- Awal Mula -

4.7K 174 0
                                    

Happy Reading

____

"Cari tau" ucap Abas dengan begitu dingin sambil berjalan memasuki sebuah gedung yang cukup megah.

Abas dan seluruh teman-temannya bukanlah seonggok perkumpulan murid nakal meskipun memang nyatanya di sekolah mereka akan dianggap sebagai murid nakal bahkan berandalan.

Abas membangun sebuah kelompok yang bisa dikatakan ilegal di negaranya karena kelompok itu bergerak di bidang penjualan narkoba dan juga informasi rahasia dari berbagai macam orang penting yang berpengaruh di negaranya.

Namun bukan Abas namanya jika ia tak memiliki bidang usaha di tempat lain, Abas juga membangun sebuah perusahaan bergerak dibidang otomotif yang menjual mobil mewah maupun mobil balap yang sudah tidak diragukan kualitasnya.

Tapi memang tak banyak yang mengetahui jika Abas lah pemilik perusahaan besar itu karena selama ini Abas memerintahkan sekretaris pribadinya untuk melakukan pertemuan atau membuat perjanjian dengan perusahaan-perusahaan besar dari berbagai negara.

"Kenapa lo kepo banget sama ni cewek? Lo suka dia?" Tanya Vander yang memang biasa mencari data informasi siapapun itu, bisa di katakan Vander adalah Hacker yang sangat jenius dan cekatan.

Abas tak menjawab namun ia berjalan kearah meja bar lalu mengambil sebuah botol lalu ia kembali beranjak untuk mengambil sebuah gelas kaca.

Abas menuangkan minuman berwarna gelap di dalam gelas kaca lalu menenggak habis minumannya.

"Lo suka dia?" Tanya Ramos sambil membenarkan kaca matanya.

BRAK

Abas menaruh gelas itu dengan cukup kencang hingga menimbulkan suara yang begitu nyaring.

"Gue mau dia" ucap Abas sambil menekan nadanya dan menatap tajam kedepan.

Seluruh temannya cukup terkejut mendengar penuturan Abas karena Abas bukanlah tipe yang mencampuri orang kecuali jika itu adalah sebuah misi.

"Oke gue cari" ucap Vander faham lalu ia segera beranjak menuju meja yang disana sudah terpasang puluhan layar komputer.

Abas sebenarnya cukup penasaran pada dirinya sendiri karena ini kali pertama ia merasa begitu terobsesi pada seseorang yang bahkan belum ia kenal jelas.

Flashback

Pagi itu Abas dan teman-temannya tengah bermain basket seperti biasanya dan permainan mereka berhenti saat mendengar sebuah bel yang menandakan jika kegiatan belajar mengajar akan segera di mulai.

Bukannya panik untuk segera masuk ke dalam kelas mereka malah berbaring dan mengistirahatkan tubuh di tengah lapangan.

Tidak ada satupun murid ataupun guru yang berani menegur mereka.

"Noh di liatin pak Bagas.." ucap Arsa sambil mengkode kearah pinggir lapangan.

Abas dan lainnya mengikuti arah pandang Arsa dan benar saja disana sudah ada pak Bagas tengah menatap tajam mereka namun lagi-lagi mereka hanya bersantai tanpa merasa takut dengan sang guru.

Mereka kembali berbaring dan menatah deruh nafas terkecuali Abas yang masih terus menatap kearah Pak Bagas.

Abas merasa sedikit tertarik dengan gadis bertubuh mungil yang berada di belakang Pak Bagas.

Jantung Abas seketika berdetak kencang saat ia melihat gadis bertubuh mungil itu menengok lucu dan menatap kearahnya.

"Siapa dia?" Batin Abas tak melepas pandangannya dari wajah gadis itu.

ABASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang