- Hancur -

4.6K 146 20
                                    

- Happy Reading -

---

Lila terbangun dengan terkejut saat mendengar suara nada dering dari hp yang ia letakkan di meja.

Lila memang sedari tadi menangis hingga tertidur disofa yang terletak di ruang tamu.

Lila melihat di layar ponselnya tercetak nama Farah tengah menghubunginya dan dengan cepat Lila menganggat telfon itu.

"Halo Far" ucap Lila dengan suara parau dan lemah.

"Lil lo gak papa kan? Lo sakit? Kenapa suaranya kayak habis nangis?" Pertanyaan yang begitu banyak di lontarkan oleh Farah.

"Lila habis bangun tidur jadi suaranya serak.." ucap Lila.

"Lo habis nangis? Gak mungkin seserak ini kalau cuman bangun tidur"

"Enggak nangis kok.. cuman emang suara Lila serak soalnya belum minum" bohong Lila mencari alibi.

"Oke, btw gue telfon mau ajak makan malam di warung mang wawan di depan komplek"

"Makan malam?" Ucap Lila keheranan karena ia baru sadar jika langit kini sudah gelap.

"Iya.. wah tidur berapa lama lo? Sampe gak tau jam"

"Hahah enak banget tidurnya.. ya udah Lila siap-siap dulu nanti Farah jemput Lila ya.."

"Tunggu! Lo gak izin kak Abas?"

Lila seketika mematung namun entah keberanian dari mana Lila merasa sudah lelah diatur atau pun meminta izin pada Abas.

"Gampang.. Lila siap-siap dulu ya.." Lila langsung mematikan telfonnya dan segera beranjak menuju kamarnya.

Lila mandi lalu berganti pakaian rumahan yang cukup nyaman.

Lila benar-benar tidak meminta izin pada Abas bahkan Abas pun tak mengirimnya pesan.

Pesan terakhir yang Abas kirim ialah kemarin saat akan menjemput Lila berangkat sekolah.

Terdengar suara mesin mobil dari depan rumahnya dan dengan cepat Lila memasukkan dompet dan hpnya di tas kecil lalu berlari keluar rumah.

Lila keluar rumah dengan senyuman senang saat ia melihat mobil Farah mendekati halamannya.

"Farah..." sapa Lila saat baru saja masuk kedalam mobil.

"Udah izin beneran kan?" Raut bahagia Lila seketika berubah datar namun sepersekian detik Lila kembali tersenyum.

"Udah" jawab Lila singkat sambil fokus memasang sabuk pengaman.

Melihat perubahan ekspresi Lila membuat Farah tak mau bertanya lebih detail dan mulai melajukan mobilnya.

Tak butuh waktu lama kini mobil sudah terparkir di pinggir jalan.

Mereka turun sambil mengobrol hal-hal ringan menuju sebuah warung kecil yang menjual nasi goreng, mie jawa, dan menu lainnya.

"Mang beli nasi goreng pedesnya satu ama nasi goreng biasa satu ya... minumnya es jeruk semua" pesan Farah.

"Siap neng... kayak biasanya ya.."

"Siap mang.."

Mereka duduk di kursi yang berada di luar warung sehingga pemandangan mereka ialah jalanan yang cukup ramai oleh kendaraan berlalu lalang.

"Lil.. lo gak papa kan? Gue merasa lo nyembunyiin sesuatu" ucap Farah ragu.

"Lila gak papa kok Farah.. Lila juga gak sembunyiin apapun" ucap Lila tanpa menoleh kearah Farah yang duduk di samping kirinya.

ABASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang