07:00 Ano on'na [ Video game ]

152 17 1
                                    

"Itachi kamu les ambil mata pelajaran apa?"

  Itachi tersenyum canggung dengan pertanyaan Kizashi, sambil meletakan daging terakhir selesai di panggang ke atas meja makan, untuk di santap bersama-sama. Itachi menarik kursi kosong untuk dia duduki, yaitu kursi di dekat Sasuke sedang memotong daging dengan pisau di apit oleh garpu.

Itachi mendongak kepala di kursi beralawanan arah dari meja makan. Di sebrang ada Sakura terlihat tenang makan, sembari memainkan ponsel. Itachi menatap Kisazhi berada di dekat Sakura, sedang Mebuki di arah berlawan arah dengan Kisazhi. Kedua orang tua Itachi dan Sasuke juga sama duduk berlawanan, namun Mikoto berada di dekat Mebuki dan Fugaku dekat Kisazhi.

Mikoto dan Mebuki sedang mengobrol ria.

"Saya mengambil mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia." Jawab Itachi apa adanya.

"Makanya tak heran dia selalu mendapat nilai bagus di kelas." Susul Fugaku memakan daging.

Kizashi membola mata binar mendengar seruan Fugaku. "Wah! Sama seperti anak ku kalau begitu!" Senyum mengembang cerah melihat anak gadisnya sekilas dengan bangganya. "Itachi kamu ingin jadi apa dengan nilai sebagus itu? Sudah punya rencana kedepan setelah lulus SMA? Sakura rencananya pengen jadi dokter."

Itachi mengusap tengkuk. Pikirannya masih berada di ambang-ambang. "Saya masih belum merencanakannya."

Di lanjut Mikoto mendengar itu, bersuara dengan senyuman tak pernah pudar. "Nanti lihat kedepannya. Fokus belajar saja sudah lebih dari cukup."

"Sasuke." Panggil Fugaku.

Sasuke mendongak dengan mulut masih mengunyah. "Ya ayah?"

"Tolong ambilkan sebotol wine berada dalam kulkas ya." Pintah Fugaku.

Kisazhi terkekeh jadi merasa tidak enak. "Wah! Fugaku, kau tidak perlu repot-repot seperti itu."

Fugaku ikut terkekeh. "Tidak apa-apa, kita rayakan malam ini dengan minum-minum juga."

Sakura mengerutu, ponselnya tiba-tiba mati. Baterai ponselnya habis. Dia tak punya pilihan lain selain meminjam, tak biasanya dia lupa membawa pengisi daya ponselnya. Kepala Sakura terangkat menatap Itachi.

"Kak Itachi."

Sasuke baru mulai beranjak dari kursi menatap Sakura, sebab nama kakaknya di panggil, begitu Itachi lambat merespon.

Sahut Itachi. "Ya?"

"Ponsel ku kehabisan baterai, aku tak membawa power bang ku. Bisa pinjam carger kak Itachi tidak?"

Itachi meminum air putihnya seraya mengangguk, sebelum menyeusul dengan jawaban. "Boleh, tapi ada di kamar ku." Melihat Sasuke. "Dek, kamu kan di suruh ayah mengambil minuman, tolong sekalian yah ambil carger kakak untuk Sakura pinjam."

Sasuke turun dari kursi, setelah memberi anggukan tipis.

"Kau bisa ikut Sasuke. Sakura."

Sebelum beranjak dari kursi Sakura mencolek bahu ayahnya. Berhasil membuat perhatian Kisazhi teralihkan dari mengobrol-ngobrol bersama Fugaku.

"Ya nak?"

"Aku pergi sebentar ya ke dalam rumah, mau pinjam carger kak Itachi, ponsel ku udah mati kehabisan baterai."

"Ya sudah pergilah." Lanjut Kisazhi mengobrol bersama Fugaku. Entah pembicaraan mereka sudah sampai mana, yang Sakura dengar membicarakan seputar pekerjaan.

Sakura beranjak mengikuti Sasuke dari belakang, sesekali Sakura melihat-lihat furnitur dan riasan rumah ini. Mereka berdua menaiki anak tangga, menuju sebuah pintu polos berdekatan dengan pintu di samping yang di tempeli berbagai stiker basket, beserta para pemainnya. Sakura yakin itu pasti pintu kamar Sasuke dan kamar yang tak memiliki stiker adalah kamar Itachi. Tebakan Sakura memang benar, ketika Sasuke membuka hendel pintu tak memiliki stiker.

Sakura tak ikut masuk, dia memilih di ambang pintu saja. Lagi pula tujuannya hanya ingin pinjam cager. Sakura diam memperhatikan ruangan kamar Itachi, gayanya sangat simpel layaknya anak-anak pelajar.

Sasuke datang mendekat memberikan carger ingin di pinjam Sakura, setelah tadi Sakura lihat anak itu mengabil benda pengisi daya tersebut dalam laci meja belajar. "Terima kasih ya." Mengambil carger di tangan Sasuke.

Sakura mundur begitu Sasuke menutup pintu kamar Itachi lagi.  "Kak Sakura ingin mencargernya di mana?"

"Apa boleh di ruang tengah? Dekat televisi?"

Sasuke mengedikkan bahu acuh. "Baiklah."

Mereka berdua turun. Sasuke pergi ke dapur mengambil wine di suruh ayahnya tadi dan Sakura pergi ke ruang tengah untuk mencarger ponsel dekat televisi. Setelah ponsel Sakura di isi, mata Sakura membulat melihat ada play stetion dan kaset video game. Sakura iseng melihat-lihat kumpulan deretan kaset video game di sebuah box. Ada kaset pertandingan basket, game fantasy, action. Hal mencengangkan bagi Sakura racing game favortinya. Dia juga punya satu di rumah.

"Apa kak Sakura ingin memainkannya?"

Sakura seketika terkejut. Tiba-tiba Sasuke sudah berada di dekatnya melihat judul kaset di tangannya.

"Astaga kau membuat ku hampir serangan jantung anak kecil!"

Sasuke diam acuh tak mengubris, selain mengangkat sebotol wine, tanpa rasa bersalah mengagetkan Sakura. "Aku akan kembali setelah mengantar ini." Berbalik menujuh tempat meja makan di dekat kolam renang.

"Ini ayah." Meletakan minuman berakohol itu di atas meja dekat ayahnya, kemudian Sasuke berniat berbalik pergi. Menimbulkan tanda tanya Fugaku dan semua orang berada di meja makan, mengingat Sasuke yang tak kembali bersama Sakura, terlebih Sasuke dan Sakura belum sepenuhnya menghabiskan makanan mereka.

"Mau kemana?" Tanya Fugaku.

"Kau tak menghabiskan makanan mu nak?" Susul Mikoto.

"Sakura belum kembali ya?" Tanya Kisazhi mencari dengan matanya kemana keberadaan Sakura.

Mebuki memukul lengan Kisazhi gemas. "Anak mu tidak ilang. Dia sedang ngecarger ponsel dalam rumah!"

Kisazhi terkekeh atas pertanyaannya sendiri. Padahal dia yang sudah memberi tahukan kepada istrinya.

"Kak Sakura dan aku ingin bermain game." Ucap Sasuke padat dan jelas.

"Boleh kakak ikut?" Tanya Itachi baru menyelesaikan makanannya.

"Ya siapa kalah wajahnya akan di coret."

Fugaku dan Kisazhi tertawa mendengar perkataan Sasuke. Berlanjut Mikoto dan Mebuki ikut tertawa.

"Kayaknya Itachi kau akan kalah dari adik mu." Sindir Fugaku masih tergelak.

Itachi hanya bisa terdiam mengusapi tengkuk. Dia memang akui payah bermain game di banding melakukan ujian. Dia hanya sekedar ingin bermain game bersama saja.

"Hush!" Sela Mikoto atas perkataan suaminya, kemudian menatap Sasuke. "Ya sudah, sekalian bawa makanan mu dan kak Sakura juga. Habiskan makanannya. Ngk baik menyisahkan makanan."

Sasuke tanpa protes langsung menuruti perkataan sang ibu mengambil makananya dan Sakura.

"Aku akan membawa air minumnya." Ujar Itachi mengambil gelas air minum Sasuke dan Sakura.

Begitu mereka berdua pergi. Mebuki tersenyum menatap Mikoto dan Fugaku. "Anak laki-laki kalian sangat dengar-dengaran ya."

Mikoto tersenyum tipis mendengar perkataan Mikoto, dengan masih melihat kepergian anak laki-laki mereka, Fugaku pun sama.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ano on'na [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang