sebin menjadi merasa serba salah karna dia yang membahasnya untuk pertama kali.

FRIENDSHIP WITH BENEFITS 🔞Where stories live. Discover now