rumit

671 58 1
                                    

kini Abel sedang duduk dimeja kantin dengan dua teman imutnya

"jadi Bebel sama kak Baskara itu dijodohin gitu ya? ga pure love dong, ih Bebel sedih ga??" ujar Arsha sembari memasang ekspresi cemberut setelah mendengar cerita dari sahabatnya

"engga kok! kan kakak baik, kata buna aku bakal dijaga kakak" jawab Abel dengan semangat walaupun ada sedikit kebohongan dalam omongannya, ia saja masih ragu apakah Agha akan benar benar menjaga dan menyayanginya atau tidak

"iya bener tuh, Asha ngomongnya jangan gitu, pasti kakak Baskara Baskara itu bakal jagain Bebel, iya kan Bel" julian menimbali perkataan Abel

"panggil aja kak Agha, kalo baskara baskara jadinya serem tauk, aku aja panggilnya kak Agha hihi"

"ouh gituuu, terserah deh mau gimana yang penting Juju sama Asha maunya Bebel bahagia terus, jangan sedih sedih, kalo ada masalah cerita ke Juju sama Asha yaaa, kita berdua bakal bantu kok" ungkap Julian

"iyaaaa bener kata Juju! ga nyangka aja padahal Bebel kan jomblo abadi kalo kata Juju hihi, tau tau malah ngeduluanin kita berdua, yang penting Bebel happy kita juga happy!!" ucap Arsha memberi semangat pada sahabatnya dan menampilkan senyum lebar lalu memeluk Abel dengan erat

"ih asha sama juju ngomongnya jangan gitu, Bebel jadi sedih tauk" ucapnya dengan bibir melengkung kebawah dan mata yang berair

"ehhh jangan sedih sedih dong! udah ah ayo kita mam mie ayam" ucap Julian dengan semangat, ia memang sangat suka mie ayam

"Juju mah mie ayam mulu, aku maunya bakso aja deh, kalo Bebel mau apa?" Arsha geleng geleng melihat temannya yang sangat cinta mie ayam itu

"eumm, nasi goreng aja deh aku"




saat ketiganya sedang asik bercanda tawa satu sama lain tiba tiba seseorang menarik kerah baju Abel sampai ia dipaksa untuk berdiri dari duduknya

"heh! lo siapa hah? berani beraninya deketin Baskara" kecam Adeline hingga semua orang dikantin memusatkan perhatiannya pada mereka

"h-hah?? maksutnya g-gimana ya kak?" jawab Abel takut sembari menahan lengan Adeline yang terasa sangat kuat sampai sampai ia rasa lehernya akan tercekik

Julian dan Arsha yang melihat tidak bisa ikut membantu karna mereka juga ditahan oleh teman teman geng Adeline

"gausah pura pura bego deh, masih kelas 11 udah belaga paling cakep lo disini, banci lu ya?!" ia semakin menarik keras kerah baju Abel dan melemparnya dengan segelas es jeruk

Abel rasanya ingin menangis, ia malu. takut. ia menjadi pusat perhatian dan dipermalukan seperti ini didepan banyak orang

"homo gausah belagak caper deh!, Baskara masih suka cewek asal lu tau jadi gausah kepedean pick me" ia baru saja ingin menjambak rambut Abel namun tiba tiba sepasang tangan memegang lengannya erat

"akhh!!"

"gausah bikin rusuh bisa ga." Agha tiba tiba muncul menghentikan kericuhan yang dibuat oleh Adeline, ia sebenarnya sudah melihat sedari tadi namun ia ingin memastikan terlebih dahulu sejauh apa Adeline bisa berbuat

"akhhh sakithh.. Bas! lo masih suka cewek kan??! lo gausah deket deketin banci kek dia!! lo ga homo kan?!"

"jaga bahasa lo."

"atas dasar apa lo nyimpulin kalo gua deket ama dia hah?"

"t-terus tadi pagi? kalian berangkat berdua kan?! sama gua lo ga pernah mau, kenapa sama dia lo mau Bas!!" teriaknya sambil menangis

"gausah sok tau dan ikut campur, lo gatau apa apa." kecam Agha lalu menghempaskannya ke lantai

Agha tiba tiba menarik tangan Abel untuk menjauh dari kerumunan

"eh eh, Bel!!! kak mau dibawa kemana Bebelnya!!!" teriak Julian

"udah biarin aja pasti bakal dijaga kok, tadi apa apaan sih si cewek itu, pacar juga bukan kok sok banget ihhh greget aku" geram Arsha pada Adeline dan teman temannya






kini Abel sedang diseret menuju kamar mandi dibelakang sekolah, yang terkenal sepi dan angker

"kakak sakitth, mau dibawa kemana aku nya hiks" Abel tidak kuasa menahan tangisnya, pergelangan tangannya sangat sakit ditarik oleh Agha

Agha menendang pintu kamar mandi lalu masuk dan ikut menarik Abel setelah itu menguncinya dari dalam

"hhh kan gua udah bilang, lihat kiri kanan jangan sampe ada yang tau, kenapa bisa sampe ketahuan hah!" ia menyudutkan yang lebih kecil dan meninju tembok yang ada disebelah kepala nya, nafasnya memburu menahan emosi

"k-kakak aku gatau hiks.. aku gatau huhu.... kakak jangan marah... jangan.. hiks dimarahin a-akunya.." tangisnya semakin keras dan tersedu sedu, ia memberanikan diri meremat kerah leher diseragam Agha agar menahan badan Agha yang semakin mepet kepadanya

"ck. hhh baru sehari udah bikin masalah." pusing Agha lalu memijit pangkal hidungnya dan duduk diatas kloset duduk yang ada di wc itu

Abel masih menangis sembari meremat ujung seragamnya erat, almetnya sudah jatuh entah kemana semenjak ditarik tarik oleh Adeline tadi, sepertinya sepulang sekolah ini ia harus cari

"sini." panggil Agha dan menepuk pahanya mengisyaratkan agar Abel duduk disitu

Agha melepas almetnya lalu memasangkannya dibadan Abel yang basah, karna seragam mereka putih dan tipis, pakaian itu menjadi transparan dan menampilkan lekuk tubuhnya, Agha tidak suka itu. ia tidak suka istrinya dilihat. tadi ia menyadari bahwa beberapa orang dikantin tadi fokus pada pakaian Abel yang tembus pandang dan memperlihatkan tubuhnya

"jangan dilepas. pentil lo keliatan"

"KAKAK! mesum ihh!!" marahnya lalu memukul mukul dada Agha yang tentu saja tidak terasa baginya, ia malu! kenapa Agha harus sefrontal itu!

"fakta."

"lo gausah deket deket Adeline" peringat Agha

"mana ada, aku aja ga kenal kakak cewe itu kok, dia aja yang dateng tiba tiba marah ke aku, aku... a-aku malu.. hiks.." cemberutnya sembari memainkan jari diatas dada Agha namun tiba tiba menangis kembali karna mengingat kejadian tadi

"p-padahal akunya g-ga salah apa apa hiks... gasuka kakak.. :(" tangisnya lalu memendam kepala nya ke dada Agha

Agha yang melihat jadi tidak tega, lalu memeluk erat Abel

"iya, maaf, gua malah salahin lo" ucapnya lalu mengusap usap sayang kepala dan punggung Abel

"kalo ada yang apa apain lo lagi, lapor ke gue."

Abel hanya menggangguk dalam pelukan Agha

Agha memang belum mencintainya namun menjaga Abel adalah kewajibannya.

"ayo pulang"

"eumh, n-nanti aku bolos dong"

"engga, gua yang ijinin"

"ih tap-"

"lo mau pentil lo diliat orang?"

"IHHH! ENGGAK!.. yaudah ayo.." ucapnya cemberut

Agha terkekeh melihatnya

























tbc. bingung aku konfliknya harus gimana😔

between you and me [NIKSUN/SUNKI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang