Bab 13

40 5 14
                                    

Junghoon menatap Hangyeom yang sedang menikmati sarapannya bersama dengan Jaehan di ruang makan.

Hangyeom meminta Junghoon untuk datang dan mengatur jadwalnya, juga segala materi meeting nya yang akan di lakukan hari ini.

"Mwo ?" Tanya Hangyeom yang cukup terganggu dengan tatapan Junghoon yang cukup menghujam hati.

"Apa yang kalian lakukan ?" Tanya Junghoon.

Jaehan langsung terbatuk-batuk karna pertanyaan yang terdengar terang-terangan itu.
.
.
.
Rambut Jaehan terlihat berantakan dan kusut, begitu juga dengan kemeja yang dia kenakan sejak kemarin.

Manatap dirinya di cermin kamar mandi Hangyeom. Teringat apa yang terjadi semalam, hampir saja dia menyesali segalanya jika terlambat menyadari.

Hangyeom terus melumat bibir nya tak sabaran. Tentu pengaruh alkohol sangat berperan dalam tubuhnya hingga seberani itu. Bukan cuma bibir Jaehan, tapi juga leher Jaehan tak bisa menhindari hisapan kuat Hangyeom.

Jaehan terus menjauhkan kepala Hangyeom dari lehernya, jika sampai berbekas habislah dia oleh Yechan. Hubungannya bisa berakhir hari tu juga jika Yechan melihat.

"Gyeom-ah sadarlah...jangan lakukan itu. Yechan bisa melihat nya !"

Orang mabuk mana yang akan mendengarkan, terlebih dia sedang terangsang. Sekuat tenaga mendorong kepala Hangyeom dari lehernya, alih-alih berhenti Hangyeom malah menyibukkan tangannya untuk mengusap perut dan punggung Jaehan di balik kemejanya yang sebagian kancingnya sudah terlepas.

Sesekali Hangyeom meremat bokong Jaehan sambil menciumi perutnya. Pikiran sejernih apapun pasti kalah dan mendesah menerima perlakuan itu.

"Hangyeom-ah...ayo hentikan. Kita tidak bisa terlalu jauh..."
Kembali mencium bibir Jaehan...memagutnya rakus seperti itu hanya miliknya. Dan Jaehan terlalu lemah untuk menolaknya.

Hingga tiba saat tangan Hangyeom lancang membuka sabuk celana Jaehan, dan nyaris memasukkan tangan nya kesana.

Dengan sigap Jaehan langsung menghentikan nya. Dia tau konsekuensi yang harus dia tanggung jika itu sampai terjadi, bukan cuma kehilangan Yechan tapi juga rasa bersalah yang akan dia tanggung seumur hidup.

"Jangan Hagyeom-ah. Ayo tidur, ini sudah cukup. Aku tidak bisa meneruskannya."

Dengan raut wajah kecewa, Hangyeom bangkit dan berjalan kekamar mandinya.

"Tidurlah duluan !"

"Kau marah, gyeom-ah ?"

"Aku akan mengeluarkan nya, bagaimana aku bisa tidur dengan mu dalam keadaan seperti ini. Apa kamu mau bantu mengeluarkan nya ?"

Pprrffftt....

Jaehan menahan tawanya, sadar Hangyeom akan tersiksa bila tak menyelesaikan hasratnya. Dia tau betapa tersiksanya itu untuk seorang laki-laki dewasa, tapi Jaehan sendiri pun tak bisa banyak membantu. Setidaknya tidak hari ini.  Hangyeom langsung masuk kamar mandi tanpa menunggu jawaban Jaehan yang tidak akan pernah ada

Jika mengingat itu, ingin sekali Jaehan membenturkan kepalanya agar hilang ingatan.
.
.
.

"Tidak ada, kami hanya tidur." Jawab Hangyeom

FRIENDSHIP WITH BENEFITS 🔞Where stories live. Discover now