Point 2

206 17 0
                                    

Yn pulang dengan langkah gontainya. Pandangannya kosong, pikirannya penuh dengan Soobin yang kecewa padanya.

Tak sadar jika hujan sudah turun, Yn memilih untuk meneduh di dekat telfon umum. Tentu tidak dapat menjauhkannya dari air, ia hanya butuh sandaran pada dinding telfon umum itu.

'Kenapa gue jahat? Orang sebaik Soobin harus gue lepasin. Kenapa gue bodoh hikkss'

Air matanya kembali tumpah dibawah derasnya air hujan itu.

Tanpa Yn sadari, Soobin tengah menatapnya dari jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa Yn sadari, Soobin tengah menatapnya dari jauh.

'Kenapa kita harus berakhir kayak gini?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kenapa kita harus berakhir kayak gini?'

Soobin menggenggam erat payungnya. Ingin rasanya ia berlari ke arah gadis yang ia cintai itu. Tapi semua sudah berubah, takdirnya sudah berubah.

'Kalau ini yang terbaik buat cita-citamu, aku akan melepaskanmu'

Dengan perlahan Soobin meninggalkan tempat itu. Satu langkahnya, itu berarti ia yakin untuk meninggalkan gadis pujaannya.

'Selamat tinggal'

Sesampainya di rumah, Yuri menyambut kedatangan anaknya yang terlihat basah kuyup itu.

"Yaampun sayang, kamu ngga bawa payung?"

Yn menatap ibunya dengan berkaca-kaca.

"Sayang, kamu kenapa?"

"Eomma"

"Kenapa nak? Cerita sama eomma"

"Menurut eomma, apa aku salah bercita-cita jadi idol?"

"Kamu ngga salah. Itu pilihan kamu, eomma dan appa hanya bisa mendukung pilihanmu. Karna kita yakin, apapun pilihannya, kamu pasti sudah siap dengan apa yang terjadi"

"Hikkss, hiks eomma"

Yuri memeluk tubuh anaknya yang dingin itu.

"Eomma apa aku salah? Hikkss, aku putusin Soobin demi debutku hiks"

May, I Love You? [Soobin txt x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang