- Saling Mengobati Luka -

1.2K 74 13
                                    

~ Happy Reading ~

---

Latif mengerutkan dahinya saat ia melihat Lila yang terlihat seperti seseorang yang kebingungan sambil melihat kearah luar toko.

"Lila" panggil Latif membuat Lila berjingkat terkejut dan langsung menoleh kearah Latif dengan ekspresi yang seperti seseorang yang tertangkap basah.

"Apa yang kau cari?"tanya Latif sambil ikut melihat area luar toko.

"Tidak.. ti..dak ada.. Aku hanya mengecek cuaca hari ini" ucap Lila gugup dan membuang pandangannya dari Latif.

Latif menatap curiga setelah melihat gelagat aneh Lila, ia menebak Lila sedang mencari sesuatu yang tak boleh ia ketahui.

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Latif sambil menatap Lila curiga.

Lila terlihat semakin gugup dan salah tingkah mendengar kecurigaan Latif padanya.

"Katakan" ucap Latif semakin mendesak Lila.

"Tidak ada! aku harus membantu kakak di dapur" ucap Lila yang langsung berlari pergi menghindari Latif.

Jujur Latif merasa gemas saat melihat tingkah Lila barusan namun ia kembali menatap area luar toko sambil memikirkan kemungkinan yang Lila sembunyikan darinya.

"Apa aku tanya tuan Abra saja?" ucap Latif pelan.

Disisi lain Lila sudah mendudukan dirinya di kursi yang berada di area belakang dimana biasa digunakan untuk beristirahat.

"Apa yan terjadi padaku? kenapa aku mencarinya?" ucap Lila pelan dengan ekspresi kebingungan.

Memang benar jika Lila sedari tadi tidak fokus dan fikirannya selalu tertuju pada Abas, di otaknya selalu bertanya tentang keadaan Abas saat ini.

"Apa dia sudah makan? Apa dia baik-baik saja? Apa dia bisa melakukan pekerjaan semacam itu?" itu" lah sebagian dari isi otak Lila sedari tadi.

Hatinya begitu ingin menemui Abas dan menanyakan semua pertanyaan yang sudah ada di otaknya sedari tadi namun disisi lain ia masih terbayang masa-masa menyakitkaan bersama Abas.

Lila sempat terdiam sejenak untuk menenangkan dirinya dan menanyakan apa yang kini ia inginkan, dan pada akhirnya Lila memutuskan untuk menemui Abas.

"Aku ingin memastikan apa dia masih berbohong atau tidak" ucap Lila sambil berjalan masuk kedalam toko.

"Lila..." panggil Aisya yang baru saja keluar dari dapur.

"Kak.." jawab Lila.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Aisya saat ia melihat ekspresi wajah Lila yang nampak serius dan penuh keraguan itu.

"Kak boleh aku menyelesaikan shift ku? aku harus kesuatu tempat" ucap Lila.

"Tentu boleh.. tapi bolehkah kakak tanya Lila mau kemana?" terlihat Lila sedikit menimbang-nimbang untuk menjawab pertanyaan Aisya.

"Lila mau ke rumah sakit untuk ambil obat rutinnya Lila kak" ucap Lila.

"Apa kau masih sangat membutuhkan obat itu Lila?" tanya Aisya dengan raut khawatir sedihnya.

"Mungkin aku sudah ketergantungan kak" jawab Lila dengan senyuman tipisnya.

Aisya hanya menghela nafasnya dan merasa sedih mendengar ucapan Lila barusan, ia mengelus lembut kepala Lila.

"Coba pelan-pelan dikurangin ya... gak perlu sungkan buat minta tolong ke kakak, kamu adek kakak" ucap Aisya dengan tulus.

"Makasi kak" jawab Lila dengan senyuman cerianya.

ABASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang