- Keadaan Berbalik -

4.2K 160 13
                                    

~ Happy Reading ~

---

Pesawat itu mendarat dengan mulus dan kini waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari.

Area bandara terbilang cukup ramai mengingat ini adalah hari libur, bahkan pesawat Abas bersebelahan dengan sebuah pesawat yang cukup besar.

"Buat janji dengan Tuan Vando secepatnya, saya tidak mau berlama-lama disini" ucap Abas dingin sambil berjalan menuju mobil mewah yang terpakir di dekat pesawat miliknya.

Abas duduk sambil memandang keluar jendela berusaha menenangkan isi otaknya yang begitu  berisik dan berantakan namun ia tersentak kaget saat ia melihat siluet seseorang yang begitu familiar berjalan keluar dari pesawat besar itu.

Mario yang duduk didepan bersama supir seketika menoleh kearah Abas karena pergerakan yang cukup tiba-tiba dari tuan besarnya itu.

"Tuan apa ada sesuatu yang tertinggal di pesawat?" tanya Mario sopan.

"Tidak, aku ingin ke bandara" ucap Abas dengan masih menoleh keluar jendela sambil terus mencari siluet yang ia sangat yakin jika itu adalah seseorang yang ia cari.

"Tapi tuan-"

"Jangan bantah perintah ku!" bentak Abas sambil menatap tajam ke arah Mario.

Mario seketika mengkode sang supir menuju area bandara dan tentu keheningan serta tegang menguar dari dalam tubuh Abas.

Sesampainya mobil di area bandara Abas langsung turun begitu saja membuat Mario panik dan langsung mengejar Abas, bagaimana pun bosnya itu memiliki begitu banyak ancaman dari lawan bisnisnya.

"Tuan..." panggil Mario sambil berlari mengejar Abas yang sudah lari lebih dulu.

Abas berlari kearah pintu keluar dimana biasa penumpang pesawat akan keluar dan benar saja sesampainya Abas disana ia melihat begitu banyak penumpang keluar.

Abas berusaha mencari seseorang itu namun nihil, ia sama sekali tidak menemukan satupun orang yang mirip seperti yang ia lihat sebelumnya.

"BUNDA...." teriak seorang anak kecil yang membuat Abas seketika itu juga menoleh kearahnya.

Terlihat seorang wanita mengenakan dress putih dengan topi di kepalanya, ia terlihat berlari kecil sambil menarik koper di tangannya kearah anak perempuan yang sudah tersenyum bahagia.

Abas juga melihat seorang laki-laki berparas tampan dengan tubuh tinggi kekar berada di belakang anak kecil itu yang ikut tersenyum melihat wanita yang berlari kearah mereka.

Wanita itu bersimpuh dan langsung memeluk tubuh anak perempuan itu dengan sangat erat, kini sang wanita bergantian memeluk tubuh laki-laki yang sedari tadi menatapnya.

Pemandangan ini begitu membahagiakan seperti melihat keluarga kecil harmonis yang sudah saling merindukan satu sama lain namun berbeda dengan Abas yang kini sudah meneteskan air mata di pipinya.

"Lila...." gumamnya pelan dengan masih meneteskan air matanya.

Mario yang baru saja sampai dibuat terkejut melihat tuan besarnya itu menangis dan dengan siaga ia melihat kesekeliling untuk memastikan apakah ada orang-orang yang mengintimidasi tuannya.

Namun sepersekian detik ia baru menyadari jika ini kali pertama melihat tuannya menangis, bahkan meskipun tuannya terkena tembakan atau tengah berada di tengah-tengah gempuran senjata ia tidak akan pernah merasa takut atau bahkan sampai menangis.

"Tuan apa ada masalah?! kita harus segera pergi dari sini" ucap Mario yang tidak dihiraukan oleh Abas.

Mario melihat pusat arah dimana Abas terus menatap dan Mario melihat adanya sebuah keluarga yang bercanda tawa disana sambil berjalan pergi.

ABASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang